Part 21 (Keenan)

159 13 3
                                    

      Mohon di lihat dulu urutan Partnya...karna partnya lagi marahan,jadi ga mau berurutan sesuai tanggal lahirnya....😂🙏🙏🙏

Trima kasih atas pengertiannya..🙏
Selamat membaca...❤

°
°
°
°
°

Sampai juga aku di tempat ini.Tempat yang setiap harinya ratusan orang akan mendatanginya untuk memenuhi semua kebutuhan meraka.Tempat yang baru sekali ini aku datangi.

Sebenarnya tadi pagi aku berencana ke rumah Senja.Tapi waktu aku menelfonnya dan bilang kalo aku akan ke rumahnya,dia bilang sedang membantu Pamannya di pasar.Dia sudah menutup telefonnya sebelum aku sempat bertanya dimana tempatnya.

Akhirnya aku menelfon Ega dan menanyakan dimana sepupunya itu dan Ayahnya berada.Dan sekarang dengan berbekal chat dari Ega,aku tinggal mencari toko Paman Senja.

Aku menaiki eskalator menuju lantai 2,mencari alamat toko yang di berikan Ega.Sedikit salah jalan,karna semua toko di sini nampak sama.Suara pedagang dan pembeli saling bersautan dari begitu banyak toko.Akhirnya aku bernafas lega begitu menemukan sosok Senja dari jarak 30 meter di depanku.

Sejak kami bertengkar waktu itu.Ini sudah hari ke-3 kami tidak saling bertemu.Dia benar-benar marah padaku,setiap aku menelfonnya dia akan dengan cepat menutupnya dengan alasan sibuk.Aku juga sudah berusaha menjemputnya di tempat magang,namun dia pasti sudah pulang lebih dulu.

Meski baru 3 hari,tapi aku sudah sangat merindukannya.

Apakah akan aneh jika sekarang aku berjalan dengan cepat ke arahnya dan memeluknya...??

Aku bertanya dalam diriku sendiri...

Kamu kira dia mau di peluk kamu sekarang?kalo kamu meluk dia sekarang yang ada dia akan menguburmu di antara kodian baju yang ada disana.

Oh tidak....

Aku mengelengkan kepalaku kuat mendengar innerku menjawab pertanyaanku sendiri.

Kenapa jadi deg-degan begini.Aku tidak bisa menebak bagaimana ekspresinya jika melihatku sekarang.

"Tarik nafas..." aku menarik nafas.

"Huuuuffff....."

Dengan langkah pelan,aku semakin mendekati Senja.Karna sudah beberapa hari dia terus menghindariku.Aku memaksa otakku berfikir bagaimana cara yang tepat untuk menyapanya..

Terlambat....

Belum juga otakku mendapat jawaban,sekarang Senja sudah melihat ke arah ku.Aku langsung menghentikan langkahku.Melambaikan tanganku dan tersenyum padanya.

"Ah....iya...Itu masih lengkap warnanya Bu.Saya ambilkan dulu..."

Aku bisa mendengar suara Senja berbicara dengan pembeli.Dia bergegas pergi tanpa membalas senyumanku.

Aku menghela nafas pelan.Dan kembali melangkah lebih dekat ke arahnya.

"Hai....." sapaku ke Senja yang terlihat sibuk memilih baju.

"Hn" dia menoleh dan hanya bergumam menjawab sapaanku.

"Ini Bu...Yang barisan sana itu model terbaru lho..Yakin nanti pasti laris deh..."

Senja kembali ke pembelinya dan  begitu sibuk menawarkan dagangannya.Dia sama sekali  menghiraukan kehadiranku.

"Bisa kita bicara?" tanyaku setelah dia kembali ke arahku untuk mengambil stok pakaian.

"Bicaralah...." jawabnya sambil mengambil pakaian yang masih terbungkus plastik.

"Bisa kita keluar,disini terla....."

Senja...Untuk Keenan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang