Rain

11 2 1
                                    

Hujan.. Padahal februari sudah hampir di penghujungnya, tapi hujan yang turun semakin deras membasahi bumi yang sudah lama gersang.

Gadis cantik dengan rambut sebahu yang baru saja memasuki umur barunya itu duduk termangu, menatap rintik hujan dari jendela kamarnya yang tak sedikitpun menampakkan tanda akan redah.

'huh' helanya, karena nampaknya joging pagi dengan memakan bubur ayam sebagai sarapannya harus tertunda lagi.

Me :

Al, kayanya hujannya bakal lama deh.


Althaaa 💞
Sepertinya begitu
Kenapa?
Kamu laper?

Me :
Pengen mie sebenernya, cuma ini masih pagi
Lovefood bubur langganan kita aja gimana?
Nanti kita makan bareng dirumahku, mau?

Althaaa 💞
Sound great..
Tapi aku nggak bisa nemenin kamu makan ya cantik..
Aku lovefoodin buat kamu aja gimana? Mumpung lagi di luar nih.

Me:
Eh? Kamu diluar? Hujan hujan begini?
Kok aku nggak liat kamu keluar :'

Althaaa 💞
Haha.. Makannya jangn ngelamun di depan jendela mulu, ada cowo cakep lewat kan jadi gak tau..

Me :
Yeuuu si bambang malah gombal..

Althaaa 💞
Jadi gimana? Jadi aku lovefood-in?

Me:
Boleh deh, kaya biasa ya 😉

Althaaa 💞
Hm

Qila yang membaca pesan terakhir Altha merasa sedikit bingung, pasalnya setelah mereka pacaran Altha jarang sekali menggunakan kata itu untuk membalas pesannya. Kecuali dalam mode menggoda dan menjahilinya.

Sementara itu ditempat lain....




Bruuuuuusss

"Anjir Altha, ini salah kirim nggak sih? " tanya gadis yang masih syok, menatap layar Handphone nya tanpa berkedip.

Alal<3
Iya cantik

"ehem" Karin memilih segera berdeham demi menetralkan detak jantungnya dan segera mengelap hujan lokal yang tak sengaja dibuatnya tadi.




"LOVEFOOD~"

Gempa, mati lampu, petasan, bom, bakalan kalah sama suara amang paket dan suara.. "Lovefood~"

"Bentar mang.. Saya OTW kebawah" mungkin kalau sedang tidak gerimis, Qila akan berpesan untuk menaruh lovefoodnya di gerbang. Tapi sampai waktu menunjjukkan pukul 08.13, hujan tadi pagi belum juga redah.

"Terimakaaih mang"

"Sama-sama neng, kalau gitu amang duluan ya"

"Iya mang, hati hati ujan"

"siap neng"

Dengan ringan hati Qila kembali ke kamarnya, karena bubur cinta dari sang pujaan hati telah tiba siap mengisi kekosongan perutnya.

 Fangirl And anti fanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang