Kata.Hati.14

109 37 0
                                    

Givania langsung melemparkan benda pipihnya itu kesofa  empuk yang ada dibelakangnya. Ia langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Takut.

Giovani yang melihat Givania menutup wajahnya dengan tubuh yang bergetar langsung mendekatinya, kemudian tak lama dari itu Ia mendekapnya. Memberikan ketenangan

Giovani langsung mengambil benda pipih yang dilemparkan Givania tadi. Lalu ia membaca pesan yang dikirimkan dari nomor tersebut.

Giovani geram, marah namun tetap tidak bersuara. Menanyakan apa yang terjadi dengan gadis ini. Toh? Dia sudah membacanyakan? Lah bodoh

Siapa yang berani buat ulah seperti ini? BASTARD!

"Lo tenang aja, semua akan baik-baik saja"ujar Giovani meyakinkan dan tersenyum kecil

Givania hanya mengangguk samar dalam dekapan Gio.

Tink

+6296........
  Ingat! Jauhin GIOVANI atau INGIN MEMPERCEPAT TANGGAL MAINNYA?

Givania hanya melihat singkat pesan yang dikirimkan itu, begitupun dengan Giovani.
Givania mempererat pelukannya, ia tak ingin lepas dari Giovani. Meskipun baru mengenalnya namun Giovani dapat menenangkannya selalu

"Hesh hesh hesh, gue nggak mau Gio"ucap Givania dengan suara seraknya. Giovani yang melihat Givania seperti ketakutan membalas pelukan Givania. Lalu mengusap-usap pucuk kepala Givania

Gue juga nggak mau kehilangan Lo Giv, meskipun kita baru saling kenal, tapi Lo udah buat gue berubah jadi lebih baik.
Kamu malaikat Givania Natasha
Giovani membatin

"Lo tenang aja, mulai sekarang gue akan jagain Lo selalu"ucap Giovani lagi dan lagi menenangkan Givania

"Iya. Makasih Giovani"

Author:Jiwa Jomblooo kuh meronta-ronta:v

Melinda dan Edgario yang mendengar suara isakan, langsung menuju sumber suara.

"Sayang? Kamu kenapa?"Melinda yang melihat Givania sedang mengusap air matanya langsung memeluk gadis itu.

"Kamu kenapa Givania? Giovani ada apa dengan Givan?"tanya Edgario kepada Givania lalu beralih kepada Giovani

"Givania nangis karena-"

"Nggak papa kok Bun, Yah. Givania baik-baik aja kok" celah cepat Givania sambil tersenyum pada saat Giovani akan mengucapkan sebenarnya kenapa ia menangis

"Sayang? Kamu nggak usah sembunyikan sesuatu ke Bunda dan Ayah. Nggak usah sungkan gitu" Melinda meyakinkan lagi.

"Ehm maaf Ayah, maaf Bunda" ucap Givania seraya meminta maaf.
"Tadi, Givania ada yang ngirim pesan yang ngancem, Givania takut"Jujur Givania. Ia tak mau menutupi masalah ini, ia tak mau membuat sekitarnya khawatir

Setelah mengucapkan apa yang sebenarnya, Givania mengkode Giovani untuk memberikan benda pipihnya itu kepada Melinda dan Edgario

"Yah ampun, siapa yang berani neror kamu sayang"Melinda sontan terkejut, setelah membaca dan melihat gambar yang dikirimkan dari nomor tersebut

"Givania, kamu tenang saja, Ayah akan berusaha untuk mencari tahu siapa pengirim ini"ucap Edgario agar Givania tidak usah takut dengan ancaman pengirim tersebut

Giovani langsung mengambil kembali benda pipih itu, lalu ia segera menghubungi nomor tersebut. Namun nihil, nomor itu sudah tidak aktif.

Gue akan jagain Lo selalu Givania
Batin Giovani berucap

***

K A T A . H A T ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang