Nabila Arsyinuri yang biasanya disapa Arsy adalah seorang gadis cantik,ceria,kocak,dan sangat bersahabat. Sempat beberapa kali terlibat dalam kasus PHP (Pemberi Harapan Palsu) bukan menjadi pelaku tapi menjadi korban. Sesekali menyukai laki-laki . N...
Berjumpa lagi dengan kisah "RASYI" yang merupakan karya pertama yang author seriusin
Sebenernya masih ada satu karya lagi tapi author unpublish untuk proses revisi dan karena udah lama banget nggak pernah update jadi feeling author agak hilang ketika mau lanjut. Jadi, author mau fokus nyelesain "RASYI" dulu baru akan publish lagi cerita itu.
Author juga kepikiran untuk ngerubah judulnya karena menurut author kurang menarik minat pembaca karena terlalu panjang. Mungkin para readers udah ada yang pernah baca juga yang judulnya "Kurengkuh Namamu dalam Setiap Doaku".
Genrenya pengen author buat teenlit, religi, comedy, romance gitu awalnya. Tapi author masih banyak kekurangan pengetahuan dalam segi agama jadi lebih baik di unpublish dulu sambil author belajar lagi.
Kok malah curhat yaa?
Ya, gitulah intinya. Jadi mohon maaf untuk kalian yang menantikan cerita itu. Author sedang dalam masa belajar untuk dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi kedepannya.
Jangan bosen ya sama kisah "RASYI"
Happy reading guys
☘☘☘
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalau ada cogan di depan pintu apa yang akan kalian lakuin?
A. Lewati aja
B. Godain
C. Pura-pura nggak lihat tapi ngegibah ke temen setelahnya
☘☘☘
Orang bilang jatuh cinta itu berjuta rasanya.
Orang bilang ketika jatuh cinta dunia terasa hanya milik berdua.
Tapi jangan lupa ketika jatuh cinta kita juga harus siap untuk terluka.
☘☘☘
Setelah mencari kado untuk Rafael, Arsy mengajak ona untuk mampir di sebuah kafe yang dulu pernah mereka datangi karena Arsy ingin mencoba menu baru disana. Jadi, sebelum mengantar Ona pulang Arsy mengajaknya untuk nongkrong sekaligus makan siang.
Entah sudah berapa kali Arsy tersenyum ketika menatap layar ponselnya membuat Ona yang duduk di depannya bergidik ngeri karena takut kalau yang tengah bersamanya bukan Arsy tapi mbak kunti.
"Lo jangan senyam-senyum gitu ah." Ujar Ona.
"Kenapa? Lo terpesona sama senyuman gue?" Tanya Arsy.
"Idih, terpesona? Gue takut lo kesambet."
"Kesambet mah kalau melamun."
"Oh, iya ya. Berarti lo udah kerasukan dong." Ucap Ona seenaknya.