Chapter 8 : Kembali

47 8 0
                                    

Untuk kamu yang pernah menyakiti
Tolong jangan kembali
Jika hanya ingin menyakiti lagi
Ataupun memberi kembali
harapan yang tak pasti

-Afinda Nurul MUfiqoh

☘ ☘ ☘ ☘ ☘

Kini seseorang sedang berdiri di depan pintu kelas. Bisa dipastikan itu teman sekelasnya. Arsy sangat mengenalnya. Bahkan sangat mengenalnya.

Orang itu menatap keduanya dengan pandangan tak biasa. Antara terkejut dan ntah lah apa yang dia rasakan.

Hilmi yang memang sering berangkat pagi begitu terkejut melihat pemandangan di depannya. Ada dua manusia berbeda gender hanya berdua. Sekali lagi berdua. Dengan keadaan sepi. Berbagai ekspetasi muncul dalam benaknya.

Namun,ketika dilihat dari apa yang tengah dilakukan keduanya. Ia langsung dapat memastikan bahwa keduanya adalah pasangan yang tengah di mabuk cinta. Namun,diluar dari itu ia merasa ada gelenyar aneh dalam hatinya. Ada perasaan tak suka.

Secara reflek Hilmi langsung menarik tangan Arsy tanpa permisi. Ia ingin meminta penjelasan dari hal yang baru saja dilihatnya. Hilmi tidak tau apapun setelah ia bersama Sarah. Semua sosmednya di block oleh Arsy.

Ia tidak sadar bahwa ia tidaklah berhak untuk ingin tahu hal pribadi tentang Arsy. Rafael yang melihat Arsy ditarik paksa oleh Hilmi segera mengejar keduanya.

Tanpa disadari oleh ketiganya. Ona,Lusi,dan Fida melihat adegan tersebut. Mereka juga sengaja berangkat pagi dengan tahap saling menghampiri termasuk menghampiri rumah Arsy. Namun,ternyata Arsy berangkat lebih pagi dari dugaan mereka.

Ketiga sahabat Arsy tersebut dibuat melongo oleh adegan sambutan di pagi hari. Jelas sekali mereka melihat bahwa yang sedang menarik pergelangan tangan Arsy adalah Hilmi.

"Dasar cowok batagor." Umpat Ona.

"Makanan dong." Kata Lusi.

"Ya,kali makanan." Seloroh Fida.

"Kalian ini nggak peka atau gimana? Gue itu sedang mengumpat." Jelas Ona.

"Kok lo ngumpat makanan sih? Buat cowok sebajingan Hilmi." Ujar Lusi.

"Nah itu maksud gue." Ucap Ona.

"Apaan maksud lo?" Tanya Lusi masih dilanda kebingungan.

"Itu si Hilmi cowok bajigur." Jelas Fida yang malah menambah kebingungan Lusi.

"Haa?"

"Udah lah jangan diperpanjang. Lebih baik kita segera nyusulin Arsy. Kasian kan kalo dia di keroyok dua cowok sekaligus." Usul Ona.

"Kalian juga mau minta maaf kan sama Arsy?" Tambah Ona.

"Ah,gue mendadak anemia gara-gara lihat adegan barusan." Kata Lusi.

"Amnesia,Lusi." Ona berusaha memperbaiki ketypo-an Lusi.

"Ah,iya."

"Tapi kalo kita ngikutin mereka bukannya malah memperkeruh keadaan?" Tanya Fida.

"Maksudnya?" Tanya Lusi.

"Biar mereka menyelesaikan apa yang seharusnya diselesaikan. Biar semua clear tanpa kita ikut campur." Jelas Fida.

"Tapi nanti kalo Arsy di apa-apain?" Kata Lusi merasa khawatir.

"Kita tetep ikutin sambil nguping kalo udah tahap waspada baru kita muncul." Usul Ona.

RasyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang