Chapter 16 : Tak Bisa Membenci

27 3 0
                                    

Assalammualaikum temen-temen😁

"Rasyi" akhirnya up lagi

Selamat membaca semoga suka dan menjadi pembaca setia

Jangan lupa vote komen dan follow akun penulis ya

Terima kasih

☘☘☘☘☘

Definisi terbutakan oleh cinta
Ketika dia terluka
Tapi tak bisa membencinya

Fnd25_

☘☘☘

Arsy menatap Hilmi dengan tatapan tak percaya.

"Lo nggak percaya?"

"Nggak."

"Bukannya kalo sahabatan terus suka cewek yang sama tuh jadi bersaing gitu." Ujar Arsy.

"Pffft, lo pikir ini ftv?" Tanya Hilmi dengan menahan tawa.

"Gue nggak suka ftv gue lebih suka drakor." Jawab Arsy.

"Lo pengen direbutin?" Tanya Hilmi.

"Nggak lah,gue bukan gula jadi nggak perlu direbutin."

"Meskipun bukan gula lo itu tetep manis." Ucap Hilmi.

Arsy memutar bola matanya jengah dan Hilmi tertawa renyah karena berhasil membuat Arsy muak.

"Seneng banget kayaknya." Sindir Arsy.

"Gue seneng, kita udah lama nggak begini."

"Maksud lo?"

"Ngobrol santai gini."

"Gue mah biasa aja sama lo."

"Serius? Kayaknya elo selalu berusaha ngehindar dari gue terus deh setelah gue tembak."

"Ya gue hanya memantapkan hati sama keputusan gue."

"Jadi awalnya lo ragu nolak gue?"

"Eh...Alhamdulillah hujannya udah berhenti. Gue duluan ya! " Ucap Arsy sambil memasang helm berpura-pura tak mendengar pertanyaan terakhir yang di ajukan Hilmi.

Ia tak ingin pembicaraan mereka lebih jauh lagi. Dia takut hatinya goyah kembali. Apalagi Reno? Pria itu masih menyukainya? Ah,entahlah.

Hilmi menatap punggung Arsy sampai tak terlihat baru ia memakai helm-nya dan menyalakan motornya untuk pulang.

Benar kata gadis itu penyesalan selalu ada di akhir. Kebodohannya yang telah menyia-nyiakan gadis setulus itu.

Semuanya belum terlambat selama janur kunir belum melengkung semua masih memiliki kesempatan yang sama. Tekadnya dalam hati.

☘☘☘☘☘

"Baru pulang?" Tanya Mama Anna ketika Arsy tiba di rumah.

"Hujan,Mah." Jawab Arsy.

"Mama tau kalo hujan, tapi seharusnya kamu ngabarin mama kalo pulang telat. Anak gadis pulang maghrib-maghrib." Omel Mama Anna panjang lebar.

Arsy menghela nafas menyesal karena tidak mengabari sang mama yang amat sangat overprotektif ini.

"Maaf." Ucapnya penuh penyesalan dengan menundukkan kepalanya.

"Udah sana mandi,bajunya di gantung pake hanger terus sholat maghrib berjamaah. Pasti tadi nggak sholat ashar kan?" Mama Anna bertubi-tubi memberi perintah sekaligus pertanyaan dalam satu nafas.

RasyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang