Mencari Jalan Keluar

753 113 21
                                    

String nampak kacau sekarang. Tapi setelah mandi dia nampak lebih rapi. Kejadian semalam membulatkan tekadnya untuk benar-benar membawa Siwi dari tempat terkutuk ini.

Tak ada perkejaan lain bagi String setelah diangkat menjadi mayor. Saat dahulu dia pagi-pagi harus bangun dan mengangkat kotak obat atau bahan baku makanan. Sekarang sudah tidak lagi.

String bisa bangun kapanpun dia mau. Tapi bukan itu cara kerja menjadi kapten. Kini String memperhatikan semua prajurit di lapangan tersebut. Dia menebak-nebak, dimana dari salah satu prajurit itu akan menggantikannya menjadi mayor setelah dia pergi menyelamatkan Siwi. Terdengar seperti kisah kepahlawanan, namun String sendiri tak yakin itu akan berhasil.

Walau sejujurnya dia sendiri benci akan tempat ini. Tapi String masih punya rasa cinta tanah air.

Matanya melirik ke kanan dan ke kiri. Lalu menemukan Beltz yang tertawa canggung dengan lelucon para tentara dari Swiss.

Mungkin Beltz orangnya. Setelah menemukan orang yang tepat. String segera bergegas menatap bangsal wanita yang terletak di balik bukit kecil. Dari atas sana dia bisa memperhatikan beberapa wanita tengah sibuk dengan urusan mereka.

Beltz seorang yang cukup baik walaupun dia nampak seperti orang bodoh. Hanya saja String tak suka saat dia mulai menggila. Hal segila apapun tetap akan dia lakukan walaupun itu akan membunuhnya.

Matahari begitu terik di sini. Sejenak String rindu rumah neneknya. Rindu akan butiran salju yang memenuhi jendela. Rindu suara kereta nyaring yang siap membawanya kemana saja.

String rindu suara gagak di dekat pemakaman di belakang rumahnya. Mendengar suara mereka bernyanyi sudah cukup membuat String terjaga di tengah malam dan lebih bisa leluasa untuk memandangi bintang-bintang di langit. Menebak-nebak, apakah suatu saat nanti manusia bisa datang ke salah satu bintang di sana. Menerka-nerka apakah bintang itu berbentuk bohlam lampu atau benda segi banyak yang sering dia lihat di puncak pohon natal.

Sungguh bahagia masa kecilnya. Berbeda dengan sekarang. Sekarang semua pertanyaan yang pernah dia tanyakan saat kecil sudah terjawab semuanya. Tak ada lagi teka-teki membingungkan. Tak ada lagi orang jahat yang bisa menyakitinya. Atau menculiknya.

Tapi bukan itu yang String mau. Dia bisa hidup dengan ribuan pertanyaan. Dia bisa hidup di antara puluhan penjahat. Tapi dia tak bisa hidup menjadi seorang pria dewasa. Menjadi dewasa lebih menakutkan ketimbang punya banyak pertanyaan dan hidup di antara banyaknya penjahat di sekitar.

Semua masalah yang ada di kepalanya begitu berat. Bahkan String terkadang iri dengan Charlie Chaplin. Dia cukup mengekspresikan perasaannya, dan semuanya akan baik-baik saja.

String benar-benar membulatkan tekadnya. Malam ini, dia akan pergi membawa Siwi. Pergi jauh, dan bersembunyi. Atau melepaskan Siwi.

About StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang