Chapter 6 : Rahasia

53 6 2
                                    

Dalam hidup terkadang kita dihadapkan oleh dua pilihan
Jika gagal pada pilihan pertama
Maka akan berlanjut kepilihan kedua
Apakah aku juga begitu dalam hidupmu?

-Afinda Nurul Mufiqoh

☘ ☘ ☘ ☘ ☘

El💙

Kamu bs keluar skrg?

Kalo buat kamu apa
sih yg gk bisa

Aku mau ngasihin
bekalnya sekarang

Mau ketemu
dmn syg?

Di perpus aja deh
I

ya aku kesana
skrg ya


Setelah Arsy membaca pesan tersebut ia bergegas menuju perpustakaan sambil menyembunyikan kotak bekal tersebut. Ia meminta izin ingin ke toilet pada Bu Dewi yang sedang mengajar. Ketiga sahabatnya keheranan ketika melihat Arsy pergi begitu saja.

Biasanya,Arsy tak akan mau pergi kemanapun sendiri. Hal tersebut,menimbulkan banyak pertanyaan dalam benak sahabatnya.

"Del....del.." Panggil Lusi.

Della yang merasa namanya dipanggil segera menoleh ke arah sumber suara.

"Itu Arsy beneran pergi sendiri?" Tanya Fida khawatir.

"Iya." Jawab Della singkat.

"Aneh ya." Kata Lusi

Diangguki oleh kedua sahabatnya yang lain.

"Tapi tadi gue lihat dia bawa sesuatu." Ujar Della kemudian.

"Hah? Bawa apaan?" Tanya Ona yang mulai muncul rasa penasarannya.

"Nggak tau isinya tapi bentuknya kotak gitu." Jelas Della

"Dia bawa apaan sih?" Tanya Fida

"Jangan-jangan dia bawa bom molotof lagi." Halu Lusi.

"Ya kali dia mau ngebom sekolah." Cerca Ona.

"Hehehe. Bercanda." Kata Lusi.

Sesampainya Arsy disana ia tidak langsung bertemu dengan Rafael. Ia butuh waktu sekian menit untuk menemukannya.

"Lo kok sembunyi disini sih?" Sewot Arsy.

"Cara ngomong kamu beda ya" Kata Rafael.

"Beda gimana."

"Manis waktu di chat."

"Jadi aslinya gue nggak manis?"

"Bukan gitu,tapi kamu ngomongnya ber-lo-gue. Itu kan nggak manis."

"Ini disekolah."

"Terus?"

"Ya kita kan harus merahasiakan hubungan ini."

RasyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang