Part 9

185 17 0
                                    

"Pagi Tante....Senjanya ada?"

Seperti janjinya pada Senja kemarin malam.Tepat pukul 9 pagi Galih sudah bertamu ke rumah Senja.Dan yang membuka pintu adalah Bibinya Senja.

"O...Galih....Masuk Nak..."

Wanita paruh baya itu membawa masuk Galih ke ruang tamu.Galih pun duduk di sofa yang panjang berhadapan dengan Bibinya Senja.

"Nira....!Ada Nak Galih datang nih...." teriak Bibinya Senja.

Galih menghela nafas kasar.Dia sudah tau akan seperti itu klo yang membuka pintu untuknya adalah Bibinya Senja.Pasti wanita itu akan memanggil anaknya bukan Senja.

Sudah sering Galih bertamu ke rumah Senja dan akan seperti ini lah Bibinya.Dia akan selalu mengatakan semua kebaikan anaknya dan mengatakan hal buruk tentang Senja.

"Tunggu ya Nak Galih...Tante bikinin minum dulu..."

Galih mengangguk dan tersenyum canggung.Wanita itu pergi ke dapur dan membuat kopi untuk Galih.Senja terlihat berjalan memasuki dapur setelah menjemur cucian di halaman belakang.

"Sudah selesai semua?" tanya Harni acuh.

"Hn...."

"Pergilah mandi...Galih ada di depan,jangan bikin malu Gua..."

Senja tak menjawab ocehan Bibinya.Dia segera bersiap membersihkan diri.

"Entah apa yang di lihat Galih dari gadis dekil kayak Lo..Jelas-jelas Nira lebih segala-galanya." Harni kembali mengoceh sebelum meninggalkan dapur.Dan Senja masih bisa mendengarnya tapi dia tak menghiraukannya.

"Ini di minum dulu kopinya Nak Galih...." Bibi Senja meletakkan secangkir kopi di meja.

"Trima kasih Tan...."

Sudah nampak Nira duduk cantik satu sofa dengan Galih dengan jarak 1 meter.Harni memberi kode pada Nira supaya mendekati Galih.

"Bang Galih kapan datang dari Bandung?" tanya Nira dengan menggeser duduknya lebih dekat.

"Kemarin pagi..." jawab Galih yang nampak risih.

"Berapa hari?"

"Besok udah balik.."

"Koq cepet banget sih...?" kata Nira dengan nada manja.

Dan itu sungguh membuat Galih mual.

"Senja kemana ya Tan?koq lama?" tanya Galih ke Harni,menolak menjawab Nira.

"Oh...dia masih mandi..Biasalah tu anak bangunnya selalu siang.Tau tu...anak gadis koq kayak begitu..Pulang selalu malem,bangun siang.Gitu nanti udah keluar lagi..Pulang cuman tidur doank...." oceh Harni.

Galih hanya mengangguk seolah menyetujui omongan Bibi Senja.Sesungguhnya Galih tidaklah terpengaruh dengan semua perkataan yang selalu menjelekkan Senja.Karna sebelum menjadikan Senja pacarnya,dia sudah mengenal Senja cukup lama.Sudah cukup tau bagaimana kehidupan Senja,termasuk perlakuan BiBi dan sepupu perempuannya.

"Beda lah Nak Galih sama anak Tante si Nira ini...Dia selalu bangun pagi,membantu pekerjaan Tante.Lihat saja dia udah cantik,ga kayak Senja yang jam segini baru masuk kamar mandi.." tambah Harni.

"Paman sudah berangkat ke pasar ya Tan?" Galih mengalihkan topik.

"Iya.....Tadi dia berangkat pagi,kan sekarang hari minggu.Akan banyak pelanggan yang datang klo hari minggu.."

Galih kembali mangangguk.

"Bang Galih sudah sarapan belum?Mau sarapan disini?" Nira kembali menarik perhatian Galih dan menggeser duduknya lebih dekat.

Senja...Untuk Keenan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang