Chap 17. Menghindar

679 76 41
                                    

Welcome Backk❤️❤️❤️ budayakan Vote dan Comment🔸



Ia tiba-tiba mengingat perlakuan Zevin saat menarik tangannya untuk menyebrang, saat dikantin, saat di indomaret, saat mengantarnya pulang, saat mengikat jaket di pinggangnya, atau saat mengajarinya bermain gitar.

Zura menutup matanya dengan sebelah tangannya itu. Wajahnya kembali memerah.

"Dia gentle."

"Dan aku menyukainya."

🎶🎶

"Eughhh..." lenguhan terdengar dibalik selimut bermotif bunga dengan warna merah muda itu.

"Bangunnn sayang, ini hari senin jangan sampai terlambat," suara lembut itu terdengar membuat gadis dibalik selimut terduduk dengan rambut yang berantakan.

matanya masih sayu dan ia masih berusaha mengumpulkan nyawanya untuk bangun sepenunya. Sinar matahari yang menyelusup dari balik gorden yang terbuka membuatnya mau tak mau harus membuka kedua mata bulatnya itu.

Mamanya menghampiri ia ke kasur, "Cepet mandi, mama yang masak sarapan pagi ini," ujar mamanya dengan senyum hangat dan tak lupa morning kiss di kening gadis itu.

"Muachh."

Mendengar itu Zura langsung mengangguk dan tersenyum, sudah lama tak memakan sarapan yang dibuat oleh mamanya dan ia sangat rindu akan rasanya.

setelah itu Zura langsung mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, tak mau terlambat karena hari ini adalah hari senin.

*

*

*

"Waahhhh nasi goreng kesukaan aku ini!!" ujarnya dengan ceria sambil menarik satu kursi dan duduk berhadapan dengan mamanya.

"Iya dong, mama tau kamu kangen nasi goreng buatan mama kannn," saut mamanya dengan senyum mengembang.

"Tau aja Mama hhhh," jawabnya dengan sedikit tawa.

mereka pun mulai memakan sarapan yang tersedia di atas meja dengan mood yang baik pagi ini. Setelah selesai dan meminum susunya di pagi harii, Zura meraba sakunya dan langsung ingat sesuatu.

"Ahh bentar Ma ada yang lupa," ucap Zura langsung berdiri dan menuju kamarnya di lantai 2.

"Yaudah mama tunggu di mobil ya," ucap Mamanya yang dibalas anggukan oleh Zura yang sudah berlari menuju tangga.

setelah beberapa menit gadis itu menemukan benda yang ia cari, ia langsung bergegas menuju mobil.

"Udah?" tanya Mamanya  dan Zura mengangguk sambil menunjukkan botol kecil yang langsung mamanya tau.

"Udah mau habis obatnya?" tanya mamanya dan Zura menggeleng.

"Masih banyak kok Ma, soalnya udah ngga kambuh lagi," jawabnya dengan senyum hangat.

"Jangan lupa jadwal konsulnya ya," ingat mamanya dan Zura hanya menurut saja.

akhirnya mereka meninggalkan halaman rumah itu menuju ke sekolah. sekitar 15 menit di perjalanan akhirnya mobil itu sampai di depan sekolahnya.

Zura turun dengan menenteng gitarnya karena hari ini dia ada latihan bersama dengan Zevin sepulang sekolah.

ngomong-ngomong soal pria itu Zura kembali ingat malam Zevin mengantarnya, dan pengakuannya terhadap diri sendiri kalo dia menyukai pria itu. Hal yang membuat dirinya seakan tidak percaya. Dia akan membuat dirinya tidak lagi menyukai pria itu. Di lihat darimanapun dirinya tidak cocok disandingkan dengan singa galak itu, dan lagi seorang Zevin itu masih sangat galak dan mengerikan dimatanya.

Melody Of You [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang