Part 17

56 9 6
                                    

Anya berjalan keluar kampus menuju halte. Saat itu, awan sangat mendung dan sebentar lagi akan turun hujan. Taksi online yang di pesan oleh Anya tak kunjung di terima oleh para driver.

"Ini pada kemana sih, dari tadi ga ada yang nerima orderan gue," umpat Anya.

"Malah mau hujan lagi," tambah Anya.

Anya mengetikkan nama Ardhana di ponselnya dan menelfonnya. Ardhana tak mengangkat ponselnya. Anya mencoba lagi tak juga di angkat. Anya mencoba untuk ketiga kalinya "Nomor yang anda tuju sedang sibuk," terdengar dari seberang ponsel.

Anya menghela napasnya pasrah karena Ardhana tak mengangkat telfon. Anya ingin meminta Ardhana untuk menjemputnya.

Tetes hujan sudah turun membasahi jalanan. Aroma hujan menyeruak masuk ke hidung. Anya duduk di halte sambil menunggu hujan reda.

Tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti tepat di hadapan Anya. Saat seseorang turun dari mobil, Anya mengernyitkan dahinya.
"Ngapain dia di sini?" ucap Anya dalam hati.

"Lo ngapain di sin? Kok ga pulang?" tanya Miko.

"Gue tadi order taksi online tapi ga ada yang ngambil orderan gue, terus gue telfon kakak gue ga di angkat juga," jawab Anya.

"Yaudah gue anterin lo pulang aja, ga bakal ada taksi kalo udah hujan begini," tawar Miko.

Anya sempat merasa ragu, karena ia hanya kenal Miko saat dirinya berada di rumah Christian.

"Gapapa? Entar ngerepotin lo lagi," ucap Anya.

"Gapapa santai aja," jawab Miko.

Miko dan Anya bergegas masuk ke dalam mobil karena hujan bertambah deras. Keduanya merasa canggung ketika mobil sudah melaju.

"Kalo gue boleh tau, lo sama Christian udah lama kenal?"tanya Miko hati-hati

"Baru tiga bulan kayaknya, kenapa?" ucap Anya.

"Gapapa, kalo sama Mira lo kenal? tanya Miko.

"Beberapa kali ketemu aja sih, ga kenal dekat," jawab Anya.

"Oooh," Miko menganggukkan kepalanya.

"Lo sama Christian udah temenan lama," tanya Anya.

"Lumayan lama, oh ya rumah lo dimana?"

"Perumahan Asri," jawab Anya.

Setelah percakapan itu, keduanya hening kembali, tak terasa sudah sampai di depan rumah Anya.

"Makasih Mik, udah nganterin gue," ucap Anya.

"Iyaa, ehm... gue boleh minta nomor lo?" tanya Miko.

"Boleh kok," Anya mengetikkan nomornya pada ponsel Miko.

"Ga mau mampir dulu?" tanya Anya.

"Engga, gue masih ada urusan," pamit Miko.

Anya turun dari mobil dan memasuki rumahnya.

"Loh Nya, kamu kok baru pulang?" tanya Mama Anya.

"Iyaa, tadi ga ada yang nerima orderan taksi online aku terus juga hujan, ga ada taksi yang lewat juga," jelas Anya.

"Terus kenapa ga nelfon kakak kamu?" tanya Mama Anya.

"Kakak tuh di telfon ga di angkat Ma, aku udah telfon tiga kali," jawab Anya.

"Ya udah kamu ganti baju terus istirahat sana,"

"Iyaa Ma, Anya ke atas dulu ya,"

***

Teman Lama (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang