Berpikir sebelum melakukan, karena apa yang kau perbuat takkan bisa terulang menjadi yang terbaik karena dunia memiliki jam yang tak pernah henti untuk selalu maju
Kini mereka sedang berada didalam mobil milik Henry, dan tujuan mereka sekarang adalah Rumah Sakit.
"Maksudnya Lo semua apa?! Uhuk-uhuk"tanya Giovani geram kepada teman-temannya dengan suara serak menahan sakit
Mereka hanya diam tak menjawab pertanyaan Giovani
Giovani pun heran akan sikap dengan teman-temannya ini,
dan karena tidak sabar untuk didiamkan seperti ini Giovani pun bertanya kembali dengan nada yang ia naiki satu oktaf
"Lo semua dengar nggak sih?! Apa udah budek?!!"
Tapi saja mereka hanya diam tak menggubrisnya
"Mau kemana kita sekarang?!" Tetap saja tak ada jawaban, Giovani yang melihat arah tujuan yang berlawanan arah dengan tempat tinggalnya segera memberhentikan dengan sebuah pernyataan
"Lo semua mau bawa gue kemana hah?!"
"Udah gue harus pergi ke rumah sakit, jenguk Givania. Henti nggak!!!!"
Dan berhasil, kini mobil yang Giovani tumpangi langsung diberhentikan oleh Henry yang sementara mengemudi tersebut
Sekedar info, mobil yang dikendarai oleh Giovani tadi telah dijemput oleh supir pribadi milik Giovani yang dihubungi oleh Febrian
Valentino yang sedari tadi hanya diam akan sikap Giovani merasa lelah akan sikap bodoh temannya ini
"Apa Lo bilang?!" Tanya Valentino dengan mengangkat satu alisnya menghadap ke arah Giovani yang berada di sampingnya
"Gue mau pergi ke Rumah sakit, jenguk tunangan guee!!" Jelas Giovani
"Apa kurang jelas?!!"lanjutnya"Bhahahahbahahabhaha" Valentino,Pascal, Febrian, Henry dan Stevano yang mendengar pernyataan Giovani langsung tertawa terbahak-bahak
"Apa Lo bilang?, haha"tanya Pascal dengan kekehan diakhir kalimatnya
"Tunangan Lo?"kini Henry-lah yang memberikan pertanyaannya,namun masih dengan hal yang sama kekehan di akhir kalimat dan tatapan yang begitu tajam.
Tidak hanya Henry, teman-temannya yang lain pun sama halnyaGiovani hanya diam, Ia tentu saja bingung akan hal-hal yang teman-temannya lakukan ini
Stevano pun memperjelas apa yang mereka tertawakan tadi
"Haha, Lo masih punya perasaan?""Dan mungkin akan jadi mantan Calon tunangan"lanjut Jelas oleh Febrian dengan tatapan tak sukanya
"MAKSUD LO SEMUA APA HA?! BASTARD KALIAN" teriak Giovani kencang dalam mobil milik Henry, namun teriakannya takkan terdengar oleh kaum yang sedang berlalu lintas diluar balik kaca mobil Karena mobil tersebut ditutup rapat dengan memasang AC sebagai pendingin mereka dalam ruangan mobil tersebut
"Maksudnya kita semua, Lo tinggalin Givania kalo Lo nggak mau salah satu hati tersakiti!" Jelas Henry lalu segera melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda tadi
Selepas dari ucapan Henry, semua langsung terdiam tak membuka obrolan
Giovani pun hanya diam tak berkutik, ia masih mengontrol emosinya dan tentu saja mencerna akan apa maksud dengan ucapan teman-temannya
***
Kini, kawan-kawan Giovani sudah berada di depan ruangan Giovani di periksa.
Bukan karena terlalu lebay/alay, tapi saja teman-temannya khawatir akan memar di pipihnya begitu juga dengan zat yang dicampurkan Fiola
Mereka memang tidak membawa Giovani ke Hospital'Wijaya, dengan alasan ada yang perlu mereka bicarakan dan tentu saja tidak ingin mengganggu keadaan Givania jika ia mengetahui perihal ini
Ceklek
Pintu ruangan yang Giovani diperiksa tadi terbuka. Dan nampaklah Giovani dan seorang dokter lelaki yang bisa dikira berumur kepala lima
"Bagaimana Dok keadaan teman kami?"
Valentino langsung menyambut sang dokter dengan sebuah pertanyaan yang memberhentikan langkah sang dokterDokter Victor sontan tersenyum, lalu ia menarik napasnya pelan dan langsung menjelaskan tentang bagaimana kondisi Giovani
"Saudara-saudara sekalian tenang saja. Giovani hanya memar kecil dipipihnya, untuk obatnya saya sudah menyiapkan resep. Setelah minum obat beberapa hari memarnya akan memudar"
ucap sang dokter sambil menyodorkan sebuah kertas putih kearah Valentino"Dan untuk zat yang masuk dalam tubuhnya bagaimana Dok?" Pascal langsung segera menanyakan perihal yang ia tunggu sedari tadi
"Ya. Dan untuk zat yang masuk dalam tubuhnya saya sudah mengatasi semua itu dan seperti hal yang sama reseps obatnya saya sudah tuliskan dalam kertas yang sudah saya berikan tadi"lanjut Dokter Victor tersebut lalu segera pamit permisi diikuti oleh asisten keperawatan
***
Thank You!
Tetap stay terus dan tentu saja untuk meninggalkan jejak sebagai penyemangat penulis selanjutnya;)
Thank You sekalilagiii:)
KAMU SEDANG MEMBACA
K A T A . H A T I
Teen FictionK A T A . H A T I Ini tentang kisah kehilangan, Ketika kau mendapatkan separuh hatimu kosong dan rapuh. Atas nama keegoisan dan ketidakpercayaan. Kita telah saling mengucapkan selamat tinggal Ketika tak ada lagi yang bisa kau percaya, ikuti Kata Hat...