Part 18

153 18 3
                                    

"Bisa kita bicara....."

Keenan mengangguk begitu tau siapa yang bicara padanya.

Dia Galih,pria berbadan tegap itu tengah bersandar di dinding sebelah pintu masuk clubnya.

Galih memang sengaja mendatangi tempat kerja Keenan pagi hari dan menunggu sampai Keenan keluar club.Karna dia tau Keenan akan pulang pada pagi hari.

Keenan kembali memasuki club dan membawa Galih yang mengikutinya ke ruang kerjanya.

"Silahkan duduk...." Keenan sungguh tau cara memperlakukan tamunya.

Galih menuruti perintah sang pemilik tempat.Matanya terus memperhatikan seisi ruang kerja Keenan.

Keenan meletakkan sebotol kopi instan ke meja di depan Galih.

"Hanya itu yang ada di kulkasku..." ucap Keenan sambil mendudukan diri di sofa depan Galih.

"Aku justru terkesan.Aku kira kamu bakal ngasih aku bir ato miras mungkin...."

Keenan menyunggingkan bibirnya menanggapi perkataan Galih..

"Aku malah lebih percaya kamu ga pernah mencicipi semua jenis minuman itu "balas Keenan tenang dan kemudian meminum kopinya.

Galih menunduk menyembunyikan senyumnya.Pria tegap itu meminum juga kopi instannya.

"Apa kamu sudah resmi berpacaran dengan Senja?" tanya Galih tanpa basa basi.

"Hn ..." Keenan mengangguk.

Flashback on

"Mari kita akhiri hubungan ini?sebaiknya kita berteman saja..."

Jantung Galih berdetak sangat cepat.Kedua telapak tangannya mulai terasa dingin.Ucapan Senja yang tak pernah sedikitpun terpikirkan oleh Galih seakan- akan mencabut nyawanya.

"Kenapa?"

Senja masih menunduk dan terdiam tak dapat lagi menjawab pertanyaan pendek dari Galih.Sebenarnya Senja selalu meyakinkan dirinya untuk tidak memutuskan hubungannya dengan Galih.

"Apa kamu mulai ragu dengan hatimu sendiri?"

"Kamu belum bisa juga mencintaiku?"

"Atau kamu menyukai tetanggamu itu?"

Semua pertanyaan itu di ucapakan oleh Galih.Dan Senja masih belum bisa membuka mulutnya untuk menjawab semua pertanyaan Galih.

"Maaf....." akhirnya hanya itu kata yang keluar dari bibir Senja.

Galih mengusap wajahnya dan tertawa pelan.

"Sebenarnya aku sudah tau hubungan kita tidak akan pernah berhasil.Tapi aku selalu memaksa diriku untuk terus berada disisimu.Karna ada keyakinan dalam diriku,bahwa kamu suatu saat pasti akan mencintaiku."

"Maaf...."

"Setelah sekian tahun aku menaruh hati padamu,akhirnya kamu mau menerima ku di hidupmu.Tapi ternyata aku tidak pernah ada di hatimu...."

"Maaf....."

Senja menyeka airmatanya,sungguh berat untuknya memutuskan Galih.Gadis itu tau bagaimana perasaan Galih padanya.Tapi dia tidak lagi bisa membohongi hatinya,hatinya tidak menginginkan Galih.

"Haaaacchhh......" Galih membuang nafas dengan keras.

"Pergilah.....Aku tidak akan mengikatmu lagi.Berbahagialah...." Galih mengecup kening Senja.

Senja...Untuk Keenan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang