‘Sabar adalah kuncinya. Dia hanya sedang memperkirakan waktu yang tepat untuk menangkap mangsanya.’
-Jekyll, Hyde and Me-⚜⚜⚜⚜⚜
"Aku mulai muak padamu."
Jeha melemparkan handuk pada Rosaline yang sekarang sedang memeluk lututnya sendiri di dalam bathtub di kamar mandinya, setelah itu Jeha keluar dari kamar mandi. Meskipun dia berkata seperti itu, namun dirinyalah yang telah menolong Rosaline saat tenggelam tadi. Dia menghela nafasnya berat sambil bersadar di depan pintu tersebut.
'Pada akhirnya kita selalu seperti ini.' pria itu berdesah dalam hatinya.
"Sepertinya relasi kita tidak akan pernah berubah." Jeha duduk atas sofa di ruang tamu, dia tidak dapat mengerti apa yang sebenarnya dia inginkan dari Rosaline. Dia membutuhkan alasan untuk meninggalkannya, tapi jauh dalam hatinya dia tidak ingin meninggalkannya. Namun, dia selalu muak dengan apa yang selalu dilakukan gadis itu.
Pria itu keluar dari dalam rumah tersebut setelah meninggalkan segelas minuman hangat di atas meja di ruang tamu. Pada akhirnya, dia memang peduli pada gadis itu.
"Ternyata, aku memang membenci kepeduliaan ini. Perasaan ini membuatku muak." Ucapnya.
Rosaline keluar dari dalam kamar mandinya dengan selembar handuk yang menutupi tubuhnya. Dia meraba dinding rumahnya, sampai dia terduduk di sofa ruang tamunya.
"Kehangatan yang dia tinggalkan." Rosaline meraba sofa tersebut dan merasakan kehangatan yang di tinggalkan Jeha disana.
"Dia pergi lagi." Rosaline merasakan ada harum teh yang terkuar di sekitarnya, lalu dia meraba meja di depannya. Dia lantas mengambil mug yang memang berisi teh yang sudah di buatkan Jeha untuknya. Tidak terasa Rosaline meneteskan air mata.
"Jeha, aku tidak akan pernah takut padamu dan apa yang akan kau lakukan padaku. Aku hanya akan ketakutan saat kau tidak ada disini. Saat ini aku sangat ketakutan. Kumohon datanglah!" Rosaline semakin tersedu-sedu sambil memegang erat mug di tangannya. Tubuhnya bergetar hebat sambil meneteskan air matanya.
Sedangkan di luar sana Jeha masih terus berjalan dengan pikirannya yang berkecamuk. Dia sedang mengingat-ngingat kata-kata Edward yang berhasil di temuinya tempo hari, mengingat hal itu Jeha menyeringai.
- Flashback -
"Aku akan langsung ke intinya saja, apa orang-orang yang belakangan ini menyerangku adalah kirimanmu?" Saat mendengar hal itu, Edward tertawa di hadapan Hyunbin.
"Wah-wah. Tidak sabaran seperti biasanya, apa menurutmu jika aku yang melakukannya aku akan bersantai disini?"
Jeha terdiam, benar juga apa yang dikatakannya. "Melihat jika orang yang menyerangmu itu adalah seorang sniper, lalu ingin membunuhmu dengan bom. Aku yakin bayarannya akan sangat tinggi, mungkin aku akan pindah ke rumah yang lebih besar jika itu aku."
"Apa itu artinya bukan kau?"
"Song Jeha, kau sudah melunak, ya. Sebesar apapun bayaran itu, aku tidak akan pernah menyerang orang yang aku kenal. Apalagi itu rekan kerjaku. Sedari dulu aku ingin memberi tahumu hal ini, lebih baik kau tidak terlalu dekat dengan Park In Kyu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jekyll, Hyde and Me [Exo's Baekhyun]
Fiksi Penggemar[SLOW UPDATE] Mencoba berdamai dengan masa lalumu yang kelam agar pecahan dari dirimu dapat di satukan, apa kamu bisa? Jika tidak, maka mati bersamanya adalah jalan keluarnya. Kau setuju? ••••• Let me give you a lil spoiler 'Take a guess, who am i t...