‘Ada hal yang hanya dapat disampaikan kalau kita berbicara. Balas dendam bukanlah jalan keluarnya.’
-Jekyll, Hyde and Me-⚜⚜⚜⚜⚜
Sunbi menggandeng ransel miliknya, dia memandangi kalender yang ada di meja. Berapa lama dia akan pergi? Terakhir kali dia berkunjung ke Masan adalah dua tahun lalu saat merayakan ibu Minho yang sedang ulang tahun, dia tidak tahu akan seperti apa rumahnya disana. Yang jelas debu pastinya akan melingkupi semua sudut rumahnya. Sunbi menghela nafas sambil melangkah keluar dari rumahnya, mengunci pintu depannya lantas berjalan menuruni tangga yang menghubungkan gang rumahnya dengan jalanan.
Setelah pertemuannya dengan Hyunbin tadi, dia jadi sedikit tenang saat dia bilang jika dirinya akan membantu Sunbi mencari pekerjaan yang cocok dengannya. Setidaknya satu beban sudah menghilang di pundaknya. Sunbi menaiki taksi yang sudah di pesannya untuk mengantarnya ke stasiun, dia akan berangkat dengan naik kereta.
Sebenarnya dia tidak pernah mau untuk kembali ke Masan, alasannya tentu saja karena dia tidak mau mengingat kembali kenangan buruk itu. Dia hanya akan kembali kesana saat mendapat pesan dari ibunya Minho yang menyuruhnya untuk sesekali berkunjung kesana. Jika mengingat kejadian itu, yang ada dalam pikirannya hanyalah amarah yang menyuruhnya untuk balas dendam.
Tapi, pastinya bukan itu yang ayahnya inginkan. Yang ada dia malah menyesal tidak mendengarkan apa yang ayahnya katakan sehari sebelum dia meninggal, tentang dia yang menyuruh Sunbi agar menjaga jarak dari Baekhyun. Maka tujuan Sunbi sekarang hanyalah menjalani hidup sebaik mungkin, membantu orang lain dan tentunya membantu mereka menemukan keadalinnya.
- Flashback -
Sunbi sedang berdiri di meja resepsionis rumah sakit, dia sedang mengisi persyaratan untuk menyelesaikan administrasi. Suster yang sudah mengenal Sunbi tersenyum di hadapannya saat Sunbi menyerahkan selembar kertas yang sudah selesai di isinya.
"Apa kau benar-benar baik-baik saja?" Sunbi menautkan kedua alisnya sambil menundukkan kepalanya, mencoba menahan air matanya. Namun, dengan cepat dia menggelengkan kepalanya lalu menatap suster bername tag Choi Su Yeon tersebut.
"Benar juga, ini pertama kalinya dalam hidupku. Aku akan baik-baik saja seandainya ayahku meninggal secara wajar seperti ibuku." Sunbi berucap sambil berusaha untuk tersenyum.
"Tapi, jika aku bersedih terus.. Ayah pasti akan memarahiku. Mungkin, aku akan tertawa saja saat kremasinya nanti."
"Kau tidak boleh seperti itu, Tuan. Lee pasti akan mengerti jika kau bersedih. Tapi, bersedih secukupnya saja."
"Hmm. Terima kasih." Sunbi berbalik, saat berjalan dia melihat Minho yang sedang menunggunya di depan pintu masuk rumah sakit. Disaat dia berpikir dirinya sendirian, entah kenapa di waktu yang tepat pria itu, yah Choi Minho dia akan ada di hadapannya seolah berkata 'Hey, aku ada disini.' dan Sunbi akan langsung tersadar jika dia masih punya Minho di sisinya.
"Sudah selesai?"
"Sudah, terima kasih sudah menemaniku. Bagaimana, apa Baekhyun sudah di temukan?"
"Dia tidak ada di rumahnya, apa dia melarikan diri?"
Baekhyun, hari itu dia tidak ada dimanapun. Dia tidak masuk sekolah, dia tidak bisa di hubungi, rumahnya kosong dan dia tidak meninggalkan petunjuk apapun tentang kemana sebenarnya dia pergi dan apa yang akan dia lakukan. Seandainya di hari itu dia datang dan mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, Sunbi pasti akan mengerti. Dia bahkan tidak akan membencinya, dia hanya meminta penjelasan. Karena, dia adalah satu-satunya saksi atas kematian ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jekyll, Hyde and Me [Exo's Baekhyun]
Fanfiction[SLOW UPDATE] Mencoba berdamai dengan masa lalumu yang kelam agar pecahan dari dirimu dapat di satukan, apa kamu bisa? Jika tidak, maka mati bersamanya adalah jalan keluarnya. Kau setuju? ••••• Let me give you a lil spoiler 'Take a guess, who am i t...