Rumah Baru

7.2K 707 17
                                    

.
.
.
.
.
.
.
💜Happy Reading 💜
.
.
.
.
.
.

Brak!!!

"Ini rumahnya eomma??" Mata kelam Taehyung berbinar kala melihat rumah yang akan mereka tinggali. Masih Sama, Taehyung sangat suka suasana rumah ini. Didaerah ini Masih banyak pepohonan yang membuat udara masih menjadi segar. Rumah Grandma memiliki desain yang minimalis, tanaman rambat menempel pada  dinding rumah, lalu terdapat pohon maple di samping rumah, dan dihalaman depan bunga-bunga kesukaan Grandma masih segar dan terawat karena Tae Ri rajin menyuruh tukang kebun seminggu sekali untuk mengecek tanaman. Taehyung berlari, melangkahkan sepasang tungkai kakinya menuju halaman belakang rumah.

"Daebak!!!! Eomma!!!" matanya tak berhenti terkagum menatap takjub rumah peninggalan Grandma, dia pernah tinggal di rumah Grandma saat lahir sampai umur 3 tahun, setelah itu ia dan Tae Ri pindah ke Seoul sebelum akhirnya mereka pindah lagi ke Canada karena Tae Ri menjadi dokter di rumah sakit disana.  Berbagai tanaman herbal ditanam dikebun grandma. Tak Hanya itu,Grandma juga menanam buah-buahan seperti Anggur, Apel dan Jeruk. Benar-benar rumah impian Taehyung. Selama ini dia menjadi anak kota, dia banyak tertarik dengan tumbuh-tumbuhan terutama tanaman herbal Karena dia seorang vegetarian, dia ingin sekali menanam buah dan sayurannya sendiri. Tae Ri yang melihat tingkah putranya tersenyum senang. Ia sempat khawatir jika putranya susah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru karena dia hampir seumur hidupnya tinggal didaerah perkotaan.

Plak!

Taehyung menampar pipinya sendiri, meyakinkan jika dirinya sedang tidak bermimpi. Tae Ri yang melihat tingkah anaknya hanya bisa menahan tawa melihat tingkah anaknya, dia menghampiri anaknya yang masih takjub dengan lingkungan barunya.

"How I can describe this eomma? It's so Wonderful" Mata Taehyung berbinar menatap ibunya. Mungkin anak kota cenderung kesal jika harus pindah ke desa, karena desa tidak seperti kota yang memiliki transportasi modern atau banyak Mall dan area game. Namun untuk anak seperti Taehyung, Ia cenderung menikmati ketenangan. Ia suka menanam banyak tanaman dan tangan ajaibnya selalu membuat apapun yang ia tanam menjadi subur.

"You like it?" Taehyung mengangguk senang. Matanya tak berhenti menyorotkan rasa takjub akan rumah Peninggalan Grandma.

"Okay, bisa kita kedalam? Ada yang mau Eomma sampaikan" Taehyung mengikuti Tae Ri menuju area ruang keluarga, mereka duduk di sofa kayu yang ada di depan televisi. Ruang keluarga ini tidak seperti di rumah mereka sebelumnya. Banyak furniture kayu dipajang, terdapat rak buku beserta buku di sudut ruangan dan sebuah meja kayu jati.

"Ada apa Eomma?" umurnya baru 19 tahun sekarang, dia dan Tae Ri meninggalkan Seoul ketika Taehyung berusia 12 Tahun, Taehyung tidak banyak ingat apa yang terjadi. Yang dia ingat ia sudah dirumah sakit dengan ibunya sebagai dokter, dan keesokan harinya ia dibawa ibunya ke Canada.

" Masih bisa bahasa Korea?" Taehyung mengerucutkan bibirnya. Bagaimana dia bisa melupakan bahasa kelahirannya? C'mon ia bukan anak bodoh, dan juga ia bukan anak kecil lagi yang harus diingatkan soal ini.

"Eomma!"

"Hmm, Eomma hanya takut jika kamu sulit beradaptasi"

"That's will be okay Mom, don't worry. Nan Gwaenchana" ucap Taehyung dengan senyum khasnya 'senyum kotak'. Tae Ri mengusak rambut Putranya, ia mengeluarkan sebuah kotak merah. Taehyung tau jika itu kotak yang biasanya orang pakai untuk menyimpan perhiasan. Tae Ri mengeluarkan sebuah kalung perak berbandul kepingan Salju.

"Kalung ini....."

"Untukmu" Tae Ri memasangkan kalung itu keleher Taehyung. Sensasi dingin menyentuh kulitnya kala bersentuhan dengan kalung itu.

"kalungnya dingin" ucap Taehyung yang memegang bandul kalungnya. Tae Ri mengerenyitkan dahinya yang mendengar perkataan sang anak. pasalnya ketika ia memegang kalung itu ia tidak merasakan dingin pada kalung itu.

"Dengarkan Eomma, ini kalung peninggalan Grandma. Jangan dihilangkan, Grandma khusus memberikannya padamu. Eomma tidak tau kenapa Grandma memberikan kalung itu padamu. Tapi yang pasti, kalung itu merupakan wujud rasa cinta Grandma padamu" Taehyung mengangguk mantap. Ia berjanji akan menjaga kalung pemberian Grandma seperi nyawanya sendiri.

"Cha, ayo kita beres-beres. Bereskan dulu barang-barang mu baru kamu boleh membantu Eomma Arachi Kim Taehyung?"

"Ne Eomma"
.
.
.
.

Kamar taehyung adalah kamar yang dulu ditempati oleh Grandma, Masih banyak barang-barang Grandma. Kecuali pakaian Grandma Karena sudah diberikan pada tetangga. Taehyung menaruh pakaiannya kedalam lemari dengan rapi seperti yang diajarkan oleh Tae Ri. Harus Rapi! Karena Tae Ri akan datang dan memeriksanya. Jika berantakan, maka Taehyung akan disuruh mengulang dan tidak ada kesempatan untuk membantu Ibunya.

Bruk!!

"Auh!!" Taehyung mengaduh sakit karena buku setebal batu bata dan selebar ensiklopedia jatuh mengenai kepalanya.

Ia menendang buku itu menjauh, takut kesandung dan melanjutkan membereskan pakaiannya Memasang seprainya dan menyapu kamar serta membereskanya.

Cling!!!

"Fyuh, selesai" Taehyung langsung pergi keluar kamar dan mencari ibunya. Terdapat Note menempel dikulkas. Ibunya memang sering berpesan dengan meletakan Note dikulkas.

From : Eomma

Taehyungie, Eomma pergi ke supermarket, yang lain sudah Eomma bereskan, kamu istirahat saja dikamar. Eomma akan membelikan keripik Kentang kesukaanmu.

"Well, kekebun lebih menyenangkan dari pada tidur" Taehyung langsung pergi menuju kebunnya, kebun miliknya hanya dibatasi dinding setinggi dada dari batu bata. Di belakang dinding itu sudah masuk Hutan pohon Pinus. Ini yang taehyung suka, berbaur dengan alam.

Setelah berkeliling dan melihat-lihat, ia baru mulai merasakan jika perutnya lapar. Ia hanya makan siang dipesawat sedangkan hari sudah menjelang sore. Untuk menutupi rasa lapar ia menghampiri pohon apel dan memetik dua apel untuk dirinya.

Bruk!

"AUH!!!"

Taehyung reflek menoleh dan berlari kearah dinding pembatas. Telinganya jelas mendengar suara terjatuh dan orang mengaduh sakit. Namun setelah ia sampai, ia tak menemukan apapun. Hanya seekor kelinci.

"Kelinci? Tapi tadi aku mendengar suara manusia. Hei kau, apa kau melihat seseorang disini?" Taehyung berbicara pada kelinci itu, kelinci itu hanya menatap Taehyung bingung sambil mengigit dedaunan.

"Mungkin aku salah dengar"
.
.
.
.
"Permisi!!!"  Taehyung menoleh kearah rumahnya. Ekspresinya menunjukan raut kebingungan.

"Tamu?"

"Permisi!!! Apa ada orang?" Taehyung langsung berlari kearah pintu depan, bersiap memasang ekspresi ramah Karena Ia yakin ini pasti tetangganya.

Ceklek

"Annyeonghaseo"
.
.
.
.

Tara, chapter 2 kelar.....gimana? Comment, follow Dan vote ya buat penyemangat iel.

💜 GOMAWO 💜

Pub : 7 Mei 2020

FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang