Kata.Hati.6

165 62 3
                                    

Kata Hati 6
"Kalian pacaran?"

Tanya Stevano yang di angguki oleh teman-temannya yang lain. Seperti hal menanyakan pertanyaan yang sama juga

"GAK!"Ucap Giovani maupun Givania bersamaan

"Gak dan gak akan pernah!" Lanjut Givania tegas lalu beranjak dari tempatnya

"Mau ke mana Lo?" Valentino menanyakan akan kemana gadis galak itu

"Bukan urusan kalian!" Ucap Givania lalu pergi meninggalkan Giovani dan gerombolannya itu

"Eh Gi, Galak bener pacar Lo" Stevano bertanya ngeri

"Bener tuh. Galak. Tapi, ngomong-ngomong kalian cocok juga deh" Pascal memberi usulan

"Saling melengkapi, boy cool and girls angry" Febrian dan Henry menambah

***
Kring kring

"Eh, Giv, kak Gio perhatian amat deh ke elo" Rebecca penasaran ada apa sebenarnya hubungan temannya ini dengan kakak kelas cogan itu

"Iya deh. Ngomong-ngomong PJ dong" Rigina mengejek sambil memajak PJ kepada Givania

"PJ?" Dahi Givania berkerut

"Ehaalah, Pajak Jadian atuh gitu aja gak tau" Lita menjelaskan

"Siapa yang jadian emang?" Tanya Givania tak mengerti apa yang dimaksud sahabat-sahabatnya ini

"Ya Allah, tololnya teman ku yang satu ini" ucap Rigina sambil menggelengkan kepalanya melihat bodohnya teman mereka ini

"Elo lah sama kak Gio nyet" jelas Rebecca dan Lita bersamaan

"ih jijik. Nggak dan nggak akan pernah" Givania langsung membalas cepat sambil mengetuk tangannya balik kepala dengan benda di sampingnya. Amit-amit

"Gak usah deh sembunyiin,lagian tuh yah Kak Gio gak pernah perhatian sama cewek" Rigina mengejek sambil menjelaskan tentang Giovani

"Bacot. Pokoknya gak akan pernah mau gue sama tuh cowok neyebelin" Givania langsung segera keluar dari kelasnya di ikuti oleh teman-temannya menuju parkiran sekolah

Dert dert
"Halo kak?"
"....."
"Parkiran sekolah"
"....."
"Hm.okeh. bye"
Tut

"Eh gue duluan yah, Kak Dea udah di depan" pamit Givania kepada teman-temannya

"Okeh.Hati-hati"

***
"Eh kak? Maaf lama" Givania terkekeh, lalu menyalami tangan kakaknya yang duduk di jok kemudi

"Ia. Gak apa-apa" ucap kak Dea

"Emang, kita mau kemana kak?" Tanya

"Mall. Beli perlengkapan Lo"

"Loh, memang pergantian semester besok yah?"

"Bukan. Untuk persiapan Lo nanti malam bego" ucap Dea kesal

"Ngapain sih? Kan Givan masih banyak tuh baju di rumah, gak deh. Balik-balik aja deh kak" Givania heran. Lalu menyuruh kakaknya untuk pulang saja

"Lagian Lo kan harus ke kegiatan kampus, dah deh gak usah" lanjut Givania

"Gak. Lo mau? Uang jajan Lo dan gue di potong?"ancam Dea. Agar adiknya yang keras kepala dapat diam

Kalau begini. Givania hanya pasrah dengan ancaman kakaknya. Ia tak mau karena hanya tidak mengikuti perintah uang jajan lah yang menjadi sasaran.
Meskipun, Givania tak pernah menghamburkan uang orang tua nya dalam hal yang berbau negatif. Dia adalah tipe orang yang peduli

***
"Selamat siang Mi, Pi?" Teriak salam Givania dan Dea bersamaan di depan pintu lalu masuk ke dalam rumah yang begitu mewah itu.

"Opaaa... Omaaaa..." Givania langsung berhambur ke pelukan Opa dan Omanya yang selama ini ia rindukan

"Uh Givan, kasihan atuh Opa dan Omanya" ucap Bryn mengingatkan

"Ehhhg Opa, Oma Givan rinduu tau" lanjut Givania sambil memanyunkan bibirnya namun masih setia memeluknya

"Aduh cucu Oma, Oma sama Opa juga rindu kamu sayang" OMA-nya juga menyalurkan rindu kepada cucunya yang satu ini

"Iyaa, opa juga rindu kamu sayang"

"Bagaimana sekolah kamu?" Lanjut opa membuka topik baru

"Aman-aman kok Opa, teman-temannya aku tuh masih kek dulu. Ramah. Eheh" jawab Givania dengan cengiran khasnya

"Opa sama Opa kapan Pulangnya? Kan kalo mau pulang kabarin Givan dong, kan Givan bisa jemput" tanya Givania sambil cemberut

"Tadi pagi, pas kamu berangkat sekolah Opa dan Oma udah sampai" jelas Oma sambil mengelus rambut halus cucunya

"Iya Dek, jadi yang duluan ketemu Opa sama Oma kakak duluan, wlekk" Dea mengejek lalu menjulurkan lidahnya

"Ihh kakak, memang kakak gak ke kampus?"tanya Givania kepada kakaknya

"Gak. Kan nanti bentar kegiatannya. Sekalian aja dah" jelas kakak kepada sang adik

"Iya Giv, inikan kejutan" Lina_maminya baru membuka suara. sedari tadi hanya senyum melihat tingkah anak bungsunya ini

"Sudah-sudah. Givania. Sekarang kamu istirahat dulu dan siap-siap buat sebentar malam ya" Bryn_Papi Givania memerintah kepada sang anak

"Dea? Perlengkapannya sudah kan sayang?" Tanya Opa pada cucunya yang satu ini

"Sudah kok Pa"

"Sebentar acara pertemuan dengan keluarga Wijaya jam sekitar 7 atau setengah 7kita sudah di sana ya" jelas sang Opa

"Hm. Okeh deh" ucap Givania lalu beranjak menuju ke kamarnya

***



K A T A . H A T ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang