:Kau takkan tahu, seberapa indah Tuhan merancang buku kehidupanmu. Namun, yang harus kau tahu, Tuhan itu adil dalam segala pekerjaannya:
***
"Ahw"ringis seorang gadis kesakitan, karena tiba-tiba serangan seseorang yang menarik rambutnya kasar"Udah berapa kali' gue bilang jangan deketkin PACAR GUE!"Teriakan ketua geng itu menggema di toilet tua di SMA Dharma Bakti Wijaya ini
"Pacar?"tanya gadis ini dengan acuh
"Siapa? punya pacar Toh kamunya?"ledek gadis ini di hadapan ketua Geng 'neneklampir"Plak
Tamparan yang cukup keras membuat pipi Givania meninggalkan bekas merah
Memang, kali ini Givania tak mengajak salahsatu temannya untuk menemani dia ke toilet.bukan teman-temannya menolak,namun Givania memaklumi-nya, mereka sedang mengadakan ujian harian susulan, pasalnya karena kesibukan mendadak dan tugas yang begitu mengenyangkan
Givania tak tinggal diam dengan pembulyan Dhara CS
"Yang gue tahu, elo bisa disebut pandai kan? IQ yang cukup tinggi untuk menyimpan materi-materi banyak?"tanya Givania santai
"Baru tahu?"Dhara yang mendengar tuturan pujian Givania langsung menyombongkan dirinya, bijak
"Bagus kalau sadar"
"Tapi, mungkin salah. Masa si? Nunjukin bakat di toilet? Mau nunjukin kesiapa? Kotoran-kotoroan?" Ejek Givania dengan beranjak keluar dari toilet tersebut tanpa ada yang menahannya lagi
"Heshhhhhh! Awas aja Lo"geram Dhara
Teman-temannya pun hanya memanas-manasi saja.
Bodoh bukan?***
Givania berjalan santai menuju kelasnya,dan ternyata setelah ia masuk jam ganti pelajaran.Kelasnya begitu riuh,ada yang ngibah,gosip,teriak dsbg.lah, karena guru yang belum memasuki kelas
Rebecca,Rigina dan Lita yang melihat Givania berjalan ke arah mereka dengan tersenyum reflek ikut tersenyum
Namun, pada saat Givania sudah berada di depan mereka terlihat bekas tamparan dipipi putih Givania. Pasalnya tadi mereka melihatnya dari kejauhan, mereka pikir merah karena cuaca yang cukup panas, namun ternyata tidak
"Giv? Pipi Lo kenapa?"tanya Rigina tiba-tiba,membuat Givania tergagap bingung
"Ehm, eh Anuuu"
Bukannya ia mau tertutupi, namun saja tidak ingin melibatkan orang lain
"Anu apa? Lo kenapa si?"Lita menanyakan juga
"Iaa Givania, kenapa si?"Rebecca pun ikut kesal
"Ih gimana gue mau ngomong Lo pada nggak beri gue celah"omel Givania
Dan terpaksa ia harus jujur,jika tidak sudah pasti teman-temannya akan menanyakan banyak hal.
Apakah mereka psikologi?"Di tampar"
"HA?!"Pekik mereka keras membuat banyak pasang mata melihat kearah mereka.
Givania tentunya malu,namun bisa apa? Jalani saja. BoMat mereka"Nenek lampir"
"Ihhhh, awas aja ya tuh Bandara"geram Rebecca tentang Dhara
"Typo Re"ralat Givania dengan terkekeh
"Biarin! Pokoknya awas aja tuh bandara"
"Nanti gue ikut bullying si nenek lampir itu, tenang aja. Berani dia!"Lita pun tak kalah kesal
"Gue akan omongin semua ini ke Kak Gio"kini Rigina menambahi
"Nggak usah ngomong ke kak Gio ya, please"mohon Givania
"Gue nggak mau diperbesar"Temannya pun hanya mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
K A T A . H A T I
Teen FictionK A T A . H A T I Ini tentang kisah kehilangan, Ketika kau mendapatkan separuh hatimu kosong dan rapuh. Atas nama keegoisan dan ketidakpercayaan. Kita telah saling mengucapkan selamat tinggal Ketika tak ada lagi yang bisa kau percaya, ikuti Kata Hat...