Prolog~

262 18 3
                                    

"Claraaa... ". teriakku heboh saat memasuki kelas di hari pertama setelah libur kenaikan kelas X.

"Apasih, pagi pagi udah brisik aja". omel Clara.
"Tau tuh". sahut Velly menyetujui Clara. Aku mendengus sebal namun tak bertahan lama aku langsung tersenyum kembali.

"Do you know??.." aku menggantungkan pertanyaanku membuat wajah keppo mereka keluar.
Aku mengeluarkan selembar poto lengkap dengan tandatangan orang yang ada di poto tersebut.

"What?!!!! "kini giliran Clara dan Velly yang histeris.
"Kok bisa?!! " tanya mereka berdua yang langsung merebut poto itu dari tanganku.

dengan sombongnya aku berkata "Bisa dong, secarakan gue pacarnya". kataku dengan tingkat kepedean yang tinggi. Yang langsung mendapat tatapan sebal dari keduanya. Pasalnya mereka sedang serius.

"Baiklah karena gue baik gue akan cerita ke lo lo pada". Tunjukku pada mereka. Baru juga mau mulai cerita eh si pengganggu dateng.

"Aciee yang abis honeymoon together sama ayang beb ke Korsel". Cletuk Hariz yang baru saja memasuki kelas.

"Apaan si lo". Sewotku.
"Alahh sok sok gatau padahal mah..". Hariz menggantungkan kalimatnya yang membuat Clara dan Velly tambah keppo.

"Ihh Harizz apaan sih orang mau denger cerita juga". Kata Vely kesal.

"Nih ya dengerin gue, nih anak abis ke Korsel bareng ayang beb nya". Kata Hariz sambil nunjuk ke arah ku.

"Siapa sih?" tanya Clara keppo.
"Nah nah orangnya dateng". Kata Hariz yang kebetulan orang yang diomongin masuk kelas.

"Beneran lo kesana sama Alta Na?" Tanya Clara dan Velly kompak.
"Gak usah dengerin Hariz, Suka boong dia mah". Kata ku meyakinkan.
"Boong apanya, orang bener ko lo kesana sama gue. Nih buktinya". Dia mengeluarkan hp nya dan menunjukkan foto gue sama dia.

GLEK!

Gue menelan ludah susah payah. Mati gue, nih anak ngapain pake nunjukin foto segala sih.

"Jangan ngarang deh lo. Gue juga tau itu editan kan". Kata ku berusaha memberi kode agar dia tidak bocor.

"Males banget gue ngedit foto bareng lo". Katanya dengan nada ogah ogahan. "Napa lo kedip kedip gitu cacingan ya?!" Lanjutnya.

Nih orang pura pura oon apa oon beneran sih, tanyaku dalam hati.

Clara, Velly dan Hariz hanya nyimak, sampai tuh anak berulah lagi.

"Apa gunanyasih suka sama orang yang bahkan gak kenal sama lo? " tanyanya sambil merebut poto itu dari tangan gue.

"Suka suka gue lah". Jawabku coba merebut poto itu kembali. tapi aku kalah cepat.

"heh, gantengan juga gue". Katanya pede.

"Jih, pede lo. mending juga suka sama oppa oppa. dengan suka ke mereka gue gak perlu kecewa atau khawatir cinta gue tak terbalaskan, karena merekajuga mencintai penggemarnya walapun tidak tau. dan yang terpenting itu tulus". jelasku dan mengambil poto yang ada di tangannya. mumpung lagi lenger.

"Pantes lo jomblo". cletuknya yang ku hadiahi dengan cubitan di lengannya. "Emang apa peduli lo? " tanyaku kesal.

"Pedulilah, karena dengan begitu populasi cowo ganteng kaya gue jadi ikutan jomblo gara gara lo lo pada lebih milih opah opah". katanya tidak mau kalah.

"Betul itu, gue setuju. Gara gara orang orang kaya kaya kalian ini babang Hariz yang tamvan jadi menjomblo". Kata Hariz memasang wajah yang mengenaskan.

