Chap 19. Baper

529 61 37
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen🖤🖤🖤


Gadis itu seakan kembali pada tempatnya saat benda kenyal itu mennyentuh bibirnya, tanpa ia sadari obat itu sudah lolos ke tenggorokannya.

Uhukkk uhukkk

Zevin langsung melepas pagutannya setelah sukses mentransfer obat itu ke dalam mulut Azura.

Zura masih sedikit terbatuk, kesadarannya seakan terlempar kembali ke tubuhnya, dan dia hanya bisa diam membeku. Otaknya masih mencerna apa yang barusan terjadi.

"Ahh bagus," ucap Zevin karena melihat Zura yang sudah tidak histeris seperti tadi.

"Lo ngga papa kan?" Tanyanya

Zura hanya mengangguk kaku, ia langsung sedikit menjauh dari Zevin dan duduk, tanpa sadar tangannya menyentuh bibir pinknya itu.

"Ma-makasih," ucapnya terbata

Zevin mengangguk tanpa menjawab, Zura pun tidak bicara apa-apa lagi dan masih mencoba menenangkan diri. Kepalanya pun masih sedikit berdenyut.

"Arggh," ringisnya

Zevin menoleh dengan raut yang terlihat cemas, "Lo sakit?"

Zura terdiam, tak boleh ada yang tau apa yang dideritanya. Ia mengatur napas dan kemudian menggeleng.

Zevin hanya mengangguk saja, kemudian berdiri dari posisinya, Zura masih sibuk dengan pikirannya bagaimana menyembunyikan ini dari Zevin dan semua orang.

Tiba-tiba tangannya ditarik oleh Zevin untuk berdiri.

"Gue anter pulang."

Ucapan Zevin yang tiba-tiba membuat Zura mengoba menolaknya, tetapi kemudian pria ituvmenoleh kearahnya dengan tatapan elangnya.

"Diem atau gue cium."

Kata-kata itu sukses membungkam mulut Zura, akhirnya ia mengikuti langkah Zevin dengan pasrah menuju parkiran.

"Good girl."  Ucapnya dengan sedikit smirk.



"Gua nyusul ntar," Ucap Zevin sambil menutup Telpon.

Zura hanya diam saja, pikirannya berkecamuk sambil mengeratkan tasnya. Ia menatap punggung Zevin yang lebar dan berbalik serelah mematikan telpon. Zevin sepertinya menghubungi ketiga temannya itu memberitahukan ia akan mengantar Dirinya pulang.

"Bawa," Titahnya memberikan gitar Gadis itu dan Zura hanya menurut saja.

Akhirnya mereka pun pergi dari area sekolah menuju tempat tinggal Zura menggunakan motor besar Zevin.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam saja, Zura sebenarnya masih menenangkan hatinya atas kejadian yang barusan terjadi sedangkan Zevin terlihat santai seperti tidak terjadi apa-apa.

"Pegangan," ucap Zevin

"Hah?"

Zura tak mendengar Zevin hingga Pria itu mengulangi lagi perkataannya.

"Pegangan Boncel!" ucapnya agak keras

"Apaa?? Ngga kedengerannn!!!!"

Zevin menahan emosinya, ni cewe udah boncel congek lagi.

Akhirnya ia menarik satu tangan Zura dan menariknya agar melingkar dipinggangnya.

"Ka-kak," ucap Zura kaget

"Diem."

Akhirnya Zura hanya bisa diam dan ingin cepat-cepat sampai rumah atau Jantungnya akan meledak saat ini juga. Zevin sangat berbahaya untuk kesehatan jantungnya.

Melody Of You [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang