Jangan pernah berjanji, jika nantinya kamu tak tahu tempat letak janjimu
Lepas dari pembicaraan tentang mempercepat proses pertunangan Givania dan Giovani pada saat sarapan tempo dulu, kini Giovani dan Givania sedang fitting baju pertunangan di salah satu butik milik keluarga Alexander
Baru saja mereka memasuki 4 bulan hubungan berpacaran, kini mereka harus terikat dengan hubungan pertunangan. menyenangkan bukan?
Sahabat-sahabat Giovani maupun Givania memang sudah tahu tentang perihal ini.
Sengaja mereka ingin menutupinya, namun nihil teman-temannya begitu sangat curiga
:v
"Udah bajunya?"seketika suara Giovani membuyarkan kebingungan Givania yang sedang mencari-cari baju yang pas
Toh? Dia bisa bukan langsung menyuruh Maminya untuk memilihkannya, bukan apa tapi kan butik ini miliknya:v
"Eh, ehm, belum, aku bingung" Givania bingung sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal
Memang Giovani maupun Givania belum memakai embal-embal 'sayang-beb-honey-bee- ' atau semacamnya, bukannya merasa tidak suka, namun belum saja terbiasa
"Emang kenapa hm? Mau aku pilih-in?"Giovani bertanya lembut, membuat kupu-kupu di perut Givania beterbangan
"Ehm, emang Pakaian kamu udah? Kalo belum nggak papa kok aku cari sendiri" tolak malu-malu Givania
"Nggak papa, aku punya udah kok"ujar Giovani yang masih dengan senyum manisnya
Ah diabetes"Loh, itu kan udah ada bajunya? Kenapa nggak di pilih"Giovani Bingung dengan Givania, pasalnya di tangan wanita itu sudah ada baju yang memang mewah
"Ehm aku Bingung, Emang ini cocok ya? Sama Jas kamu nantinya?" Tanya Givania kaku sambil menunjukan pakaian pengantin wanita yang telah ia pilih
"Wih, cocok lah"puji Giovani dengan kekehan di akhir kalimat
Mereka tidak tahu apa? Selain mereka memilih baju disini, sekarang adalah keluarga mereka menutup toko-nya dan hanya mempersiapkan baju yang berkesan mewah Dan mahal untuk mereka
"Siapa bilang nggak cocok?"Giovani tertawa kecil dengan kebingungan Givania, lalu ia menunjukkan baju yang ia pilih tadi dari tangan seorang maid
"Aduh atuh Tuan muda dan nyonya muda, kok bisa sama si? Kan kagak saling ngatur.
Atau kagak jodoh mungkin, aduh cieee"Maid yang memegang pakaian Giovani tadi mengejek antara dua calon tunangan iniSudah bisa di tebak, pipi Givania sudah mulai menjalar semburat merah bak udang rebus yang di tambah cabai yang banyak
Tidak hanya Givania, Giovani pun tersipu malu dengan ejekan Maid-nya ini, namun ia tidak menunjukkan bahwa ia sedang malu, bagaimana tidak ia hanya tersenyum kecil lalu menatap maid ini dengan tajam
Kejam
***
Kini mereka sedang berada di Restoran terkenal dan ternama. Jangan tanyakan, sudah pasti mereka sedang makan, bukan sedang nyalon:v
Hanya keheningan yang ada, Givania maupun Giovani enggan untuk membuka suara
"Permisi Tuan dan Nyonya"Waiters yang bertugas di Restoran tersebut menghampiri mereka dengan sapaan yang sopan
Keduanya langsung menoleh kearah sumber suara
"Apakah ada yang bisa saya bantu?"lanjut Waiters menanya
"Beef prime rib big chopes 1 dengan Strawberry shake 1"jawab Givania terlebih dahulu setelah melihat buku menu yang diberikan oleh Waiters tadi
"Tuan? Apakah ada yang ingin di pesan?"kini Waiters tersebut menanyakan kepada Giovani
"Saus Chili hollandaise 1 dengan coffe late 1"jawab Giovani
Waiters tadi langsung menuju ke arah belakang untuk mengambil pesanan mereka
"Givania?"
"Ya?"Givania langsung mendongkakan Kepalanya melihat Giovani yang tadi memanggilnya
"Aku ingin kita selalu bersama"ucap Giovani sambil memegang tangan Givania
"Aku juga ingin seperti itu, Giovani"ujar Givania sambil tersenyum manis
Giovani tersenyum dengan balasan Givania
"Tapi..."
"Tapi apa?"Giovani penasaran
"Kita tidak pernah tahu akhir dalam cerita kita, jangan pernah berjanji jika kamu tak tahu tempat letak janjimu. Semua orang memang membutuhkan janji seseorang. tapi bukan hanya janji, melainkan bukti dan perjuangan"lanjut Givania yang sempat tertunda tadi
"Terimakasih Givania"Giovani berterimakasih sambil memeluk Givania
"Aku janji aku akan melindungimu selalu, aku janji aku tidak akan meninggalkan kamu"
Maaf singkat:v
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak:)
KAMU SEDANG MEMBACA
K A T A . H A T I
Teen FictionK A T A . H A T I Ini tentang kisah kehilangan, Ketika kau mendapatkan separuh hatimu kosong dan rapuh. Atas nama keegoisan dan ketidakpercayaan. Kita telah saling mengucapkan selamat tinggal Ketika tak ada lagi yang bisa kau percaya, ikuti Kata Hat...