Akhirnya aku menuruti saran dari Lukas.Jadilah kami berdua stay di dalam mobil,di pinggir jalan.Jalan yang pasti akan di lewati oleh Senja setiap pagi untuk bekerja.
Sudah 2 bulan lamanya,setiap pulang bekerja pagi hari,aku selalu menyempatkan diri untuk melihatnya berjalan menuju halte busway.
Sejak pertemuan kami,lebih tepatnya aku yang menemukan dia.Dan ternyata dia tidak mengenaliku.Sejak itu aku tidak lagi menemuinya.Tanpa sengaja di suatu pagi,aku melihatnya berjalan,saat aku pulang dari club.Itulah hari pertama aku mulai menjadi seorang penguntit,aku menghentikan mobilku dan memperhatikan dia sampai dia masuk di koridor transjakarta.
Hingga sampai hari ini aku masih setia setiap pagi menantinya melintas di depan mataku.Meski dia tidak pernah tau akan kehadiranku.Sudah mirip makhluk tak kasat mata kan diriku???kasian.......
"Mana orangnya?" tanya Lukas tak sabar.
"Kenapa jadi Lo yang ga sabar??"tanyaku sebal.
Kenapa coba jadi dia yang ga sabar buat ngeliat Senja?!kan aku yang harusnya antusias,bukannya dia.
"Yaelah gitu aja cemburu Kee....Gua penasaran banget gadis kayak apa yang Lo suka,sampai nolak banyak wanita yang berharap Lo hamilin..." jawab Lukas asal ngejeplak.
"Bacot....."
"He.he.he....." dia hanya cengengesan.
Lukas adalah temanku sejak kami di bangku SMA.Dia adalah CEO dari rumah produksi yang cukup ternama di ibukota ini.Papanya pensiun dari jabatan,katanya beliau ingin menikmati masa tua dengan nyaman.Dan akhirnya Lukas lah yang menggantinya menjadi CEO sekarang.
Wajah Lukas bisa di bilang di atas rata-rata.Tapi maaf aku lebih di atasnya lagi.....
Banyak sekali gadis yang kepincut ketampanan Lukas.Namun Lukas sudah mempunyai kekasih yang sudah dia pacari sejak kuliah semester 7,mungkin mereka akan menikah sebentar lagi.Selain Lukas ada satu lagi temanku,tapi dia sudah menetap di Singapura.Jadi tidak perlu di bahas lah dia ya pemirsa.....Ngabisin part ini nanti...
"Itu dia......" seruku begitu melihat Senja keluar dari gang tempat tinggalnya.
Pakaian dan riasan yang sederhana tidak bisa menutupi kecantikannya..Rambut panjangnya ia biarkan terurai dengan indah.Wajahnya seakan bersinar.Jantung ini mulai berdegub kencang setiap kali melihatnya.Seperti sekarang ini aku terus menarik nafas,guna mengurangi debaran ini.
"Santuy....Santuy....Jangan sampai tu jantung lompat keluar..."
Aku tak menghiraukan ocehan Lukas,mataku terus menatap tiap langkah Senja.
"Lumayan juga....Boleh juga tu jadi artis Gua..Tinggal poles dikit,udah jadi...." ocehan Lukas membuatku menatapnya.
"Jangan harap...." kataku tegas.
"Lah.....kenapa jadi Lo yang jawab..Lo managernya?" aku benci banget lihat wajah Lukas saat ini.Aku memberinya tatapan tajam padanya,tapi dia mengabaikanku dan terus menatap ke arah Senja.
"Walah...!Siapa tu Kee??" aku menoleh begitu melihat Lukas menunjuk sesuatu.
Aku melihat seorang pria tegap dengan kemeja dan celana jeans,keluar dari mobil yang menghadang Senja.Mataku tak lepas darinya,aku terus fokus menatap pria itu.
Namun kejadian berikutnya membuatku terdiam.Aku lihat Senja tersenyum dan mencium punggung tangan pria itu,setelahnya pria itu mencium kening Senjaku.Mereka terlihat mengobrol,aku terus memperhatikan wajah bahagia Senja.
Hati ini terasa mendidih melihatnya...Nafasku terasa tercekat di leher..Aku yang mendambanya sejak 7 tahun lalu,aku yang mengharapnya,aku yang terus berdebar menatapnya.Kenapa bukan aku yang ada di posisi pria itu?Siapa pria itu?Siapa si brengsek itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja...Untuk Keenan (Selesai)
SonstigesRasa cinta ini membuatku begitu ingin memilikimu..Tapi cinta ini hanya aku yang tau,hanya aku....Cinta inilah yang akan slalu melindungimu meski kamu tak akan pernah menyadarinya.....menyadari Cintaku untukmu...Senjaku..... "Keenan Rasya Pradipta"