Chap 12. Lo suka Zura?

1K 76 6
                                    

Budayakan Vote dan Komen💖

Zura baru keluar dari kamar mandi dengan handuk yang ia gosokkan ke rambutnya yang basah, ia masih memikirkan kejadian memalukan yang terjadi sore tadi bersama Zevin yang membuatnya sangat akward. Tetapi Zevin terlihat biasa saja membuatnya sedikit lega, untungnya Pria itu tak terlihat peduli akan hal itu.

Ia kemudian duduk di atas kasur  dan membuka laptopnya untuk streeming drama korea The King : Eternal Monarch yang baru ia tonton 4 episode dan akan ia lanjutkan malam ini. Selain penggemar anime jepang ia juga menggilai drama yang berasal dari negeri ginseng tersebut.

Drrtt...drttt

Ponselnya bergetar tiba-tiba membuat aktivitasnya terhenti, tangannya otomatis meraih ponsel yang berada di atas nakas di sebelah kasurnya itu.

Matanya menyipit saat nomor tak dikenal muncul di lockscreenya sekarang.

"Siapa lagi ini?" Batinnya.

Ia memutuskan tak mengangkat panggilan itu, tetapi nomor itu lagi-lagi menghubunginya. Akhirnya dengan helaan napas ia menekan tombol hijau tersebut dan menempelkannya di telinga.

"Halo? Siapa ya?" Tanyanya langsung

"Ehh halo, ini gue Rio," jawab seseorang di seberang sana yang membuat Zura sedikit berjingit kaget.

"Ohhh Kak Rio, ada apa kak?" Ia menetralkan suaranya.

"Emm ngga ada apa-apa sih, gimana les privat lo sama Zevin? Lo ngga dibentak-bentak lagi kan?"  Tanyanya beruntun dengan sedikit kekehan.

Zura menaikkan sudut bibirnya, "alhamdulilah si engga kak, cuma ngga tau kedepannya hihihi."

"Oo yaudah, nomor gue di simpen ya, gue cuma mastiin ini beneran nomor lo," Ucap Rio dengan suara lembutnya.

"Ooo iya kak," jawab Zura seadanya.

"Selamat malam."

"Selamat malam kak."

Tut...tut...tut

Sambungan terputus, Zura kemudian menyimpan nomor Rio di ponselnya. Setelah itu Zura mengembalikan ponsel itu ke atas nakas kembali dan beralih ke laptopnya dan segera melanjutkan aktivitasnya yang sempat terhenti.

"Kayaknya dia bakal begadang lagi."

🎶🎶

Pikiran gadis itu tepat sekali, semalam ia tidur jam 03.00 pagi dan alhasil lingkaran gelap di sekeliling matanya nampak sangat jelas. Carol yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman dekatnya itu.

"Makanya jangan sok-sok an begadang deh," omelnya.

Zura menguap, "Hoaammm soalnya seru banget jadi kebabalasan deh."

"Mon sini dulu loo," Carol memanggil Temon yang lagi asik bergosip. Dengan cepat Temon datang ke bangku Zura dan Carol.

"Ada apa Neng Carol yang cantikk jelita bak dewi cintaaa," jawabnya sambil menggombal, membuat Carol memutar bola matanya. Jengah.

"Lu bisa ngga panggil gua biasa aja tanpa embel-embel ngga jelas," sungutnya.

Temon menyengir lebar dan menggeleng membuat Carol menarik napas panjang menahan emosi.

"Temon yang baik, tolong beliin gua good day Cappucino dong di kantin, anak di sebelah gua teler dan butuh asupan," sindirnya membuat Zura membuka matanya dan berdecak kesal.

Melody Of You [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang