Part 12

163 16 0
                                    

"Trus gimana?" tanya Dinar antusias.

Suara Dinar yang cukup lantang membuat beberapa pasang mata menatap ke arahnya.

"Sssstttt....Pelankam suaramu..."

"Ah...maaf..." Dinar hanya bisa nyengir pada Senja yang duduk di depannya.

Sekarang dua gadis itu sedang berada di perpustakaan kampus.Hanya Senja yang sebenarnya ingin ke perpustakaan,dia perlu mencari beberapa buku untuk menyelesaikan tugasnya.Tapi Dinar yang sudah penasaran dengan cerita Senja pun akhirnya mengikutinya sampai ke perpustakaan.

"Jadi?" Dinar masih bertanya.

"Apanya?" Senja menjawab tanpa melihat Dinar.

"Gimana sebenarnya hubunganmu dengan si tampan itu?"

"Ya ga gimana-gimana.Cuman teman dan tetangga..."

"Yakin?"

Senja menghela nafas.
"Iya..."

"Bagus deh....Jangan menghianati Galih...Kasian dia..."

"Iya aku tau..."

"Tapi ya Jingga Sayang....Kamu yakin ni ga punya perasaan apapun ke siapa itu namanya?" Dinar berusaha mengingat.

"Cckkk....siapa namanya?"

"Siapa?Galih?"

"Cckk....bukan.Nama si tampan.."

"Keenan..."

"Naahh....iya Keenan..Kamu bener-bener yakin ga ada perasaan untuk Keenan?" tanya Dinar berbisik.

"Saat ini yakin .."

"Saat ini?"

"Iya...Karna aku ga tau nantinya.."

"Bicaralah yang jelas Nona...."

Senja meletakkan pulpennya dan menatap lembut ke arah Dinar.

"Aku juga ga tau kenapa,setiap aku bersama Keenan,jantungku berdebar,berdetak lebih cepat dari biasanya.Menurutmu kenapa?"

"Kalo lagi sama Galih gitu juga ga?"

Senja menggelengkan kepalanya menjawab Dinar.Wajah Dinar langsung berubah murung.

"Sepertinya kamu menyukai Keenan..."

"Tau darimana?aku aja malah ga tau...." Senja mendengus menjawab Dinar.

"Sungguh aku tidak mau kamu menghianati Galih..." kata Dinar.

"Siapa yang menghianati Galih?Kami masih baik-baik saja sampai sekarang.."

"Jika suatu saat perasaanmu ke Keenan makin besar,aku harap kamu menyelesaikan secara baik-baik dengan Galih."

"Kamu nyumpahin aku putus sama Galih??" tanya Senja dan memukulkan pulpennya ke kepala Dinar.

"Aiissh....bukanlah.."

Senja memanyunkan bibirnya ke arah Dinar dan di balas cengiran oleh Dinar.

"Jadi seberapa dekat kamu dengan Keenan sekarang?"

"Biasa aja..Sejak dia nolongin aku dari Bibi dan Nira waktu itu,dia makin akrab dengan Pamanku.Bukan dengan ku..." jelas Senja.

"Lah.....kok bisa?"

"Sejak Pamanku tau kalo Keenan menolongku waktu itu,Paman lebih sering mengundangnya untuk sarapan di rumah.."

"Benarkah???" tanya Dinar tak percaya.Dan Senja mengangguk.

"Makan malamnya gimana?"goda Dinar.

"Sekalian aja makan siangnya..." jawab Senja dan Dinar menutup mulutnya menahan tawa.

Senja...Untuk Keenan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang