Happy reading"Miko, kalau kita bakal pindah ke Jakarta, kamu gapapa 'kan?"
"Gapapa Ma, urusan kerjaan Papa ya?"
"Iyaa Miko,"
"Kamu balik ke Bandung ya, buat bantuin beres-beres,"
"Iyaa Ma,"
Sambungan telepon pun berakhir. Artinya Miko akan pindah kuliah juga, karena ayahnya yang pindah bekerja. Tetapi, Miko akan lebih mudah untuk bertemu dengan teman-temannya.
Sewaktu Miko sedang berjalan, dari kejauhan Miko melihat Mira. Miko berjalan menghampiri Mira. Miko ingin mencari tahu lebih mengapa Mira melakukan ancaman-ancaman yang dilakukannya.
"Lo... Mira kan?"
"Eh... iyaa, lo Miko 'kan?"
"Iyaa,"
"Lo udah lama ya deket sama Christian?" ucap Miko to the point.
"Lumayan,"
"Lo kenal sama Anya? Pacarnya Christian,"
"Kenal, tapi gue ga suka sama dia,"
"Kenapa? Bukannya bagus kalau Christian punya pacar?"
"Gue ga suka sama cewek itu, udahlah ga usah bahas dia," ucap Mira dengan nada yang sedikit meninggi.
"Oke, kita boleh jadi temen 'kan?"
"Boleh, gue mah berteman sama siapa aja,"
"Kalau nomor handphone boleh ga?"
"It's ok,"
***
Miko pun pulang ke Bandung untuk membereskan barang-barang yang akan dia bawa saat pindah. Jalanan Jakarta menju bandung lancar walaupun padat kendaraan.
Saat ini Miko sudah sampai di depan rumah orang tuanya.
"Ma, kita kapan pindah?" tanya Miko.
"Secepatnya, kalau semua ini udah beres kita bakal pindah," jawab sang Mama.
"Rumahnya udah ada?" tanya Miko lagi.
"Udah disiapin sama kantor Papa kamu,"
Miko hanya menganggukkan kepalanya.
Miko menuju kamarnya dan mengemasi baju dan kebutuhan lainnya ke dalam koper. Serta perlengkapan kuliahnya ia masukkan ke dalam tas yang biasa ia bawa ke kampus.
Setelah mengemasi barang-barangnya, Miko membantu orang tuanya untuk membawa apa saja yang diperlukan. Hanya butuh waktu satu jam, semua urusan untuk pindah ke Jakarta sudah selesai dan orang tua Miko memutuskan besok mereka akan pindah.
Saat ini Miko sedang duduk di ranjang kamarnya, ia mengingat ketika ia bertemu dengan Anya.
Kenapa gue ngerasa mata dia enggak asing? Terus kayak udah kenal gitu padahal baru ketemu juga, guman Miko.Lalu Miko mengingat kembali memorinya saat ia melihat Mira dengan beberapa preman yang akan mencelakai Anya.Karena Miko bukan hanya mendengar percakapan itu. Namun, kejadian saat Anya kecelakaan juga Miko masih ada di lokasi.
Waktu Mira datang terus ngeliat Anya, gaya bicara Mira ke Anya seperti Mira enggak suka kalau Anya ada di situ, gumamnya lagi.
Gue akan deketin dia buat cari tahu apa penyebab dia neror Anya
Entahlah, tetapi Miko hanya ingin mencari tahu. Padahal Anya dan dirinya baru saja kenal, Miko seperti ingin melindunginya.
***
Keesokan harinya, Miko dan keluarganya berangkat dari Bandung menuju Jakarta.
Saat sudah memasuki Jakarta, kemacetan pun terjadi. Seharusnya mereka sampai dua jam saja, karena macet menjadi tiga jam agar sampai ke rumah yang telah disediakan oleh kantor Papa Miko.Rumahnya tidak terlalu besar, namun cukuo untuk di tinggali. Satu per satu barang di bawa masuk ke dalam rumah. Mama Miko membereskan rumah dari menyapu hingga mengepel lantai.
"Miko, hari ini kamu urus ya, untuk kuliah kamu," ujar Mama Miko memperingati.
"Iyaa Ma, nanti Miko urus,"
"Kamu enggak papa 'kan kalau hrus pindah?" tanya sang Papa.
"Enggak Pa,"
***
"Halo, kalian kasih surat kaleng buat dia kalian tarok di pagar rumahnya, karena dia udah rebut pacar saya,"
"Siap bos,"
Sambungan terputus. Mira merasa senang setelah menelfon anak buahnya.
"Gue pengen lihat lo masih berani apa enggak, kalau enggak gue bakal ancam lo terus Anya," guman Mira.
Mira membuka akun Instagramnya, namun bukan Instagram yang biasa ia pakai. Ia mengcapture beberapa foto Anya, lalu Mira mengeditnya dengan pria yang berbeda-beda. Setelah selesai mengedit foto tersebut, Mira tersenyum angkuh, ia akan melakukan rencana yang lebih untuk Anya dan Christian.
Mira mengeprint foto tersebut dan akan mengirimkannya ke rumah Christian.
Terima kasih telah membaca cerita ini.
Jangan lupa tinggalkan jejak, like, and comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Lama (END)
General FictionAnya dan Miko adalah teman kecil ketika rumah Miko dan Anya hanya berjarak beberapa rumah. Tetapi, ketika suatu hari Miko dan keluarganya pindah ke luar kota karena pekerjaan ayahnya. Sejak saat itu mereka tidak pernah bermain bersama lagi seperti...