Kata.Hati.33

45 7 0
                                    

***
Kring kring

Bel sekolah berbunyi, menunjukkan waktu untuk segera berbaris ke halaman.
Hari ini hari Senin, hari dimana hampir 80% siswa-siswi mengeluarkan keluhan mereka

"Giv, mendingan Lo nggak usah ikut deh, Lo izin aja ya" saran Rebecca setelah memasuki kelas untuk meletakkan tas miliknya dengan Givania,Lita dan Rigina

"Boleh ko, gue kan kuat. Heheh" yakin Givania dengan kekehan khasnya agar teman-temannya tak begitu khawatir

Ya. Hari ini hari pertama Givania sekolah dari beberapa hari sebelumnya terhalang oleh sakit, seperti biasa Givania di jemput oleh Giovani dan teman-temannya yang begitu extra khawatir akan dirinya.

Bukannya Givania tidak menerima semua kekhawatiran dari tunangannya maupun teman-temannya, tapi saja ia tak mau membuat orang sekitarnya khawatir

"Udah Giv, lo istirahat dulu aja ya" Rigina menambahi saran

"Iyaa Giv, biar kita yang buat surat izin untuk Lo" Lita pun ikut menawarkan untuk membuat surat izin Givania

"Udah nggak papa, yuk" ajak Givania sambil menarik tangan teman-temannya

Rebecca,Rigina dan Lita hanya pasrah. Masih ingat kan, kalau Givania orangnya keras kepala?

"Eh Guys, dasi gue ketinggalan" ujar Rigina kaget pada saat mereka sedang berada di koridor kelas

"Lah elo, cepetan gih" keluh Rebecca

"Hehe, maaf"Rigina meminta maaf disertai dengan cengiran khasnya

"Lit, temenin gue dong. Please"mohon Rigina

Lita hanya mengangguk saja mengiyakan permintaan Rigina

"Yuk Giv, kita duluan aja. Nanti mereka tinggal nyusul kita" ajak Rebecca kepada Givania

"Yuk dah" jawab Givania sambil tersenyum

Brugh

"Ups, tumpah deh minumnya" ucap suara seorang Wanita dengan mengatupkan tangannya ke mulut bak orang yang bersalah (nyatanya tidak, munafik lebih tepatnya)

"Bhahahah" wanita dan teman-temannya tersebut bukannya membantu malahan menertawakannya

"Eh Lo punya mata nggak si? Apa udah buta?!" Tanya Rebecca emosi atas sikap wanita tersebut kepada sahabatnya ini

"Apa lo bilang? Terus ini apa? Lo kali yang buta. Hahah" tanya Wanita tersebut seraya menunjukkan matanya kepada Rebecca

"Das-"belum saja maki Rebecca tersampaikan, langsung dihentikan oleh suara Givania

"Udah Re, nggak guna ngomong sama orang kek dia. Yang gue tahu IQ-nya tinggi, etdah ternyata IQ dalam hal negatif" ujar Givania seraya menatap tajam ke arah wanita dan CS-nya

"Apa Lo bilang?! Lo itu ya udah rebut pacar orang malah nggak pernah pikir lagi, PEPACOR!!" Wanita tersebut sontan naik emosinya

Baru saja tangannya akan mendarat ke pipi Givania, seperti biasa tangan seseorang menghentikannya

"Apa Lo halu Dhara yang terhormat?" Terek Giovani kepada Dhara

Ya, wanita yang menumpahkan jus jeruk ke baju Givania dan yang hampir menampar pipi Givania adalah wanita yang tak pernah henti tobatnya, Dhara

Dan seseorang yang memberhentikan tangan Dhara tadi adalah Giovani

"Sekarang, Kalian pergi. Pergi nggak!!" Tegas Giovani kepada Dhara dan Cs, mereka pun langsung pergi dari tempat tersebut lalu beralih ke lapangan untuk APEL pagi

"Re, makasih ya, Giovani makasih juga. Dan untuk semuanya makasih sudah nolongin Givania" ucap Givania berterimakasih

"Iya Givania, Lo nggak perlu bilang makasih" balas Rebecca

Dan teman-teman Giovani hanya membalas dengan mengangguk

"Giv? Apa ada yang sakit?" Tanya Giovani segera Kepada gadisnya ini

"Ehmmm enggak ko" jawab Givania meyakinkan

"Re? Lo bisa nggak nemenin gue ke Koperasi Sekolah? Gue mau beli seragam" tanya Givania kepada Rebecca dengan melihat-lihat pakaiannya yang sudah kotor akan cairan yang ditumpahkan

"Okeh yuk"

Baru saja mereka ingin beranjak, langkah mereka terhenti oleh tangan Giovani yang menarik tangan Givania

"Ya Gi? Ada apa?" Tanya Givania bingung

"Biar aku aja ya yang nganterin kamu"
Giovani langsung segera menawarkannya

"Ih Gio, udah -udah. Kamu kan harus upacara.  Nggak papa ko"

"Udah Givania sayang. Kamu itu tunangan aku, tugas aku untuk selalu lindungi kamu, dimana pun dan kapanpun itu"

Seketika, hati Givania berasa terbang dibawa awan ke langit:v

"Ehemehem" Rebecca dan teman-teman Giovani langsung berdeheman

"Disini masih ada orang kali', mungkin kita cuma ngontrak aja ya?" Ejek Stevano kepada Giovani

"Eh pada ngumpul, bukannya baris malah ngibah. Lo kira bagus ya" suara Rigina tiba-tiba muncul dalam suasana romantis tersebut

"Ya benar tuh, kira bagus. Masih pagi tahu" Lita pun menambahi sambil mendekat ke arah teman-temannya bersama Rigina

"Btw lagi ngapain?" Jiwa kepoh Rigina pun muncul

"Kepoh"bisik Pascal tepat disamping telinga Rigina

Rigina hanya mendengus kesal

"Eh Gi, ko baju Lo basah kek gitu?" Tanya Lita tiba-tiba setelah melihat pakaian sekolah Givania basah

"Udah nanti gue ceritain, mending kita baris dan jangan ganggu waktu mereka. Okeh" suruh Rebecca lalu langsung beralih dengan teman-temannya dan teman-temannya Giovani

Kini, Koridor kelas tinggalah mereka berdua saja. Semua sudah berbaris rapih pasti di lapangan

"Giv? Aku akan laporin Dhara ya ke ruang BK" tanya Giovani pelan kepada Givania

"Udah Gi, nggak papa ko. Lagiankan gue juga nggak papa" yakin Givania

"Tapi Gi it-"

"Udah-udah yuk. Katanya mau nemenin aku beli baju" ucap Givania lalu segera berjalan terlebih dahulu dari Giovani

Giovani langsung segera menyusul Gadisnya yang sedang merajuk
"Ih ngambek, jangan gitu dong. Nanti kan aku makin + sayang"

Author:etdah, author jadi iri:(

***

Terimakasih teman-teman.
Tetap stay ya:*
Jangan lupa meninggalkan jejak dalam bentuk Vote-Comant cerita KATA HATI / partnya. Biar bisa diperbaiki apabila mengandung unsur kata yang kurang tepat

Makasih lagii:*

K A T A . H A T ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang