Part. 31 | A Rough Day

97 16 1
                                    

‘Someday you'll thank me for kidnapping you.’
—Jekyll, Hyde and Me—

||||||||||||||||

Siang itu Rosaline yang sedang berusaha untuk membereskan rumahnya dikejutkan dengan kedatangan Sean yang tiba-tiba. Tanpa membiarkannya bertanya ada apa, Sean secara sepihak menarik lengannya dan membawanya keluar mengabaikan serentetan ucapan-ucapan yang diutarakan oleh Rosaline. Gadis itu berusaha memberontak, namun hal itu sia-sia karena cengkraman pemuda itu yang sangat kuat di lengannya. Rosaline jelas panik sekali.

"Lepaskan! Aku tidak tahu siapa dirimu dan kenapa menyeretku keluar seperti ini?!"

Sean memasukkan Rosaline kedalam mobilnya dan memasangkan sabuk pengaman dengan tergesa. Dia melaju tanpa berniat menjawab pertanyaan Rosaline. "Kemana kau akan membawaku?!"

"Maaf sebelumnya. Namaku Sean, aku teman Jeha. Karena suatu alasan kau harus keluar dari rumahmu."

Keluar dari rumahnya sendiri? Biarkan Rosaline mencerna kalimat tersebut. Apa pemuda yang mengaku bernama Sean ini adalah rentenir? Jeha tidak mungkin terlilit hutang, kan? Dia bisa saja berpura-pura mengaku sebagai teman Jeha, kan?

"Teman Jeha? Apa kau akan membawaku pada Jeha dan kenapa aku harus keluar dari rumahku?"

Sean milirik sekilas kearah Rosaline, "tidak. Untuk sementara kau akan tinggal di rumahku."

Tampak jelas ada raut kecewa di wajah Rosaline. Lalu ponsel miliknya berbunyi, ada nama Edward tertera disana. Pria itu bertanya apakah dia sudah membawa pergi Rosaline dari rumahnya, dan Sean menjawab jika Rosaline ada baik-baik saja bersamanya.

'Aku akan mencari tahu siapa Lee Sunbi. Hari ini aku tidak tahu Jeha akan kemana, tapi jika sudah pukul delapan malam kau coba pergi ke rumah tadi dan tunggu dia disana. Tempatkan satu orang di rumahmu untuk berjaga. kalau begi—'

"Edward, wait. Jangan tutup teleponnya. Ada hal yang ingin aku sampaikan, tapi berjanjilah kau jangan terkejut."

'Ya, katakan saja. Aku sedang tidak menyetir.'

"Polisi datang ke toko tadi dan dia menanyakan masalah parfum yang dipakai Jeha. Dia ceroboh sekali bisa menjatuhkan parfum itu di lokasi kerjanya."

Yah, tentu saja di seberang sana Edward terdengar memekik dan merutuk pada Sean, tentang kenapa dia baru memberitahu hal penting itu padanya. "Brengsek, siapa yang tadi menelponku dan seenaknya sendiri memerintah, lalu mematikan telepon tanpa mendengar omonganku. Ohoo, siapa ya?"

'Okay, aku minta maaf soal itu. Masalah polisinya biar aku dan Jeha yang urus, pokoknya hari ini jangan sampai Rosaline melangkah keluar.'

Panggilan berlainan tempat itu terputus, mobil yang dikendarainya memasuki sebuah portal perumahan di sekitar Itaewon. Rosaline menatap Sean, perasaannya jadi tidak enak setelah mendengar nama Jeha disebut dan parfum miliknya yang ada di tangan polisi.

Apa masalah yamg dilakukan Jeha sudah tercium oleh polisi? Bisa saja setelah melakukan hal buruk dihari itu secara tidak sengaja Jeha menjatuhkan parfumnya di lokasi pembunuhannya.

Saat tangannya dituntun oleh Sean, Rosaline menghentikan langkahnya. Wajah gelisahnya sudah tidak bisa disembunyikannya lagi. "Apa polisi mencari Jeha?" Tanya Rosaline tiba-tiba.

"Sekarang Jeha ada dimana?"

Sean melepaskan genggaman tangannya, dia menatap sendu kearah Rosaline yang tampak tegang dan kebingungan. Dia harus menjawab seperti apa, menanyakan keberadaan Jeha yang dia sendiri tidak tahu ada dimana pria itu sekarang. Sean tampak memijat pelipisnya. "Begini, bagaimana jika kita masuk dulu dan membicarakannya di dalam."

Jekyll, Hyde and Me [Exo's Baekhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang