Chapter 15 : Antara Dua Pilihan

28 2 0
                                    

Hay guys🖐🏻

Senangnya bisa up kembali 😁

Semoga selalu suka dan menjadi readers yang setia 😊

Aku ganti visualnya Hilmi  Hwang In Yeop yang auranya badboy-badboy gitu.

Aku ganti visualnya Hilmi  Hwang In Yeop yang auranya badboy-badboy gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

Jangan lupa vote ☆
Komen
Dan share ke temen - temen kalian,sahabat,pacar,mantan,gebetan,saudara,tetangga,atau siapapun itu

☘☘☘☘☘

Kali ini bukan karena waktu
Tapi karena hatiku enggan memilihmu

☘☘☘☘☘

Cinta sendiri itu sakit ya." Kata Arsy tiba-tiba.

Rafael memandang lekat wajah Arsy tanpa disadari oleh Arsy.

"Kali ini nggak bakal sakit." Jawab Rafael .

Arsy menolehkan kepalanya ke arah Rafael kemudian tersenyum manis. Rafael juga balas tersenyum pada Arsy.

Bila cinta sendiri itu sakit maka saling mencintai adalah kuncinya. Tinggal bagaimana cara kita memperoleh cintanya.

"Boleh aku nyanyi lagi?" Tanya Rafael.

"Doyan banget sih nyanyi mulu." Sinis Arsy.

"Kan cuma buat kamu." Gombal Rafael.

Arsy memutar bola matanya malas. Sedangkan Rafael malah tertawa renyah kemudian mencubit pipi Arsy.

"Heyy!!" Teriak Arsy.

"Nggak sopan kamu ya!" Ucap Arsy.

"Abis gemes." Jawab Rafael jujur.

"Sakit tauk." Keluh Arsy.

"Mana yang sakit? Sini aku elus." Tawar Rafael.

"Modus banget kamu ih." Kata Arsy sambil beranjak dari tempat duduknya untuk menghindar dari Rafael.

"Kok malah pergi sih?" Tanya Rafael masih terus berusaha mendekati Arsy.

Sementara Arsy terus menghindari Rafael sehingga terjadilah adegan kejar-kejaran seperti film india.

Saat Arsy hendak keluar kelas tiba-tiba ia dikejutkan oleh sesosok pria yang berdiri seorang diri di ambang pintu.

Entah sudah berapa lama dan berapa banyak yang ia dengar.

RasyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang