Part 10

160 16 0
                                    

I don't like monday istilah itu mungkin sangat menggambarkan Senja saat ini.Senin ini Senja libur bekerja dan tidak ada kelas karna sang dosen sedang sakit.Tak beda dengan hari libur yang sebelumnya,Senja hanya akan diam di kamarnya dengan membaca buku atau mengerjakan tugas.

Selain diam di rumah tidak ada yang bisa Senja lakukan lagi.Dia bukan anak yang suka kluyuran tanpa ada hal penting yang dia kerjakan.Sebenarnya Senja ingin pergi kerumah Dinar,tapi tadi waktu di telpon gadis cantik itu sudah ada janji dengan pacarnya.

Dan Galih sudah balik bekerja,mereka hanya bisa berbicara lewat telepon.Seperti saat ini Galih menelpon Senja begitu pulang kerja.

"Jadi kamu lagi apa sekarang?"

"Baca-baca aja di kamar."

"Ya udah di rumah aja.Ga usah kemana-mana?"

"Iya.....Kamu udah makan?"

"Ini baru mau makan.Tadi pulang kerja mampir beli makanan."

"Ja.....!Cepetan masak..!Gua udah laper ni...!"

Senja menghela nafas mendengar teriakan dari luar kamarnya.Tanpa melihat siapa,dia sudah hapal pemilik suara itu.

"Kenapa?Kamu di suruh apalagi?"

"Masak..Ya udah aku ke dapur dulu ya..."

"Maafin aku ya.....Sebagai pacarmu aku ga bisa.."

"Hentikan berbicara seperti itu setiap dengar mereka menyuruh-nyuruhku.Aku tutup dulu ya..." Senja memotong ucapan Galih.Karna Galih akan selalu berkata seperti itu saat tau perlakuan Bibi Senja.

Dengan malas Senja beranjak dan berjalan menuju dapur.

"Jam berapa ini??Ga usah di suruh lagi kalo waktunya kami makan tu cepetan masak..!Dasar pemalas...!"

Senja mulai memasak tak menghiraukan ocehan Bibinya.Setelah beberapa menit memasak,Senja meletakkan semua masakannya di meja.Dia hanya masak lauk porsi kecil,karna Pamannya sudah bilang akan pulang telat.Ada kondangan di rumah teman pasarnya.Dan Ega sedang menginap di rumah temannya.

Nira dan ibunya berjalan menuju meja makan saat Senja sudah meletakkan semua makanannya.

"Lo makannya nanti aja..Kalo kita udah selesai..Hari ini ga ada Papa,jangan harap Gua mau makan semeja sama Lo ya..?!" ucap Nira dan di setujui dengan anggukan oleh ibunya.

"Kalian makan aja..Aku ga lapar.." jawab Senja dan meninggalkan dua orang itu.

"Bagus lah!terus aja ga lapar,biar Papa Gua ga sibuk ngempanin makan buat Lo...!" ucap Nira.

"Kemana Lo?!Duduk di sana dan tunggu kami selesai makan.Ada yang ingin Gua omongin sama Lo..!"

Senja berbalik tidak jadi memasuki kamarnya,begitu mendengar perkataan Bibinya.Melenggang santai menuju ruang tamu dan duduk disofa panjang menunggu mereka selesai makan,sesuai permintaan Bibinya.

"Apa yang ingin kalian bicarakan?" tanya Senja begitu Bibi dan sepupunya duduk di depannya setelah selesai makan.

"Lo sekarang kan udah punya pacar dan tinggal sebentar lagi lulus kuliah.Lo bakal nikah dan biaya nikah tu ga murah...."

"Langsung ke intinya saja...." Senja memotong omongan Bibinya.Karna Senja sudah tau kemana arah membicaraan yang di maksud oleh Bibinya.Bukan baru hari ini saja mereka berdua membahas masalah ini.

"Jadi cepat serahkan warisan yang di berikan orang tua Lo ke Bibi..Buat biaya nikah Lo nanti..!"

Menghela nafas itu yang di lakukan Senja demi mengurangi emosinya.

Senja...Untuk Keenan (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang