Pintu depan itu menjeblak dengan kuat. Lalu seorang pemuda yang langkahnya tegap dan tinggi langsung merangsek masuk ke dalamnya.
Beberapa orang yang lebih tua dari String tengah duduk dan saling mengobrol di ruangan tersebut. Namun String tak perduli.
Ditariknya kerah baju pamannya sendiri yang menatap tak mengerti ke arah keponakannya. Lalu mendorong tubuh pria setengah baya itu hingga membentur tembok ruangan itu.
Beberapa petinggi lainnya nampak berdiri dengan ekspresi terkejut. Menduga-duga apa yang sebenarnya terjadi.
"Kau membunuh orang tuanya!" Bentak String.
Thomas hanya menyengir tipis. Dia lalu menatap beberapa temannya yang berdiri terpaku di belakang String.
"Kalian tak menolongku?" Tanya Thomas pada mereka.
Pria-pria itu kemudian saling menatap. Mereka kemudian mencoba menarik String agar menjauh dari Thomas. Namun sia-sia saja.
Dengan amarah yang tidak bisa direda. String kemudian menarik tubuh Thomas. Menyeretnya ke luar ruangan dan mendorongnya hingga pria itu tersungkur di tanah
Thomas menyengir sembari menahan perih. Ia kemudian bangkit dan menepuk-nepuk bajunya yang kotor karena tanah. Namun belum sempat Thomas bertanya. String lagi-lagi menarik kerah baju pamannya.
Terkejut, Thomas mundur tertatih karena String mendorongnya dan seakan-akan ingin melemparkannya jauh-jauh kalau dia kuat.
Dengan sekuat tenaga Thomas melawan dan melepaskan cengkraman kuat di kerah bajunya dengan paksa. Ia lalu menatap String dengan nafas terengah.
Di sekitar mereka belasan tentara bayaran dari Inggris dan Spanyol menatap dengan ngeri. Tak berani memisahkan dua orang yang mereka kenal sama kerasnya itu.
Mereka memilih diam dan tak mencampuri urusan paman dan keponakannya itu.
Seorang petinggi lalu menghampiri String dan menarik pundak pemuda itu hingga dia dapat melihat wajah String.
"What happen, String?" Tanya laki-laki itu.
(Apa yang terjadi, String?)String tak menjawab. Dia ingin berbalik, namun lagi-lagi pria itu menariknya.
"Tell me?" Ujarnya lagi.
(Jelaskan padaku?)"No, you not understand. It's my problem with my uncle"
(Tidak, kau tidak mengerti. Ini masalah ku dengan pamanku)String berbalik. Menatap Thomas dengan penuh benci. Sedangkan Thomas hanya memincingkan matanya seakan dia tak bersalah sama sekali.
String lalu menatap sekitar. Memperhatikan belasan tentara yang sedang menatap ke arahnya.
"Listen to me!" Ucap String.
(Dengarkan aku!)"I don't want any of you to touch the girl named Siwi in prison"
(Aku tak mau ada salah satu dari kalian yang berani-berani menyentuh gadis bernama Siwi di penjara itu)String menunjuk jauh ke belakang bukit tempat bangunan-bangunan penjara itu berada.
"I don't want any of you daring to tease the girl!" Lanjutnya
(Aku tak mau barang satupun dari kalian yang berani menggoda gadis itu!)"And I do not want one of you who does not obey my orders. If any of you violate, I will sentence you to hang for alleged disobedience to orders"
(Dan aku tak mau barang satu dari kalian yang tak mematuhi perintahku. Jika ada dari kalian yang melanggar, akan ku jatuhi hukuman gantung atas tuduhan tindakan tak patuh pada perintah)String berteriak nyaring sekali. Bahkan para petinggi yang berdiri di belakang String hanya diam saja menyaksikan pemuda itu berteriak-teriak.
"You have no right to make that rule" Ucap salah satu petinggi pada akhirnya.
(Kau tidak berhak membuat peraturan itu)String menoleh. "Not entitled to?"
(Tak berhak?)"Yes" Jawab singkat laki-laki itu.
"I am the head of this base. My own uncle handed over the authority of the troops to this place to me"
(Aku pimpinan pangkalan ini. Pamanku sendiri yang menyerahkan kekuasaan pasukan tempat ini padaku)Laki-laki itu kemudian diam. Namun suara gelak tawa Thomas membuyarkan semuanya.
"Only for a girl you are willing to make a punishment that will burden your friends"
(Hanya untuk seorang gadis kau rela membuat hukuman yang akan memberatkan teman-teman mu)String lalu menatap Beltz yang berdiri dengan wajah was-was di sudut halaman itu. Namun String sudah meneguhkan hatinya.
"She's my life" Ujarnya kemudian. Ia kemudian menyeka keringat di wajahnya dan pergi keluar. Meninggalkan tempat itu untuk sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
About String
Historical FictionThe Netherland Diary Nb: (Sequel dari cerita Batavia, oleh Indiani Ling) *ORIGINAL COVER BY UNKNOWN* *COVER EDIT BY INDIANI LING*