Part 15

210 16 0
                                    

Dengan langkah yang lebar,Keenan memasuki gedung berlantai 5 milik Lukas.Kemeja warna blue ligth panjang dan celana selutut menjadi pilihannya hari ini.Dia langsung menuju kantor Lukas.

"Lukas ada ga?" tanya Keenan ke sekretaris Lukas begitu sampai di depan kantor Lukas.

"Pak Lukas masih meeting,tunggu saja di dalam."

"Oke.."

Tanpa canggung Keenan memasuki kantor Lukas dan membaringkan tubuhnya di sofa.Dia sudah biasa pergi ke kantor Lukas,maka sekretaris Lukas akan langsung mengizinkannya memasuki kantor Lukas meski yang di carinya sedang tidak ada.

"Woi ....!Bangun Lo....!!" Lukas menepuk lumayan kencang lengan Keenan.

Keenan mengerjabkan matanya kemudian menggeliat.Karna meeting Lukas yang lumayan lama,Keenan tertidur di sofa

"Bangun!!!Bosen Gua lihat Lo disini cuman numpang tidur...!" oceh Lukas.Pastinya itu hanyalah gurauannya.

"Lama banget Gua nungguin Lo.." jawab Keenan sambil duduk.

"Udah makan Lo?"

"Belum..."

"Tumben...Lo ga numpang makan di rumah Senja hari ini?"

Keenan hanya menggeleng.

"Kalian bertengkar?"

"Ga juga...."

"Lalu apa?" Lukas duduk di sofa depan Keenan.

"Gimana Nira?"

"Bagus...Tu anak sebenernya bisa akting..Cuman masih perlu banyak latihan lagi..."

Keenan menganggukan kepalanya beberapa kali.

"Lo bertengkar dengan Senja karna Nira?" tebak Lukas.

"Aiissh...Bukan..."

"Kami tidak bertengkar.Hanya saja Gua yang memang sengaja ga nemuin Senja.Pacarnya pulang dan nempel terus sama Senja." jelas Keenan lesu...

"O....ceritanya Lo lagi cemburu?"

"Mungkin...Gua ga bisa nahan perasaan Gua kalo lagi deket Senja.Gua takut itu akan nimbulin masalah antara Senja dan pacarnya..Pacar Senja katanya bakal pindah tugas ke Jakarta.."

"Kenapa Lo ga nyerah aja sama perasaan Lo itu?" Lukas menyilangkan kakinya.

"Gua belum mau nyerah..Lagian Senja belum jadi istri orang.Kalo pun udah jadi istri orang,Gua bakal nunggu jandanya..." Keenan terkekeh setelahnya.

"Fix otak Lo udah kosong.." Lukas mendengus.

"Mungkin...."

Lukas berjalan menuju meja kerjanya.Dan memulai pekerjaannya.

"Oia....Gua lupa..Seminggu lalu Gua ketemu Raline,adik Lo.."

"Dia bukan adik Gua..." sanggah Keenan cepat.

"Iya adik tiri Lo..." ralat Lukas.

"Sebenarnya juga bukan.Karna buat Gua mereka semua bukan siapa-siapa Gua..."

"Dia nanyain soal Lo?Katanya kalo ada waktu Lo suruh ngunjungin Om Haryanto..." jelas Lukas tanpa menghiraukan penolakan Keenan.

Keenan diam tak merespon perkataan Lukas.

"Lo ga mau nyoba berdamai dengan masa lalu?" tanya Lukas hati-hati.

Lukas orang yang paling tau bagaimana kondisi Keenan saat orang tuanya berpisah.

"Ga...Kita udah punya kehidupan masing-masing.Gua dan Mama sudah bahagia tanpa dia.Dan Gua rasa...dia juga udah bahagia dengan keluarganya..." jawab Keenan.

Senja...Untuk Keenan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang