JHB

2.7K 419 7
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
💜 Happy reading 💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Atmosfer kelam membelenggu ke tiga peri yang sedang dalam suasana hati tak enak. Peri dengan Surai Hijau dan Coklat itu sejak dari awal menginjakan kaki ditanah tempat persembunyian mereka memasang tampang kesal atau merajuk. Berbanding terbalik dengan peri bersurai kuning keemasan itu. Ia memasang Raut muka Jengkel kala kedua rekannya yang bisa dikatakan memiliki umur yang dewasa tapi memiliki sifat kekanak-kanakan yang seharusnya lebih dimiliki oleh maknae mereka.

"Bisakah kalian profesional? Ayolah, kita harus menyelesaikan misi. Dan sesudah itu kalian bisa terus bersama maknae kalian. Mengertilah, Jika ini bukan saatnya mementingkan ego masing-masing, mengingat misi ini menyangkut nyawa seluruh rakyat di Negeri Peri" Hoseok menghempaskan nafas berat. Memang benar apa yang dikatakan Baekhyun. Bukan saatnya bertingkah kekanakan. Hoseok menoleh pada Jimin dan sedikit merasa lega karena Jimin sepertinya juga meresapi apa yang Baekhyun jelaskan. Mata mereka kembali terfokus pada ratusan troll yang ada didepan mereka. Bagaimana bisa Jisung memiliki pasukan sebanyak itu hanya untuk menjaga pintu tawanan? Benar-benar gila! Terbesit perasaan tak enak di relung hati mereka tentang keadaan Taehyung sekarang. Baekhyun menoleh pada Hoseok yang direspon anggukan mengerti. Mereka keluar dari tempat persembunyian dan lebih memilih menampakkan diri.

Puluhan troll menatap mereka bak sasaran sarapan empuk yang nikmat. Hoseok memberikan smirk nya.

"Cih, makhluk rendah seperti kalian, berani sekali menampakan diri di tanah suci milik peri? Bahkan dunia kotor seperti yang ditempati manusia pun tak cocok untuk kalian." Mengerti dengan apa yang Hoseok katakan, para troll memasang tampang bingas, mata mereka menatap nyalang ke hoseok. Hoseok terkekeh.

Tak butuh banyak berfikir, para troll itu sudah siap untuk menyerang dengan bergerombol berlari, bersiap mencabik peri itu dan ingin memakan daging mereka.

Hoseok memasang smirknya dan menghentakan kaki kanannya ke tanah. Getaran besar dari dalam tanah membuat tanah terbelah menjadi dua. Troll yang bergerak maju tertelan kedalam tanah yang kemudian menutup rapat.

Baekhyun yabg sudah siap dengan kuda-kuda nya langsung melesat terbang dengan pedang kilat ditangannya. Tak terlihat, tapi puluhan troll jatuh terbaring dengan luka sayat dileher yang membuat lorong penjara menjadi bau anyir karena darah. Jimin hanya mematung melihat aksi sadis dari dua peri yang ia yakini sudah menyerupai seorang psikopat.

"Bahkan bau darahnya lebih bau dari ratusan kilogram sampah masyarakat selama 1000 tahun" Hoseok menahan mual karena bau anyir darah milik troll yang bahkan masih tercium walaupun ia sudah menutup rapat hidungnya. Jimin hanya menggelengkan kepala dan melangkah menuju ke penjara yang dia yakini didalam sana terdapat tawanan Jisung.

Hoseok dan Baekhyun menyusul dibelakang. Mereka lebih memilih terbang karena tak mau sepatu mereka kotor terkena darah troll.

"Ada tawanan?" Baekhyun bertanya. Jimin mengganguk.

"2 orang" Baekhyun menggangguk dan menebaskan pedangnya hingga penjara terbelah dan membuat celah agar mereka bisa masuk.

Jimin melangkah mendekat. Ia ikut berjongkok menyamakan tinggi dengan dua orang peri yang ada dihadapannya dan memasang eyes smilenya.

"Chogi......." Kedua orang peri itu menoleh menatap Jimin yang memasang raut wajah cengo. Kedua peri itu tampak tak asing baginya. Baekhyun yang ikut duduk disamping Jimin membeku. Raut wajahnya yang awalnya syok jadi sendu dan tak lama tangis keluar dari mulutnya.

FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang