Part 3 (Senja)

259 23 0
                                    

Rasa kesepian selalu terasa mencekikku setiap hari.Pernah merasa bosan dengan hidup yang aku jalani.Rasa Tuhan memberiku hidup yang tidak adil..Itulah yang aku rasakan saat mulai menginjakkan kaki di keluarga ini.

Sudah 10 tahun aku tinggal dengan keluarga Pamanku.Adik dari Ayahku menampungku di rumahnya sejak kedua orang tuaku meninggal karna kecelakaan.Saat itu aku berumur 12 tahun.

Ayah dan ibuku memiliki kedai kecil di inggir jalan yang menjual makanan.Mereka berkerja keras setiap hari,hingga kedai kami selalu ramai setiap hari.Pendapatan mereka sangat cukup untuk memberiku kehidupan yang layak.Kami bertiga hidup bahagia dan berkecukupan.

Namun semua berubah di suatu pagi.Setiap pagi mereka akan ke pasar membeli bahan untuk berjualan,tapi pagi itu mereka tidak kunjung pulang seperti biasa setelah belanja.Justru para tetangga dan ada 2 orang polisi yang mendatangi rumahku.Mereka memberi tahu bahwa orang tuaku mengalami kecelakaan dan meninggal saat di bawa ke rumah sakit.

Aku tidak bisa merasakan apapun saat itu.Aku terluka,sedih dan sakit.Dulu aku berfikir mungkin jika aku menangis mereka akan kembali padaku.Aku terus menangis,meraung tapi mereka hanya terbaring diam tidak pernah kembali padaku.

Hatiku sangat hancur,aku hanya anak berumur 12 tahun.Apa yang harus aku lakukan tanpa mereka orang tuaku.Semua hilang dari hidupku.Orang tua,kebahagiaan,tawa canda,semua di ambil dari ku oleh Tuhan.

Setelah pemakaman orang tuaku.Pamanku mengajakku tinggal bersamanya,katanya itulah pesan dari orang tuaku sebelum mereka pergi.Mungkin mereka sudah punya firasat klo akan meninggalkanku.Kata Pamanku seminggu sebelum mereka meninggal,Ayahku menemuinya dan ingin Pamanku merawatku bila mereka sudah tiada.

Seakan mendapat cahaya baru,aku sedikit merasa lega karna ada orang yang memperdulikanku.Pamanku adalah orang yang baik,itu yang aku tau.Paman sering berkunjung kerumahku,tapi aku tidak pernah melihatnya berkunjung ke rumahku dengan keluarganya.Dia selalu sendiri bila datang.

Aku merasa bahagia mengetaui bahwa aku tidaklah sendirian.Karna aku akan tinggal dengan keluarga Pamanku.Aku dengar Pamanku memiliki dua anak,perempuan dan laki-laki.Pasti akan ramai dan menyenangkan.Begitu aku memasuki rumah Paman,aku menyapa istri dan kedua sepupuku.Namun istri dan anak sulungnya seakan tidak pernah menyukaiku.Itulah firasat yang aku dapat begitu melihat tatapan mereka.Sampai sekarang aku masih ingat tatapan Bibi dan adik sepupuku saat aku tiba di rumah mereka.Hanya Ega anak laki-laki Paman yang terlihat senang melihatku.

Dan ternyata benar,Bibi dan Nira anak sulung Pamanku tidak pernah menyukaiku.Sejak aku datang kerumah Paman,mereka berdua memperlakukan ku dengan tidak baik.Pamanku juga termasuk golongan suami yang takut istri,jadi dia tidak pernah bisa berbuat banyak untuk melindungiku dari perlakuan istrinya.

Nira setahun di bawahku,aku tidak tau apa yang membuatnya begitu membenciku.Bahkan sampai sekarang kami sudah dewasa,dia tetap tidak bisa memperlakukanku dengan baik.Mereka berdua selalu memintaku mengerjakan semua pekerjaan rumah,mulai dari mencuci,menyapu,mengepel dan memasak.

Aku selalu menuruti apa yang mereka berdua perintahkan,meski itu dengan berat hati.Hingga saat ini aku sudah terbiasa melakukan apa yang mereka minta.Karna hanya itu yang bisa aku lakukan.Dulu aku hanya anak kecil waktu masuk di keluarga ini,apalagi yang bisa aku lakukan selain menuruti perintah mereka.Jika aku memberontak,mereka mengancam akan mengusirku.

Aku sekarang sudah kuliah semester 6.Aku juga bekerja di kafe sebagai barista,dengan bekerja aku bisa membiayai kuliahku sendiri.Kafe tempat aku bekerja adalah milik dari keluarga teman SMAku.Aku sudah bekerja di kafenya sejak SMA sebagai pelayan.Disana aku juga belajar cara membuat dan meracik minuman.Hingga sekarang aku sudah menjadi barista.

Tinggal sebentar lagi aku akan lulus kuliah dan aku bisa meninggalkan keluarga yang membuatku tercekik setiap hari.Dulu aku pernah berfikir untuk meninggalkan rumah Paman saat aku sudah berkerja.Tapi Paman terus melarangku,karna dia sudah berjanji pada Ayahku untuk merawatku sampai aku benar-benar bisa berdiri sendiri dengan kakiku.Jadi aku bertahan di keluarga ini hanya karna Pamanku.

Senja...Untuk Keenan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang