Chapter 1 : Lelaki dengan Dua Lesung Pipi

183 18 2
                                    

Kutuliskan goresan tinta tentang sebuah penantian,yang tak kunjung usai. Andaikan kau tahu betapa lelah hati ini dalam kesepian. Menatap bayang-bayang tentang kehadiran. Itu hanya angan.

Ini adalah cerita tentang kenangan,sekeras apapun lo mencoba melupakan tapi kalo hati lo udah stok ke dia . . . I don't know apa lo bisa lupa sepenuhnya.

-Afinda Nurul Mufiqoh

☘ ☘ ☘ ☘ ☘

Tet....teet.....teeett
Upacara bendera akan segera dilaksanakan para siswa diharapkan menuju lapangan upacara.

Bunyi bel sekolah mengalun merdu,memecahkan keramaian kelas. Semua siswa berbondong-bondong menuju lapangan upacara.

"Ah,elah gue baru aja nyampe masa langsung upacara". Keluh Arsy

"Salah sendiri dateng siang". Cerocos Fida

"Tadi malem gue marathon drakor,bisa bangun shalat subuh aja gue udah bersyukur". Ujar Arsy

"Iye-iye,ayo deh Syi upacara!". Ajak Fida

"Gue nggak ikut upacara ya kali ini aja,Fid. Please....". Ucap Arsy sambil mengedip-ngedipkan mata.

"Nggak ada alesan,kita itu tugas PMR. Lo mau Pak Yuda yang nyeret lo ke lapangan?". Tanya Fida

"Hah? PMR? Serius lo,gue nggak mau ah".

"Lah,salah sendiri jadi anggotanya. Terima konsekuensinya dong".

"Gue kan waktu itu diajakin elo". Arsy membela diri. Ya kali ngangkat orang pingsan itu kan berat bro. Ya,meskipun masih berat beban hidup gue. Batin Arsy.

"Salah sendiri mau-mau aja. Lagian jadi PMR itu asik kok,kita bisa jalan keliling barisan nanyain ada yang sakit atau nggak".

"Yaudah gue mau".

Namanya Nabila Arsyinuri,dia anak pertama dari dua bersaudara dari seorang ayah dan seorang ibu. Dirumah ia adalah anak sulung sekaligus anak tercantik yang dipunya oleh kedua orang tuanya. Yaiyalah Arsy tercantik orang dia anak cewek satu-satunya .

Hobi dia adalah 3M bukan Macak,Masak,Manak loh. Hobinya itu Membaca,Menulis,dan Masak. Cukup deh buat perkenalannya nanti kalo kepanjangan cerita novel ini jadi biografi hidup Arsy. Oke kembali ke jalan yang benar.

Akhirnya Arsy dan Fida beserta dua anggota PMR lainnya mengawasi para peserta upacara. Dengan mode siaga ia dan tiga orang lainnya, harus jeli memperhatikan gerak-gerik peserta upacara. Goyang dikit aja patut dicurigai. Bisa jadi kan sono pusing. Kok bahasanya jadi dangdut banget yak, pake ada goyang-goyang. Inikan upacara bendera bukan konsernya Nela Kharisma. Hahaha...

Balik lagi ke cerita,saat ini Arsy baru kelas sebelas di usianya yang baru 16 tahun. Dia siswi yang tergolong kemudaan kerena masuk SD-nya baru 5 tahun setengah. Dia ambil jurusan IPS lebih tepatnya IPS 1, lebih tepatnya lagi XI IPS 1.

Selain seorang pengurus inti PMR dia juga pengurus OSIS. Maruk banget kan dia. By the way tahun ini adalah tahun kekuasaan angkatan Arsy, karena saat ini yang jadi Ketosnya adalah temen semejanya. Sekali lagi temen semejanya. Namanya Della.

Jadi, otomatis mempermudah dia memasuki organisasi berkelas ini. Nepotisme banget kan dia.

"Eh, Fid, yang tugas X IPS 1 nih" ujar Arsy memecah keheningan diantara mereka.

RasyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang