.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
💜 Happy reading 💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seorang Namja dengan jas putih dan stetoskop yang bertengger dilehernya tangah berdiri diatas brangkar dengan tangan yang sudah merah berlumuran darah. Para perawat ikut mendorong brangkar yang saat ini ditempati oleh seorang pasien tabrak lari dengan Namja tampan yang ada diatasnya sambil berusaha menutupi lukanya. Bisa ditarik kesimpulan jika Namja itu adalah seorang dokter disana."Terus remas kantong darahnya agar darah lebih cepat mengalir. Apakah tak bisa lebih cepat?!" Dokter itu terus saja meracau. Menyuruh para perawat agar lebih cepat mendorong brangkar. Mulutnya terus merapalkan sesuatu, berharap jika aliran darah semakin melambat.
Brangkar itu terus melaju hingga hilang ditelan sebuah ruangan yang bertuliskan IGD.
.
.
.
.
"Yo! Bagaimana harimu?" Namja yang masih memakai pakaian ruang operasinya me-roll kan bola matanya malas. Ia lelah sekarang. Operasi 10 jam membuat tubuhnya mati rasa didalam sana. Penggumpalan darah diotak membuat dia terpaksa segera melakukan operasi setelah pasien ditangani oleh seorang dokter ahli bedah umum.
"Kau mengganguku kelinci bongsor!" Namja yang dipanggil kelinci bongsor itu tertawa cekikikan. Ia meninju pelan bahu Hyung yang lebih tua namun lebih pendek darinya itu.
"Aku masih tak menyangka kau akan menjadi dokter sama seperti yang dia pikirkan dulu" pria dengan pipi gempal bak mochi itu menatap datar Namja yang terus cekikikan menatapnya.
"HYUNG! Aku satu tahun lebih tua dari mu Jeon Jungkook-ssi"
"Aku tau itu Park Jimin-ssi" Jungkook tak berhenti tertawa. Jimin jengah, tawa Jungkook membuat banyak orang memelotot tak suka.
Mengingat ini adalah rumah sakit tentunya."Ikut aku keruanganku" Setelah mengatakan itu, Jimin menarik Jungkook menuju keruangannya. Untuk ukuran dokter senior, Jimin mendapatkan fasilitas ruangan pribadi. Tak banyak yang dia hias. Hanya beberapa tanaman bonsai, sebuah lemari dan rak buku, serta sebuah bingkai foto yang menampikan foto 7 orang Namja yang sedang memeluk kado masing-masing.
Jungkook mengambil bingkai foto itu, mengusap foto itu dan tersenyum sendu ketika menatap gambar seorang Namja yang sedang tersenyum kotak.
"Kau merindukannya kookie?" Jungkook mendongak an kepalanya lalu mengganguk pelan. Ia menghembuskan nafasnya kasar, lalu meletakan foto itu lagi ketempatnya.
"Tak terasa, sudah 10 tahun sejak peperangan kita merebut tahta negeri peri" Jungkook kembali mengganguk. Bayangan Taehyung yang jatuh lemas akibat habis melawan Jisung membuat jantungnya berdegub kencang.
"Kau tau Hyung? Sebentar lagi musim dingin ke 10 semenjak dia pergi jauh dari kita. Akankah dia kembali untuk musim dingin tahun ini?" Jimin hanya bisa menggeleng pelan. Ia sungguh tak bisa menjawab pertanyaan dosaengnya. Tak ada yang tau pasti kapan Taehyung akan kembali.
Bruk!!!!!
"Park Uisa-Nim. Anda kedatangan pasien " Seorang perawat menerobos masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Jimin yang mendapat kabar segera bangkit dan mengikuti Perawat yang memanggilnya tadi.
"Bagaimana kondisinya?" Jimin bertanya sambil terus berjalan dengan langkah yang dipercepat.
"Pupil mata melebar 5mm, tak ada respon gerak darinya, korban sedang mengandung, patah tulang leher dan tak sadrkan diri." Jimin mematung sejenak.
![](https://img.wattpad.com/cover/223987906-288-k753604.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy
Fantasypernah dengar tentang peri? Makhluk mitos kecil yang bertanggung jawab atas musim-musim yang terjadi didunia. tak pernah tersentuh oleh manusia dan juga tak pernah terlihat. "kau Vegetarian?" "Ada apa dengan Rambutmu?" "siapa Kalian?" "Mwo?! jangan...