"Itu sih nasib lo". ucap kami serempak. lalu tertawa.
"Dan satu lagi, pengucapan lo salah bukan opah tapi OPPA". Koreksiku.

"Bodoamatlah terserah gue". Katanya lalu pergi dan di ikuti oleh Hariz.

"Na lanjut dong ceritanya. Emang bener ya lo kesana sama tuh cecunguk?" Aku menghela nafas sabar. Kalo gini caranyamah gue gabisa ngeles lagi.

"Iya, tapi gak bener bener sama dia kok. Cuma kebetulan aja". Kataku akhirnya ngaku.

~Flasback on~
"Yah Bena ikut ya". Bujukku pada ayahnya yang akan berangkat ke korea karena ada urusan bisnis.

"Kan dirumah gada siapa siapa. Abang sama mamah kan lusa pergi ke Paris karena ada urusan di sana. Bena ikut ayah ya". Aku mulai mengeluarkan pupy eyes ku.

"Ya sudah, kamu boleh ikut. Tapi jangan nakal ya, yang anteng disna". Aku mengangakat tangan hormat dan langsung ngacir ke kamar setah mengucapkan terimakasih pada ayahku.

Alta POV

"Al nanti kamu ikut papah ya ke Korea, itung itung liburan". Alta yang sedang main gameonline pun berhenti.

"Gak ah pah Alta disini aja nemenin bunda".

"Udah ikut aja, lagian bunda mau ke Jogja kok. Mau jengung nenek". Kata bundanya dari dapur. Altpun mau tidak mau menyetujui permintaan papahnya, karena Alta males bertemu Liena tetangganya di Jogja.

~In Korea~

"Yah Bena mau nonton konser tahunan exo ya.. Kan Ayah juga sibuk, masa Bena jauh jauh ke korea diem diem aja di apartemen".

"Jangan nanti ilang". Kata ayahnya yang masih fokus dengan berkas berkasnya memperingati Bena.

"Padahalkan mumpung Bena bisa ke Korea, sekali ini aja kok. Janji deh Bena bakalan rajin". Aku kembali merayu, karena memang tujuan utamaku ikut adalah utuk nonton konser tahunan exo.

"Nanti di marahin loh sama mamah kamu, masih ingetkan terakhir kamu konser". Bena mendengus sebal dan melangkah pergi ke kamarnya meninggalkan makanan yang belum sempat di makan.

Ayahnya yang melihat Bena tidak jadi makanpun berfikir sejenak. Baru juga mau buka pintu ayah nya memanggilnya.

"Yasudah boleh, tapi habiskan makanannya dulu. Terus kamu kesananya jangan sendirian ayah akan meminta Alta untuk menemanimu". Benapun langsung mengecup pipi ayahnya dan berterimakasih.

~Flasback off~

"Emang lo gak dimarahin ya. Secarakan nyokap lu gak suka kalo lo ngefangirl". Tanyanya setelah aku bercerita.

"Dia gak tau. Gue nyuruh bokap gue buat gak ngasih tau". Jelasku.
"Emang mau?" tanya mereka lagi.

Aku mengangguk dengan mantap dan menjawab "Maulah, gue iming imingi dengan nilai yang bagus terus gue janji bakan nurutin kemauan Bonyok termasuk belajar ngurus rumah".

"Wow seorang Ayesa Aqila Benazir berani berjanji seperti itu". Kagum Clara, aku hanya tersenyum menanggapinya.

"Lah terus emang si Alta mau ya pergi ke tempat kek gituan. Diakan gak suka kpop kpopan". Tanya Velly. Aku hanya mengangkat bahu tak peduli.

"Ya gimana lagi yang nyuruhkan bokap gue masa dia mau nolak sih kan kesannya gak sopan". Velly dan Clara hanya manggut manggut saja mendengar penjelasanku.

Kring.. Kring.. Kring..

Bel pulang berbunyi. Gak kerasa gue cerita nyrocos sampe lupa ke kantin dan sudah jam pulang saja.

Oh iya karena hari ini adalah hari pertama setelah liburan jadi belum ada guru yang masuk dan jam pulangpun di percepat.

 Fangirl And anti fanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang