24. Kejutan dan Hadiah

154 14 3
                                    

Saat Lala ingin melihat ayahnya sebelum dipindahkan ke ruangan kamarnya dia melihat para dokter segera menangani ayahnya kembali memeriksa detak jantungya dan Nadi.

"Dokter mau apain ayah saya" tanya Lala

"Saya mau meriksa ayah kamu sepertinya denyut jantungnya kembali normal lagi dan ayah kamu menangis ketika kamu membawa bunda kamu keluar" jelas dokter

Membuat Lala senang ayahnya tidak meninggalkan untuk selama-lamanya.

"Ayah ngeprank aku, sama bunda jangan gitu ayah aku gak suka " Ujar Lala pada Rian yang masih belum sadar.

Lala mengengam tangan ayahnya "Maafin Lala ya ayah, yang sempet kecewa sama ayah tapi Lala sayang banget sama ayah cepet bangun ayah "ujarnya.

"Kasihan bunda nangis terus daritadi dia mau ditemani sama ayah nanti lahirannya ,bangun ayah Lala kangen ayah"

Saat Lala sedang berbicara kepada Rian yang masih belum sadar suster mengahampirinya.

"Hy sus maafin sikap bunda saya yang tadi ya dia shock, apalagi dia lagi hamil besar" ujar Lala meminta maaf atas perlakuan Diana yang tadi ketika mengamuk.

Suster menganguk "Iya gak apa-apa ko, saya juga paham apalagi hormon ibu hamil kaya ibu kamu lagi sensitif banget harus ditemani sama suami itu" ujarnya.

Lala menganguk dan mengajak bicara rian lagi" Ayah denger bunda harus didampingin ayah , kasihan bunda ayah nangis terus"ujarnya.

"Sama aku juga butuh ayah biar ayah nanti liat aku sukses, aku mau wujudin cita-cita ayah biar jadi dokter" ucap Lala mengingat perkataan Rian.

Lala keluar dari ruanganya ayahnya dan iya segera pergi keruangan Akmal dan diruangan itu sedang terdapat chaca dan Akmal.

Lala tidak jadi masuk karena ia takut mengangu mereka namun saat dirinya ingin meninggalkan ibunya akmal menghampiri Lala.

"hy kok gak masuk ,Akmal udah sadar lo" ujar indi menyuruh Lala namun diabaikan.

Lala hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya" Gak usah tante nanti aja" ujarnya.

"Tante maafin aku udah bikin Akmal kaya gini dan bahkan akmal sampe "ujar Lala yang tidak mau menyebutkan hal yang menyakitkan bagi akmal

"Kalo aja Akmal gak nolongin aku pasti gak gini tante, aku gak apa-apa kok dibenci sama tante udah buat anak tante kaya gitu" ujar Lala yang semakin menangis.

"Hey stop jangan nyalahin diri kamu terus ini bukan sepenuhnya salah kamu, tante gak bakal pernah benci sama kamu, Kamu harus semangat dan jangan sedih terus kamu gak mau liat Akmal kaya gini kan, Akmal juga pasti sedih kalo dia lihat kamu nangis terus dan nyalahin diri sendiri"Ujar indi menenangkan Lala yang masih menangis.

"Maaf tante, aku mau lihat Akmal tapi aku gak mau gangu Akmal sama Chaca" ujar Lala ia ingin sekali melihat keadaan Akmal namun lala ingat pesan chaca dia tidak boleh menemukan Akmal.

Indi langsung membawa Lala keruangan Akmal dan melihat akmal yang sedang berbicara dengan chaca.

"Elo ngapain kesini " tanya Chaca marah.

"Cha gue mau jenguk akmal" ujar Lala "kenapa lo ngelarang gue cha,tante indi aja gak larang"

"Karena lo udah nyebabin pacar gue sampai gini, dan bahkan lumpuh dan lupa ingatan gara-gara nolong lo " kata chaca membuat Lala terdiam.

"Dia siapa " Tanya Akmal menunjuk ke arah Lala

"Akmal aku Lala ,aku minta maaf udah buat kamu kaya gini "Ujar Lala yang membalas pertanyaan Akmal.

Just Friend ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang