Chap 1. Zura dan Zevin

4.4K 160 19
                                    

Hiiiii❤️❤️ I am backkkk🥰

-----------------
-----------------

"Nggak masuk akal lo bisa disini dengan kemampuan segini!"

~Devian Azevin Denandra~

---------------
---------------

"Tap..tap...tap"

Derap langkah kaki itu seketika terdengar dan pintu kelaspun terbuka membuat siapa saja yang berada di kelas langsung diam tak bergeming.

Devian Azevin Denandra sang ketua ekskul musik, matanya memicing menatap seluruh anggota ekskulnya yang masih terbilang baru itu.

"Siapa yang bernama Azura Rafensca Rachelya?" Ucapnya tegas tanpa ekspresi tapi terlihat raut tak senang dari wajahnya.

Tak ada tanda-tanda yang dipanggil untuk menunjukkan batang hidungnya.

"Siapa?" Tanyanya sekali lagi mencoba sabar karena ia sebenarnya tipe yang mudah meledak kalau ada yang membuatnya kesal sekali saja.

Tiba-tiba Seorang gadis yang berada di pojok kiri berdiri sambil mengangkat tangannya ragu, ia hanya menunduk, raut tegang terpancar dari wajah mungilnya.

"Sa-saya kak," ucapnya agak terbata.

Sang ketua ekskul yang kerap di sapa Zevin itu melangkah kearah gadis yang masih tertunduk di pojokan.

"Tau kesalahan kamu?" ucapnya tepat di depan gadis yang tingginya hanya sebatas dadanya.

Azura Rafensca Rachelya yang kerap disapa Zura itu hanya menggeleng pelan tanda tak tau, tangannya suda berkeringat dingin sedari namanya disebutkan.

Zevin mengeluarkan secarik kertas dari saku bajunya dan meletakkannya di atas meja, sekilas terlihat sebuah nama yang dilingkari oleh tinta pena berwarna merah dan disana tertera namanya "Azura Rafensca Rachelya" dengan nilai paling rendah, 50.

Melihat itu Zura semakin menundukkan kepalanya, ia tak lulus KKM. Sekarang ia tau mengapa seniornya ini marah padanya.

"Lo tau nggak sih!! kalo nilai lo tu nggak kewat KKM!!" Suaranya naik satu oktaf, "Nggak masuk akal lo bisa masuk ekskul musik kalo hasilnya kaya gini!!!!!" Ucapnya dengan bentakan ia tak peduli walaupun dihadapnnya itu adalah perempuan.

ia sangat kesal mengetahui anggota ekskulnya mempunyai nilai dibawah 70 saat pengambilan nilai ekskul minggu kemarin. Nggak ada sejarahnya selama ini, hal itu membuat Ekskul mereka malu.

"Ma-maaf kak," lirih gadis itu, air matanya mendesak untuk keluar tapi sekuat tenaga ia tahan, untuk pertama kalinya ia dibentak oleh seseorang.

"Gue nggak mau tau pengambilan nilai selanjutnya lo harus lulus KKM atau lo keluar dari ekskul ini!" ucapnya dingin dan menusuk.

Gadis itu hanya bisa memejamkan matanya kuat-kuat untuk menahan tangis yang sebentar lagi akan pecah.

Zevin berbalik dan keluar dari kelas itu
"Ini berlaku untuk kalian semua!!" Ucapnya meninggikan suaranya dan menutup pintu dengan keras.

DUARR!!!

Diluar para senior menatap wajah kesal Zevin, mereka hanya menggeleng-gelengkan kepala sudah mengetahui tabiat ketua ekskul mereka yang tak menerima kesalah sekecil apapun, apalagi menyangkut ekskul mereka. Sangat perfectionis.

"Vin," seseorang memegang pundaknya.

"Apaan!" ucapnya kesal, moodnya sangat buruk saat ini.

"Lo emang ahli dan populer, tapi itu nggak bisa buat lo berani ngebentak cewek," ujar seorang lelaki sambil menatap pria itu tajam. Tak suka dengan kelakuan pria atletis dihadapannya.

Rahangnya mengeras, "Gue nggak peduli Yo!" Ia menatap tajam pada lawan bicaranya saat ini.

"Lo tau kan, di penilaian akhir nanti setiap anggota harus tampil sendiri di atas panggung, gue cuma nggak mau dia bakalan buat malu ekskul kita karena kemampuannya itu," ucapnya frustasi pada sahabatnya itu.

Dia adalah Zavario Alfaroz dan kerap diapanggil Rio adalah pria yang dikenal paling ramah dan baik seantaro SMA ANGKASA dan yang pasti adalah sahabat seorang Zevin. Salah satu most wanted yang digilai kaum hawa walau tak separah Zevin, dengan kemampuan keyboardnya yang jauh dari kata biasa, amazing.

Dia mengerti perasaan Zevin dan hanya menggelengkan kepalanya karena kemarahan pria itu.

"Tapi Vinn-"

"Eitssss, santaiii donggg jangan pake uratt mending kita ke kantinnn, perut Abang Ejakkk udahh demo nihh minta suapinn hheheh."

Reza datang tanpa rasa bersalah, Bassis (pemain bass) satu ini selalu ada cara untuk mendinginkan suasana apalagi saat Rio dan Zevin berseteru seperti saat ini, dirinya sangat dibutuhkan.

"Apaan si Lu jakkk," ujar Zevin kesal

"Oiii Jakkk!!! tanggung jawab noh anak orang lo baperinn!!!" Teriak Danill yang setengah berlari kearah mereka menyusul Ejak.

"Ehhh mana adaaa, anak baek kek guaa kaga pernah ngebaperin anak orangg woiiii!" Balas Ejak tak terima.

"Noh si Putri nangis lu putusin kemaren," Balasnya lagii.

"Siape lagi si Putri??" Ujarnya agak bingung

"Ehh bangsulll, mantan lo yang ke 999 nohhhh,"

"Mana lapornya sama gue lagi, emang gue bapak looo!!!" Teriak Danil nyolot

Pletakkk.....

"Awwww," pekik mereka berdua karna jitakan yang diberikan Rio.

"Lu berdua nggak ada abis abisnya yaa," ujar Rio garang.

"Pissss.... babang Rio yang gantengg, ejakk nambah kesemsem dehhhh," ujar Ejak sambil mengerling jail kearah Rio.

"Jijikk guaa Jakk, astaghfirulloh," Rio berucap

"Gua cabut," Zevin berlalu dari sana karna ketidakjelasan mereka, dia harus meredam emosinya sekarang.

"Ehhhh Babang Zevinnn kok Ejak ditinggall!!!! Jangan maraah elahhhhh."

"Traktiran gua jadii dongg!!!" Teriaknya lagi

Ejak berlari mengejar Zevin membuat Rio dan Danil geleng-geleng kepala.

Rio menatap kepergian Zevin sambil menghela napas panjang ia tau bahwa kemampuan gitarnya tak terlalu baik, tapi ia ahli dalam keyboard jika saja gadis tadi di bidang keyboard mungkin ia bisa membantunya, tapi gadis itu ada di bidang yang sama dengan Azevin yaitu gitar.

"Ribet deh," Rio mengusap wajahnya gusar dan mendapat tepukan pelan dari Danil.

"Dia emang gitu," ujarnya.

----------------------------------------------------------------

Halo teman-teman para readers setiaku.
Ini story kedua ku
Semoga kalian suka sama ceritanya

Apa kabarr??? Baikk kann heheh

Jangan lupa tinggalkan komentar dan votenya🙏🏻😘😘😘

Next??? Tembus 100 komentar cuss next🤣🤣🤣

Melody Of You [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang