Masih adakah yang nunggu cerita ini?
***
Mira mengambil boneka yang di berikan oleh Christian sewaktu mereka pergi ke pasar malam.
"Gue salah ga sih, suka sama lo? Perhatian-perhatian yang lo kasih ke gue, terlalu manis dan buat gue baper sama lo, kadang gue rindu dengan kebahagiaan kita dulu, sebelum dia datang ke hidup lo. Gue merasa lo makin jauh, kita udah ga sesering dulu untuk pergi hangout bareng, kadang gue berpikir 'kenapa kita ga jadian aja? Kita udah kenal dari lama?' Kalau lo tau gue suka sama lo, apa lo bakal ngejauh dari gue?" guman Mira.
Mira berjalan ke arah kasur dan memejamkan matanya. Tanpa Mira sadari, akhirnya ia larut dalam tidurnya.
Mira terbangun pada jam tiga sore, ia meraih handphonenya dan terdapat beberapa pesan.
Christian
Lo sibuk ga hari ini?
Gue pengen ngajak lo ke toko kue Holland jam 4
Kalo lo ga mau juga gapapa, biar gue ajak Anya aja
Saat Mira membaca pesan terakhir dari Christian, ia membulatkan matanya. "Kenapa sih harus dia lagi? Arghh..." umpat Mira.
Mira membalasnya, ya walaupun Mira kesal.
Gue sibuk, ga bisa
Lo ajak aja dia
Mira melihat jam yang tertera pada layar handphonenya, ia masih punya waktu untuk bersiap-siap. Mira ingin mengikuti Anya dan Christian.
Mira telah sampai di toko kue Holland yang di beritahu oleh Christian bahwa ia akan pergi ke sana. Mira menggunakan masker dan topi, tidak ada yang akan mengenalinya. Mira memilih untuk duduk di kursi paling pojok.
Terlihat Anya dan Christian masuk ke dalam toko kue. Mereka memesan kue untuk mereka berdua dan satu kue untuk di bawa pulang. Christian dan Anya duduk tak jauh dari Mira, karena hanya kursi yang berada di dekat Mira yang tidak di tempati.
Mira dapat melihat Christian dan Anya sangat larut dalam obrolan yang mereka ciptakan, bahkan menciptakan di dalam toko kue tersebut hanya mereka berdua, tak ada orang lain.
Mira merasa matanya sangt panas melihat dua orang yang berada tak jauh darinya. Ia memutuskan untuk pergi dari toko kue tersebut.
***
"Gue harus cari cara biar si cewek itu ga deket-deket lagi sama Christian," ucapnya dengan senyum sinisnya.
Ia melihat sekumpulan preman di jalan dan menghampiri sekumpulan preman dengan badan kekar dan wajah yang menyeramkan.
"Kalian butuh duit kan?" tanyanya.
"Jelas, kalau bukan uang ga akan bisa senang-senang," jawab salah satu pria bertato.
"Okee bagus, gue pengen kalian neror dia, cowok yang gue suka namanya Christian di rebut sama dia, oh iyaa nama si cewek itu Anya sambil menunjukkan sebuah foto yang tertera pada layar handphonenya.
"Kalian celakain dia, terserah mau gimana, kalian pikirin sendiri dan setiap kalian selesai mengerjakan tugas kalian, laporkan bukti ke saya, dan saya akan memberilan uang kepada kalian," ucapnya.
"Berani bayar berapa lo?" tanya preman yang badannya cukup tegap.
"Sepuluh juta, gimana?" tawarnya.
"Okee,"
"Dia ada di toko kue itu," sambil menunjuk
"Siap bos," jawab sekumpulan preman tersebut.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang berada tak jauh dari mereka dan mendengarkan semua percakapan mereka.
***
Anya dan Christian sudah selesai menikmati kue yang mereka pesan. Mereka memutuskan untuk pulang. Mobil Christian terparkir di seberang toko kue Holland, karena parkiran yang berada di depan toko sudah penuh.
Dari arah kanan, datanglah sebuah motor dengan kecepatan tinggi. Anya tak melihat ke arah kanan, ia hanya mengikuti Christian dari belakang.
Dugg....
Christian melihat ke belakang, terlihat Anya dalam keadaan terduduk di jalan Christian membantu Anya untuk berdiri.
"Kita ke rumah aku aja, aku obatin di rumah," ucap Christian sambil berjalan menuju mobil Christian.
Anya hanya menganggukkan kepalanya.
***
Anya duduk di sofa, sementara Christian mengambil kotak P3K untuk mengobati luka-luka kecil yang terdapat di tangan dan kaki Anya.
"Perih ya?" tanya Christian.
"Sedikit, "
Mama Christian menghampiri Christian dan Anya.
"Loh ini kenapa Chris?" tanya Mama Christian.
"Tadi Anya keserempet motor Ma," jelas Christian.
"Tante buatin teh anget ya Nya," tawar Mama Christian.
"Ga usah Tante," tolak Anya.
"Gapapa Nya,"
Suara bel terdengar, Christian pergi untuk membukakan pintu. Mira mempunyai janji bersama Mama Christian untuk memasak cake.
Mira melihat Anya yang tangan dan kakinya di beri perban. "Bagus juga mereka kerjanya," guman Mira dalam hati.
"Lo kenapa Nya?" tanya Mira pura-pura tidak tahu.
"Tadi gue di serempet motor, Mir," jawab Anya.
"Terus yang nyerempet ga tanggung jawab gitu?" tanya Mira.
"Engga, langsung pergi gitu aja," jawab Anya.
Christian masih mengobati luka-luka Anya.
"Nih berdua kenapa malah makin lengket sih?! Awas aja lo, bakal gue balas," guman Mira daam hati.Apakah setelah ini Mira berhasil melancarkan aksinya lagi?
#penulisbaru
Jangan lupa vote and comment :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Lama (END)
General FictionAnya dan Miko adalah teman kecil ketika rumah Miko dan Anya hanya berjarak beberapa rumah. Tetapi, ketika suatu hari Miko dan keluarganya pindah ke luar kota karena pekerjaan ayahnya. Sejak saat itu mereka tidak pernah bermain bersama lagi seperti...