Cinta adalah kata yang sederhana, namun memiliki arti yang rumit. Bermain dengan kata-kata itu, bisa membuat seseorang salah mengartikannya
Pagi ini, seorang gadis telah siap dengan seragam sekolahnya. Givania
Kini ia sedang menunggu seseorang untuk menjemputnya dan berangkat bersama kesekolah yang sama. GiovaniMungkin sekarang, Giovani akan menjadi Ojek gratisnya? Karena tadi malam selepas Ia pulang dari rumah Wijaya Ia di antarkan oleh Giovani. Begitupun dengan pagi ini, Giovani telah janji untuk menjemputnya.
Eh ralat, bukan Ojek mungkin? Kan calon istri nanti:)
Seperti kemarin hari, Pak Tio_supir pribadi keluarga Alexander masih berada di kampung, Dea mungkin masih lelah dengan kegiatan kampusnya, dan Bryn sudah terlebih dahulu berangkat kekantor.
Dan Melinda-lah yang menemani Givania menunggu GiovaniTok tok
Ting TongMelinda yang mendengar suara ketukan pintu ingin menghampiri dan membukanya, namun Givania menahan.
"Aku aja Mi yang bukain"ucap Givania sambil tersenyum
Melinda hanya mengangguk, paham akan kemauan anaknya ini
Ceklek
"Eh Giovani"sapa Givania dengan senyum manisnya
"Mau masuk dulu? Apa langsung berangkat? Udah sarapan belum? Kalau belum ayo sarapan dulu"Tanya Givania yang sekaligus ajakan menawarkanGiovani tersenyum, lalu menyapa balik Givania
"Selamat pagi"
"Mami sama Papi ada?, Bentar dulu yah, gue mau pamit""Mami ada didalam, Papi udah berangkat kerja tadi pagi. Buru-buru mungkin" jelas Givania
"Oh iya, ayo masuk. Sekalian gue ngambil tas gue dulu"ujar Givania mengajak Giovani masuk"Selamat pagi Mami"Sapa hangat Giovani kepada Lina
"Selamat Pagi Gio" Lina balik menyapa. "Udah sarapan belum? Kalau belum ayo sarapan dulu"ajak Lina ramah
"Udah Kok Mi, Giovani cuma mau pamit"ucap Giovani sopan
Semenjak tragedi tadi malam, Giovani berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga calon tunangan sekaligus istrinya ini.
Begitupun dengan Givania, entah mengapa dia menjadi luluh. Bukan karena ia murahan, namun ia mulai merasakan hal suka. Tapi belum tahu apa benar ataukah?"Oh iya sayang, kamu hati-hati yah bawa motornya. Jangan ngebut-ngebut"Lina berpesan kepada Giovani
"Terus jagain Givania ya di sekolah"lanjut Lina
"Ih mami. Mami kira Givania anak kecil lagi napah" rengek Givania sambil memanyunkan bibirnya.kesal
Lina maupun Giovani yang melihat Givania bertingkah seperti itu, hanya tertawa kecil
***
Kini, Giovani dan Givania sudah berada di parkiran sekolah.Dapat dibuktikan, Givania maupun Giovani sekarang sudah saling peduli. Meskipun belum banyak waktu untuk saling mengenal namun keduanya saling peduli.
Giovani mulai menjadi hangat, meskipun kehangatannya itu hanya ia tunjukkan keorang-orang sekitarnya. Begitupun dengan Givania yang menjadi ramah kepada Giovani dan orang-orang terdekatnyaKeduanya berjalan berdampingan selama dalam koridor sekolah.
Giovani akan mengantarkan Givania tepat sampai di depan kelasnya.
Karena ia sudah berjanji untuk menjaga Givania selalu
KAMU SEDANG MEMBACA
K A T A . H A T I
Teen FictionK A T A . H A T I Ini tentang kisah kehilangan, Ketika kau mendapatkan separuh hatimu kosong dan rapuh. Atas nama keegoisan dan ketidakpercayaan. Kita telah saling mengucapkan selamat tinggal Ketika tak ada lagi yang bisa kau percaya, ikuti Kata Hat...