Melinda yang mendengar suara druman motor dari halaman depan, langsung menuju pintu utama untuk menyambut kedatangan Gadis yang ia tunggu sedari tadi
Giovani maupun Givania yang melihat Melinda_sang Bunda telah berada di depan pintu langsung menyalami tangannya
sapa hangat Givania, langsung reflek membuat Melinda berhamburan kepelukannya. Hanya pelukan singkat
"Halo Bunda, Apa kabar?""Bunda baik-baik aja kok." Jawab Melinda. Lalu menanyakan pertanyaan yang sama juga "Kamu gimana? Baikkan kabarnya?"
"Baik kok bunda"
"Bunda udah makan?"lanjut Givania bertanya
Gue apa Bund? Anak bunda emang siapa? Giovani bingung dengan sikap bundanya. Yang anak kandung di sini emang siapa yah?:v
"Udah kok sayang. Bunda rindu banget tau nggak sama kamu"Melinda pun langsung kembali memeluk Givania erat.menyalurkan rasa rindunya
"Aduh Bunda, baru aja kemaren kita ketemuan. Kok rindu sih?" Jawab Givania sambil terkekeh
"Givania juga rindu kok sama bunda"lanjut Givania
Setelah selesai bersapa dan berpeluk-pelukan kini mereka sedang berada di ruang keluarga. Hanya ada Melinda, Giovani dan Givania dalam ruangan tersebut.
Edgario belum pulang, karena waktu belum menunjukkan jam pulang kerja"Sayang? Bunda masak dulu yah buat nanti malam"pamit Melinda sambil berdiri dari tempat duduknya
"Ehm. Bunda mau masak? Biar Givania bantu yah Bun?"tawar Givania sambil tersenyum manis
Givania memang tahu memasak, ia selalu membantu ibunya memasak atau sekedar melihat bibi dirumahnya memasak
Melinda merasa tidak enak dengan tawaran Givania, ia tak mau merepotkan calon anak mantunya ini
"Kamu emang nggak papa sayang? Nanti dikirain Bunda bikin kamu repot segala lagi""Nggak papa kok Bunda, kan udah tugas wanita untuk masak di dapur. Yah kan?"ujar Givania membuat Melinda maupun Giovani tersenyum
Coba aja dia dulu seperti Givania, udah cantik, tahu masak lagi. Mantu idaman. Melinda membatin sambil tersenyum ke arah Givania
Istri idaman. Givania beda sama Dia
Batin Giovani"Bun? Gio ikut yah" Giovani juga ikut menawarkan diri membantu Bundanya
Melinda hanya mengangguk. Toh, tumben saja anaknya ini ikut membantunya
^flashback.on^
"Sayang? Kamu mau makan apa?" Tanya Melinda kepada Pacar Giovani ini
"Ehm, nggak usah Tante. Aku nggak biasa makan-makanan rumahan. Biar aku pesan online aja" tolak Pacar Giovani itu namun membuat Melinda tersinggung. Begitupun dengan Giovani
"Ehm, ohiya. Kalau begitu sambil nunggu pesanan kamu datang, bantuin Tante Yuk masak di dapur?"ajak Melinda
"Aduh maaf tante, aku takut nantinya tangan aku lecet, nanti Aku nggak cantik lagi"
"Nggak papa Kok, kamu tetap cantik"Giovani meyakinkan pacarnya ini
"Maaf Gio, aku nggak mau tangan aku jadi kasar"
"Belum saja sah seperti ini, apalagi sudah nanti" gumam Melinda lalu menuju dapur
***
KAMU SEDANG MEMBACA
K A T A . H A T I
Teen FictionK A T A . H A T I Ini tentang kisah kehilangan, Ketika kau mendapatkan separuh hatimu kosong dan rapuh. Atas nama keegoisan dan ketidakpercayaan. Kita telah saling mengucapkan selamat tinggal Ketika tak ada lagi yang bisa kau percaya, ikuti Kata Hat...