Part 12

100 26 6
                                    

Ardhana dan Anya sedang berada di ruang televisi. Mereka sedang menonton film Garfield, ya kucing warna oranye dengan tubuh gendut dan tingkah yang menggemaskan. Membuat siapapun yang menonton akan tertawa.

"Nya, kamu udah jadian sama cowok kamu? tanya Ardhana.

"Apaan sih kak,"

"Jawab aja pertanyaan kakak," sahut Ardhana.

"Belum," jawab Anya polos.

"Loh, belum jadian? kamu kodeinlah cowok kamu itu, biar di tembak," ledek Ardhana.

"Aku sama Tian tu ya, cuma teman aja sejauh ini," jelas Anya tanpa ia sadari menyebut nama Christian.

"Oh namanya Tian ya?" tanya Ardhana meledek sang adik.

"Ha?" Anya terkejut dengan pertanyaan sang kakak, Anya menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal.

Mama Anya menuruni anak tangga dan melihat anak-anaknya sedang bersantai sambil menonton televisi.

Mama Anya  diam-diam memotret Ardhana dan Anya yang sedang asik menonton, tanpa di ketahui oleh keduanya.

"Mama pergi ke supermarket dulu ya, kalian berdua jaga rumah ya," ucap Amara. Amara Anindita adalah nama Mama Anya.

"Aku temenin ya, Ma? tawar Ardhana.

"Ya udah, kamu panasin mobil dulu gih," ucap Amara.

"Siap Ma,"

***

Christian sedang memperhatikan foto Anya yang dia potret waktu makan di restoran.

"Gue harus nembak dia secepatnya," guman Christian.

Tok...tok...tok

"Chris, bukain tuh kayaknya ada tamu," teriak Mama Christian.

"Iyaa Ma," jawab Christian.

Christian bergegas membuka pintu, ternyata yang datang adalah Mira.

"Eh, lo Mir, gue kira siapa," ucap Christian.

"Ya iyalah, terus emang lo kira siapa?" tanya Mira.

"Ada deh," sahut Christian di akhiri dengan kekehan.

Christian dan Mira menuju ruang tamu. Datanglah Mama Christian yang sejak tadi berada di dapur

"Oh, Mira yang datang rupanya," ucap Mama Christian.

"Iyaa Tante,"

"Tante tinggal dulu ya, mau bersih-bersih," pamit Mama Christian.

"Iyaa Tante," jawab Mira.

Beberapa detik terjadi keheningan diantara Christian dan Mira.

"Ehm... Mir," panggil Christian.

"Iyaa?" sahut Mira.

"Kalau gue...nembak Anya gimana menurut lo?"

Deg, Mira merasa perih setelah mendengar ucapan Christian.

"Maksud lo?" Mira yang syok mendapat penuturan Christian yang ingin menembak Anya.

"Iyaa, gue mau nembak Anya secepatnya," ucap Christian.

"Lo yakin? kan baru beberapa bulan lo kenal sama dia?" tanya Mira.

"Iyaa, gue yakin Mir,"

"Jadi, selama ini kita jalan bareng itu cuma lo anggap gue teman?" pikir Mira.

Mira yang mendengar jawaban Christian langsung menjadi tidak mood.

"Lo mau kan bantuin gue?" tanya Christian pada Mira untuk membantunya menembak Anya.

"Gak, gue ga mau," jawab Mira ketus.

"Plislah Mir, lo bantuin gue," ucap Christian memohon.

"SEKALI ENGGAK Ya ENGGAK, GUE SIBUk!!!" ucap Mira dengan nada tinggi.

"Lo kok jadi marah sih, ga jelas banget tau gak!!" ucap Christian.

"TERSERAH LO!!!!" ucap Mira yang langsung pergi begitu saja tanpa pamit.

"Argh!! lagian gue kan cuma minta dia bantuin gue buat nembak Anya, kenapa jadi marah coba," guman Christian frustasi.

***

Drrt...drrtt

Telepon Anya berdering, tertera nama 'Tian'
dan langsung di Angky oleh Anya.

"Halo Nya"

"Haloo Tian, ada apa?"

"Kamu lagi sibuk ga?"

"Engga, kenapa?"

"Hari ini aku mau ajak kamu ke taman, kita langsung ketemu di sana aja ya"

"Okee"

Sambungan terputus.

"Ciee, yang di omongin langsung ngajak pergi," goda Ardhana pada Anya.

"Apaan si kak, udah ah, aku mau siap-siap dulu," ucap Anya.

"Ciee yang mau jalan sama doi," ledek Ardhana lagi.

Anya menghiraukan ledekan sang kakak dan pergi menuju kamarnya dan bersiap untuk pergi ke taman.

***

Anya sampai ke taman terlebih dahulu. Sepuluh menit kemudian Christian belum juga muncul. Ternyata Christian bersembunyi dan sudah melihat Anya dari jauh sejak tadi.

Christian menghampiri Anya dengan perlahan-lahan agar tidak ketahuan oleh Anya.

"DORR"

Anya melihat ke belakang, ternyata Christian yang mengagetkannya.
Anya terkejut dan memegang dadanya.

"Kamu tuh jahil banget deh," ucap Anya.

"Tau ga sih, aku tuh dari tadi merhatiin kamu," ucap Christian.

"Jadi, dari tadi kamu udah nyampe?"

Christian mengganggu kan kepalannya, "Iya"

"Terus sengaja banget lagi ngumpet mau ngangetin aku," sahut Anya.

"Kesana yuk," ajak Christian.

"Yuk"

Anya menuju pedagang gulali.

"Bang, ini berapa?" tanya Anya.

"Tujuh ribu neng,"

"Nih bang, kembaliannya buat abang aja," ucap Anya.

"Makasih neng,"

"Kamu mau ga?" tanya Anya pda Christian.

"Aaaa,"

Christian menerima gulali yang di suapkan Anya ke mulutnya.

"Enak ga?" tanya Anya.

"Enak kok," ucap Christian.

Christian dan Anya menikmati gulali sambil memperhatikan anak-anak yang sedang berada di taman.

Jalan mulu ya gak jadian-jadian ? Kalian mau ga sih mereka jadian?

Jangan lupa buat tinggalin jejak ya, komen ataupun vote, dpt feedback dr kalian tuh bikij bahagia :)

#penulisbaru

Teman Lama (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang