Chapter 18 : Kepedulian yang Tak di Perlukan

17 2 0
                                    

Assalammualaikum temen-temen

Rasyi akhirnya up kembali

Selamat membaca semoga suka dan selalu setia

Jangan lupa follow akun wattpad author ya

Playing now | My Dear Love | Suzy - OST 12 Start Up

"Sambil mengenang couple Dodal dari drakor Start Up"

☘☘☘

Kamu atau dia
Apa bedanya?
Kalian sama-sama spesies langka
Namun dengan kualifikasi yang berbeda

-Afinda Nurul Mufiqoh

☘☘☘

Arsy berulang kali memejamkan matanya, berdoa, menghitung domba, mendengarkan muratal ayat suci Al-Qur'an. Segala cara ia lakukan agar bisa tertidur. Kalimat penutup Hilmi sore tadi masih membayanginya.

Perasaannya sudah tak karuan, ia merasa bersalah, tersakiti, dan kini di junjung tinggi. Seakan-akan semua kesalahan yang pernah Hilmi lakukan lenyap. Hanya karena kalimat itu, apakah Arsy lemah?

Lagi pula untuk apa Hilmi mengatakannya? Semuanya kini telah berbeda. Mereka sudah sama-sama tahu bahwa masa lalu tidak mungkin di ubah, kecuali ada doraemon sungguhan yang bisa membawa kita ke lorong waktu.

Arsy terlalu lelah memikirkannya, ia perlu mengistirahatkan otak dan hatinya. Ia hanya perlu menjaga hatinya untuk El. Arsy harus selalu mengingat dampak dari kehadiran El selama ini yang membuat hidupnya lebih berwarna dan tentu saja secara perlahan membantunya menghilangkan rasa yang dulu pernah ada untuk Hilmi.

☘☘☘

Keesokan harinya Arsy tidak memiliki semangat untuk berangkat ke sekolah. Ia saat ini hanya ingin tidur karena semalam ia kesulitan untuk terlelap.

Mood Arsy semakin down ketika jam pertama adalah pelajaran matematika. Otak dan matanya kompak terasa panas.

"Saatnya istirahat." Suara bel yang mengalun merdu menyadarkan Arsy seketika.

"Pokoknya gue mau makan-makanan yang super pedas hari ini." Ucapnya pada diri sendiri tapi bisa di dengar oleh teman sekelas.

"Bakso?" Usul Lusi.

Arsy mengangguk semangat sebagai jawaban.

Sesampainya disana kantin belum terlalu ramai, karena Arsy, Ona, Fida, dan Lusi langsung bergegas ke kantin.

Setelah memesan makanan dan mendapatkan makanan yang diinginkan mereka berempat memilih tempat duduk.

Ditempat duduk setiap meja sudah disediakan kecap, saus, sambal, dan peralatan makan.

Dengan sigap tanpa ragu Arsy langsung menyendokkan sambal ke mangkok baksonya.

Satu sendok

Dua sendok

Tiga sendok

Setengah sendok

"Lo gila apa mau mati karena mencret hah?" Tanya Ona yang terkejut melihat berapa sendok sambal yang Arsy masukkan ke dalam mangkok.

RasyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang