Part. 1 | Opening

591 61 7
                                    

‘ Pertemuan pertama dalam takdir yang buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‘ Pertemuan pertama dalam takdir yang buruk.’
- Jekyll, Hyde and Me -

|||||||||||

'Dengar saat besar nanti, kau harus menjadi seperti ayah, menolong orang adalah tujuan hidup ayah. Kau harus bisa, mengerti?'

'Iya, ayah. Saat besar nanti aku akan menjadi seperti ayah.'

'Kau memang anak kebanggaan ayah, kau tahu itukan. Cepatlah tumbuh besar.'

"Ah, sial. Lagi-lagi mimpi itu!"
Pemuda itu terbangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu dan keringat yang bercucuran di tubuhnya, dia mengurut pelipisnya saat merasakan pusing di kepalanya. Dia memandangi sekeliling ruangannya, masih belum ada cahaya matahari yang masuk. Saat menengok jam dinding yang berada di depannya, ternyata masih pukul tiga pagi lebih seperempat. Tapi, dia mendengar ada keributan di luar rumahnya. Pemuda bersurai hitam tersebut bangkit dari posisinya, menyingkap sedikit jendela kamarnya untuk melihat keadaan di luar sana, dia sedikit terkejut saat melihat mobil polisi dan ambulans terparkir di sana. Pemuda tersebut akhirnya keluar dari kamarnya, namun sebuah kertas yang menempel di depan pintu kamarnya membuatnya menghentikan langkahnya. Di sana tertulis;

'Hei, kau tahu sendiri jika satpam perumahan kita memiliki riwayat penyakit asma yang sudah akut. Aku telah menolongnya melewati masa sulit, tenang saja. Seperti biasa kau hanya perlu berprilaku santai dan menyelesaikan sisanya.'

"Bajingan itu!" Dia meremas kertas tersebut dengan geram lantas membuangnya ke sembarang tempat, dia membuka pintunya dan berjalan keluar dari rumahnya.

"Permisi, ada keributan apa? Aku terbangun karena mendengar ada suara sirine ke daerah ini." Dia berusaha mencari informasi lebih dari tetangganya yang berada di sebelahnya.

"Kim Sung Rok, kau tahukan satpam perumahan? Dia terbunuh, dengan luka tusuk di dadanya dan bekas cekikan di lehernya. Ahh, padahal kudengar isterinya baru saja melahirkan anak kedua mereka."

Dia bergabung dengan kumpulan orang-orang yang sedang mengelilingi tempat kejadian yang ternyata berada tepat di samping rumah tetangganya. Ahh, pembunuh itu jelas tahu area mana yang tidak dapat di jangkau cctv perumahan.

Pemuda tersebut terdiam, bajingan satu itu kenapa harus membunuh orang yang jelas-jelas sering bersimpangan dengannya. Apa dia berniat menjebloskannya ke penjara. Diapun kembali masuk ke dalam rumahnya, dia menutup pintunya dengan kasar sebagai luapan dari emosinya.

Saat masuk kembali ke dalam rumahnya, dia mengacak rambutnya frustrasi lantas berjalan ke arah kamar mandi. Pemuda berkulit putih tersebut memandangi pantulan dirinya sendiri di cermin, dia kemudian tersenyum sinis sambil mengangkat sebelah alisnya. Dia menunjuk tepat ke pantulan dirinya sendiri.

Jekyll, Hyde and Me [Exo's Baekhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang