Melody Of You [Ongoing]

Chap 30. Tinggal Seatap!

Happy Reading🌸
•
•
"K-kak Zevin!!!!"

Zevin memasang seringaian kecil disana, badannya menyender di ambang pintu.

"Kita ketemu lagi."

Gadis itu diam membeku pada posisinya sekarang membuat Zevin ingin terbahak melihat reaksi konyol itu.

Kaki pria itu melangkah memasuki kamar, menaruh koper berwarna peach yang dibawanya.

Zura menyadari itu kopernya, matanya menatap koper dan Zevin bergantian.

"Kak Ze-zevin ngapain disini?"

Zevin memutar bola mata malas, sepertinya gadis ini memang sudah bego dari akar-akarnya. Ia mendekati gadis itu yang sekarang perlahan mundur. Jantungnya sudah tidak tenang.

Zura menoleh saat badannya sudah mentok ke pintu balkon.

"Menurut lo.." zura menegang.

Tangan Zevin sudah berada tepat disampingnya dan berbisik tepat di samping telinga. Badannya gemetar, melihat ekspresi Zevin yang datar malah membuatnya takut.

"I-ini rumah kakak," cicitnya.

Pletak...

Jitakan itu mendarat kepalanya, Zevin memundurkan langkah dan berbalik meninggalkan dirinya.

"Pinter."

Zura hanya bisa terdiam sambil mengelus kepalanya. Dua kali, sudah dua kali Zevin melakukan ini padanya. Bibirnya mengerucut menatap kepergian Zevin.

Mencoba membaca situasi, ia baru sadar apa yang terjadi.

"Oh tidak! Dia tinggal serumah dengan singa garang!."

🎵

"Astagaa, jadi kalian satu sekolah!" Pekik Rili yang kelewat senang karena baru tau hal ini.

"I-iya nih tante, kebetulan," jawab Zura sambil memakan makanannya.

"Ternyata anakmu itu Zevin mbak!"

"Dia yang nolongin Zura kemaren pas ada rampok dirumah!!" Ucap Rina benar-benar terlejut.

Rili nampak bingung, ia menoleh pada Zevin yang pura-pura tidak tau.

Rili masih tetap menunggu jawabn Zevin, pria itu menghela napas dan mengangguk.

"Jadi tangan kamu luka itu gara-gara itu??" Tanya Rilli

Zevin hanya mengangguk samar sambil melanjutkan makannya.

"Makasih lagi Zevin, tante ngga nyangka bisa ketemu kamu disini," kata Rina.

"Iya tante," jawab Zevin seadanya.

Disisi lain Zura terlihat gugup bercampur takut, bagaimana bisa ia menjalani hari-hari berikutknya disini. Di sekolah saja sudah tekanan batin saat bertemu Zevin.

Dan sekarang dia malah tinggal serumah dengan pria ini. Bahkan ia sampai lupa rasa sukanya pada pria itu karna memikirkan ini.