Mendung-17

147 33 2
                                    

Dari sekian banyak pelajaran yang manampol Bona dari jam sembilan pagi sampai jam tiga maka pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi adalah yang paling bisa bikin Bona cengo. Bukan tanpa alasan, dari semua teori yang pernah cewek itu baca di buku LKS TIK—mulai dari materi mengenai segala bentuk aplikasi office hingga menemukan akhirnya kenyataan bahwa dalam TIK ada kekejaman matematika yang bersembunyi, Bona hanya paham bagaimana caranya membuat surat cinta di microsoft word. Dan semua kemageran gadis itu membuat kecacatannya dalam bidang komputasi dan teknologi makin jadi. Tapi bodo amat pikirnya, yang penting Bona tahu cara membayar tagihan shopee di alfamart.

Dari kejauhan Bona memandangi bu Anes yang sejak tadi menerangkan, sinar matanya yang mulai meredup. Dua hari ini Bona kurang tidur, jika sebelumnya Bona tidak bisa tidur karena menangis semalaman usai Abi todong pistol, maka kali ini karena Bona menangis semalaman usai melihat kekejaman Lee Tae Oh pada Ji Sun Woo.

Semalaman Bona maraton menonton drama itu seraya tidak henti-hentinya mengumpati sosok Da Kyung—pelakor manis macam gulali. Saking asyiknya menonton drama itu Bona sampai tidak sadar bahwa jam terus berlari hingga pukul lima pagi, tiba-tiba alarm ponsel Bona berteriak membuat gadis itu langsung kelabakan.

Bona duduk di meja paling belakang dan paling pojok di lab komputer. Awalnya Bona duduk di depan bersama Indira. Namun saat asyik main game zuma, tiba-tiba komputer Bona mati hingga akhirnya membuat ia terpaksa menyingkir ke satu-satunya meja yang tersisa.

Bona berusaha mengalihkan kantuk yang bergelayut manja di kantung matanya dengan menonton youtube. Gadis itu langsung mengetik tiga kata dalam daftar pencarian. "NCT Dream Ridin" hanya dalam sekejap mata munculah serentetan video. Bona mengklik yang paling atas.

Dengan volume super pelan Bona mendengarkan suara merdu dari sekumpulan kekasih virtualnya. Dada Bona mendadak sesak melihat wajah Jisung yang kelewat cool di mv ini, sangat berbanding terbalik saat awal debut.

Bona sering mengalami hal ini saat menonton segala hal berbau oppa-oppa yang gantengnya gak berakhlak. Suatu hari Bona bertanya pada dokter di aplikasi Hai Dokter, Bona bilang ia tidak memiliki riwayat asma tapi setiap kali melihat senyuman Jeno dan konco-konconya Bona bisa mendadak sesak napas, dengan ramah dokter itu menyarankan agar Bona banyak mendekatkan diri pada Tuhan supaya kegilaannya saat berfangirling ria tidak berkembang menjadi gangguan mental.

"Matiin videonya."

Bona yang awalnya tenggelam dalam kehaluannya tiba-tiba ditarik paksa ke alam sadar saat mendengar suara bariton seseorang. Bona menoleh ke samping mendapati wujud nyata manusia tanpa akhlak sedang mencatat apa yang guru terangkan.

Ya tentu saja sobat siapa lagi manusia yang doyannya ngendep di pojokan kalau bukan...

...Hujan!!!

Siapa lagi manusia tidak berakhlak yang doyannya mencibir hidup Bona sana-sini kalau bukan...

...Hujan!!!

Siapa lagi manusia setengah jelakung yang selalu muncul di setiap momen dalam hidup Bona. Baik senang maupun susah, guna menghancurkan kesenangan dan membuat Bona yang sudah susah semakin susah kalau bukan...

...Hujan!!!

Yap marilah kita lihat pertengkaran keduanya yang sebentar lagi akan bergulir.

"Wahai Gerandong, bukan kisana yang bayar tagihan wifi lab komputer. Jadi suka-suka saya," balas Bona sengit. Ia kembali memutar video yang sebelumnya ia jeda.

"Emang bukan gue yang bayar tagihan wifi sekolah ini, tapi..." Hujan mencabut sambungan kabel speaker pada komputer yang Bona pakai, kemudian tersenyum licik. "...yang sekolah di sini bukan lo doang."

Narasi Hujan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang