기다림이 즐가우면 사랑이지❣️

96 15 2
                                    

@Ayyqilaa_benazir

If you found the wait enjoyable then it's called love 💞

#letsmeetagain_suho

435 likes
72 coment

@claraa_
Bakalan kangen bang holkay 😭

@Vellysaa_ptr
Gue juga 😭

@Altairyz_
Alay 😒

@Harizz_zetizary
2 😂

@Gibranedwaraa_
@Ayyqilaa_benazir bales DM gue

Aku mematikan data seluler ponsel ku. Ngapain juga si Gibran komen, ngeDM aku pula. Males banget, mending gue tidur.

Aqil POV

Omg...  Gue bangun kesiangan karena nonton live bang holkay sampe jam satu pagi.

Kata mamah ayah sudah berangkat lima belas menit yang lalu karena ada rapat mendadak di kantor dan ayah membawa serta pak Narto supir keluarga kami.

"Ahh gimana dong". Kataku sambil mondar mandir depan rumah. Gerbang sekolah ku ditutup sepuluh menit lagi. Dan sialnya Hariz sudah berangkat pagi pagi sekali kata ibunya.

'Lah itukan motor Alta'  kataku dalam hati, tumben tuh anak belum berangkat. Akupun mempunyai ide.

"Ngapain lo duduk di motor gue? " tanya sang pemilik motor antik ini.

"Ya mau nebeng lah, apalagi". Kataku to the poin.

"Oga ah, cepet turun". Suruhnya sambil menarikku untuk turun.

"Jahat banget sih, aku laporin Bunda baru tau rasa. Bund.. Pftt". Baru juga mau teriak tapi tangan lebar Alta lebih dulu membekap mulutku.

"Brisik. Nanti gue dimarahin bunda lagi". Katanya pelan.

"Yaudah kasih gue tumpangan". Katalu yang dia angguki.

"Turun dulu". Lah kenapa lagi dia. Perasaan tadi ngangguk.

Alta menghela nafas "Lo mau di tangkep polisi gara gara gak pake helem? " tanyanya. Gue menggelang cepat.

"Yaudah turun dulu gue mau ambil helem". Tidak perlu berkata dua kali aku langsung turun. Dia menyerahkan helem yang warnanya senada dengan motor antiknya.

Sekolah

Hufftt hampir aja telat kataku dalam dalam hati. Kami sudah ada di parkiran sekolah.

"Makasih". Kataku sambil mengembalikan helemnya.

Aku meninggalkan Alta di parkiran dan menuju kelas duluan tapi sialnya aku harus bertemu orang yang paling ku hindari.

"Bena". Panggilnya lalu mendekat ke arahku.

Aku tetap berjalan tanpa mengindahkan panggilannya.

Grep

Dia menahan tanganku namun ada yang menarik tanganku dengan cepat setelah Gibran mencekal tanganku.

"Lepasin". Katanya, aku hafal nih ini suara siapa. Akupun membalikkan badan.

"Lo ga liat kalo Qila lagi buru buru?". Tanyanya pada Gibran yang langsung melepaskan tanganku.

Alta menarik tanganku meninggalkan Gibran, aku hanya mengekorinya sampai di depan kelas dia melepaskaan tanganku.

"Gue ogah di gosipin sama lo". Katanya lalu meninggalkanku di depan kelas.

Aku ingin sekali melayangkan bogem mentah ke mukanya yang PD luar biasa itu, lagian siapa juga yang mau di gosipin sama dia.

"Tumben telat". Kata Velly setelah aku duduk di bangkuku.

"Kesiangan gara gara gadang nonton live terakhirnya bang holkay". Kata ku nyengir kuda. Velly dan Clara hanya mengangguk menanggapi ceritaku karena bel masuk telah berdering.

###

Bel istirahat sudah berdering dari tadi dan guru yang mengajar di kelas kami pun sudah keluar.

"Kantin kuy laver". Ajakku pada Velly dan Clara.

"Kuy, gue juga laper". Saut Clara antusias, berbeda dengan Velly yang masih tak bergeming. Maklumlah dia cinta mati sama bang holkay.

"Lo mau ikut apa nitip makanan? " tanyaku akhirnya.

"Kalian duluan aja tar gue nyusul". Katanya. Aku dan Clarapun langsung pergi ke kantin.

"Tunggu dulu". Kataku menghentikan langkah Clara.

"Kenapa? " tanyanya bingung.

"Lo duluan aja, gue ada urusan sebentar". Kataku lalu berlari meninggalkannya.

"Woyy Benaa..  Masa gue ditinggal sendirian sih". Teriak Clara.

"Bentar doang tar gue nyusul". Balasku sambil terus berlari mengejar anak curut.

"Kena lo". Kataku sambil menarik bagian blakang seragamnya.

"Tega banget lo ninggalin gue". Kesalku padanya yang sudah balik badan sambil mengangkat kedua tangannya.

"Heheh gue ada bisnis". Cengirnya.

"Lagian lo ga cocok  berangkat sekolah pagi pagi". Kataku lagi.

"Yaudah sihh. Namanya juga mau berubah". Belanya.

"Alahh nanti juga telat lagi". Ledekku.

"Tapi lo senengkan gue tinggal?" tanyanya sambil menaik turunkan alisnya.

"Seneng kenapa. Yang ada kesel". Kataku yang bingung karena biasanya aku nebeng ke Hariz kalau kesiangan.

"Lo senengkan karena bisa berangkat bareng sama Alta? " lanjutnya yang membuatku kesal. Baru juga mau nimpuk pake sepatu baru gue tapi dia udah ngacir duluan.

Kantin

Gue celingukan mencari keberadaan Clara.

"Bena". Panggil Clara di ujung kantin sambil melambaikan tangannya, Velly juga sudah duduk manis dengannya.

"Lo abis kemana sih? " tanya mereka.

"Membasmi curut". Merekah hanyah ber O~ria karrna pesanan kita sudah datang, dan baiknya mereka juga memesankan makananku.

앞파
Qila ayah nggak bisa jemput kamu karena harus keluar kota. Kamu pulang sama Hariz atau Alta aja ya. Hati hati.

Aku menghembuskan napas kasar. Pasalnya aku masih kesal dengan Hariz dan aku juga gak mau pulang bareng Alta.

Bel pulang sudah berdering lima menit yang lalu aku berjalan menuju parkiran, berharap aja pria baik hati dengan kuda putihnya terus nawarin tumpangan ke gur kaya di the king ethernal,. Okey  stop berhalu Aqila.

"Bena". Aku menhentikan langkahku. Ck apa lagi sih nih anak.

"Pulang bareng gue ya". Katanya yang sudah berdiri di sampingku.

"Enggak, makasih". Kataku lalu meninggalkannya. Tapi langkahku terhenti karena dia lagi lagi menarik tanganku.

"Please". Katanya memohon. Aku masih diam di tempat, ogah membaliklan badan.

"Aqila pulang bareng gue".




Gimana ceritanya??

Maaf ya aku jarang update hehe :v sibuk di lapak sebelah.  Bagian bagian sebelumnya juga banyak yang aku revisi.

Jangan luoa vote dan komen

Selamat membaca😊

 Fangirl And anti fanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang