Extra Chapter (2)

239 6 0
                                    

Lala POV

Lala kini kembali kesekolah dia harus mengurus surat pindahnya karena lusa dia harus segera pergi mengingat tiket pesawat yang telah dipesankan oleh ayahnya, dia sebenerya masih mau disini namun mengingat kesehatan Ayahnya lebih penting dibandingkan dirinya, karena ayahnya sudah banyak berjuang untuk dirinya dan dia kini harus berjuang untuk membalas kebaikan ayahnya.

Lala menatap sekeliling sekolahnya dia mengingat pertemuan pertama dengan Akmal ya dikamar mandi dan di halte.

"Awal aku sama kamu ketemu mal, aneh ya kita ketemunya malah dikamar mandi disitu aku ikutin kamu, dan pas pulang kamu nolongin aku eh ujung-ujungnya ribut" batin Lala.

Lala segera meninggalkan tempat itu dan dia segera langusng pergi ketempat selanjutnya dan pas sekali di depan kelasnya Akmal, mengingat Akmal masih belum masuk karena dia harus menjalani perawatan.

"Pagi-pagi banget aku ke kelas kamu buat nyariin kamu, Cuma mastiin dan pas banget aku mau keluar kelas kamu kamu dating dan aku langsung nyatain perasaan aku buat kamu"

Taman sekolah 

Lala tersenyum mengingat dimana Akmal yang menolaknya dan awal pernyataan yang menyakitkan untuk dirinya.

Lala menatap kelasnya ada banyak sekali kenangan dengan sahabat-sahabatnya dan temen kelasnya.

"Dulu temen gue Cuma Nasya sama Chaca dari SMP eh pas masuk sini ketemu Lulu dan Nadia gue pikir mereka gak bakal mau bertemen sama gue"batin Lala mengingat awal masuk

Flashback

Lala, Chaca dan Nasya kini mereka masuk di SMA yang sama tadinya mereka kira akan pisah ketika masuk SMA namun ternyata salah yang ada malah mereka bertemu lagi

"Chaca, Nasya"ujar Lala yang melihat keduanya langsung menghampiri mereka

"Ca, sya"tegur Lala kepada keduanya.

Chaca dan Nasya kaget"Eh lo la , gak nyangka ya kita satu lagi"ujar Nasya.

"Iya emang kitamah gak bisa dipisahin udah takdri kali ya"ujar Chaca.

"Yaudah kuy masu,"ajak Chaca kepada Lala dan Nasya.

Saat itu Mereka bertiga ke kelasnya masing-masing , namun Lala dia tidak segera ke kelasnya karena sakit perut, setelah dia dari toilet dia telat dan senior menghukumnya padahal Lala sudah menjelaskanya kalo dia tadi dari toilet.

"Lari lima puteran karena kamu telat sepuluh menit"perintah seniornya itu.

"Kak Cuma telat sepuluh menit doang, saya tuh sakit perut coba bayangin kakak sakit perut bisa tahan gak"ujar Lala tidak terima Cuma telat karena ituu saja sampe sepuluh kali puteran.

"Gak, saya bukan kamu"jawab seniornya"Cepet lakuin sebelum saya bertindak yang lebih keras lagi"Perintahnya.

Namun Lala tidak menangapinya"Ga saya gak mau, saya juga bisa tuntut kaka ngasih hukuman kaya gitu, kita itu disini harusnya didik bukan dijadiin babu sama senior"ujarnya.

Chaca,Nasya menyuruh Lala diam karena mereka takut akan menjadi masalah"La udah"ujar keduanya.

Lala geram"Gak bisa diam aja gue sya,ca"ujarnya yang sudah memanas.

"Saya setuju dengan pendapat dia kak, kita disini bukan untuk dijadiin babu dan gak seharusnya senior ngasih contoh yang kaya gitu buat kita yang baru mulai masuk SMA"

"Saya juga, saya yakin kakak masih punya hati gak akan lakuin kekerasan buat kita para juniornya"

Dan semuanya menyetujuin ucapan keduanya termasuk Lala, Chaca, dan Nasya mereka kaget ketika dua orang mengatakan itu senior tidak menjadi menghukum Lala.

Just Friend ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang