Enggak.
Kata Devan mereka itu bukan kembar tiga. Karena wajah mereka tidak sama satu sama lain.
Sedikitpun tidak.
Apalagi kelakuannya.
Kata Devan, dia itu anak paling baik diantara mereka bertiga. Devan paling mudah menempatkan diri dalam lingkungan.
Lingkungan mereka bertiga maksudnya.
Tapi kata Danu, Devan itu tidak tau malu. Danu sering ingin mengingkari saja bahwa Devan memang salah satu dari mereka.
Kalau Danu, anaknya sedikit pendiam. Danu itu cerdas dalam bidang IT. Tangan dan otaknya bisa bekerja sama dengan cepat bila sudah mengotak-atik komputer.
Tapi harus mereka akui, Randi adalah yang terbaik
dari antara yang terbaik.
Randi itu anak pertama. Beda 5 menit dengan Devan dan 15 menit dari Danu.
Walau hanya dalam hitungan menit, tapi Randi memang luar biasa berbeda. Jiwa kepemimpinannya tinggi sekali.
Randi itu bijaksana. Pengertian dan paling sabar.
Danu adalah penggemar terberat kakaknya itu.
Danu memanggil Randi dengan sebutan "kakak", tapi memanggil Devan dengan sebutan "bacot".
Pokoknya Danu tidak suka saja dekat-dekat dengan Devan. Apalagi saat jiwa keusilannya sedang kambuh.
Tidak. Tidak. Danu tidak mau ada di sekitar Devan.
Mereka hidup bertiga.Hanya bertiga selama sepuluh tahun belakangan.
Mendiami sebuah rumah petak kecil peninggalan mendiang ibu mereka yang telah pergi kepada sang pencipta sepuluh tahun yang lalu.
Jika ditanya bagaimana dengan seorang ayah?
Mereka tidak punya. Sebenarnya punya, hanya saja tidak pernah merasa benar-benar punya.
Bahkan ibu mereka tidak pernah bercerita tentang seorang ayah kepada dua anaknya yang lain.
Hanya Randi yang tau.
Saat umur mereka masih sangat kecil di dalam kandungan, ayah dan ibu mereka berpisah. Dan hanya Randi kecil yang memiliki jiwa dewasa terlalu cepat yang mengetahui permasalahan tersebut disaat umurnya bahkan masih sangat kecil.
Ayah menikahi ibu mereka karena terpaksa. Tidak tau karena apa. Yang jelas, jika ayah nya mencintai ibu mereka, maka ayahnya tak akan meninggalkan ibunya dan membangun keluarga yang baru di luar kota dengan bahagia.
Randi sering melihat ayahnya di televisi. Ayahnya salah seorang penyiar ternama. Namanya sering terdengar di setiap stasiun televisi.
Setiap pagi, Randi akan menghidupkan televisi kecil di rumah. Memandangi wajah ayahnya yang tampak sangat bahagia.
Jika ditanya apakah Randi menyayangi ayahnya, Maka jawabannya adalah tidak.
Randi sama sekali tidak menyayangi ayahnya. Hanya saja jika untuk sekedar melihat dari televisi, apa salahnya?
Bagaimana dia bisa menyayangi ayahnya, bila sekalipun mereka tidak pernah beerinteraksi satu sama lain.
Randi tidak tau ketika dia masih kecil bagaimana ceritanya. Mungkin saja, mungkin saja mereka pernah menghabiskan waktu bersama?
Hidup mereka keras.
Randi harus bekerja untuk memenuhi kehidupan adik-adiknya. Randi tidak menempuh bangku sekolah dengan baik. Hanya lulusan SD.
Tapi Randi berbangga hati saat adiknya Devan bisa melanjutkan hingga ke jenjang kuliah. Devan satu-satunya diantara mereka yang melanjutkan pendidikan. Devan pintar, dia mendapat beasiswa di sebuah Perguruan Tinggi Negri.
Danu?
Danu berhenti melanjutkan jenjang pendidikan saat dirinya akan masuk SMA.
Danu penderita penyakit jantung. Katup jantungnya lemah. Hampir sama seperti penyakit yang merenggut nyawa ibu mereka.
Danu putus semangat. Saat itu dirinya mengurung diri di kamar tepat setelah mendapatkan hasil diagnosis rumah sakit.
Diantara mereka bertiga, penyakit turunan itu jatuh kepadanya.
Jadi kegiatan Danu sehari-hari hanya berdiam diri di rumah. Mengotak-atik komputer lama yang dibeli kakaknya Randi, dari toko barang bekas.
Terkadang Danu mengumpulkan uang dari sana. Membantu Randi untuk mengurangi beban berat yang dipinggul oleh kakaknya.
Hidup mereka sederhana. Namun penuh tawa dan sukacita.
Randi tidak marah kepada adiik-adiknya karena dia harus berhenti sekolah dan malah bekerja banting tulang.
Devan sangat bersyukur kepada Kakaknya Randi yang telah mau menyekolahkan dirinya tinggi-tinggi.
Danu juga tidak membenci siapapun. Selama ada Randi dan Devan disisinya, hidupnya sempurna.
Mereka tidak menginginkan apapun lagi. Mereka tidak mengeluh melainkan menguatkan.
Mereka tidak meminta namun saling memperhatikan.
Mereka tidak membutuhkan sosok ayah, ada Randi yang bisa menggantikan posisi tersebut.
Mereka juga tidak perlu ibu pengganti, karena selamanya ibu mereka akan tetap berada di hati mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/226168884-288-k386312.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Us [TAMAT]
Short StoryRandi memandangi adik-adiknya malas. Seorang berada di atas kasur memegang konsol game. Seorang lagi berada di atas adiknya yang sedang bermain itu. Randi tau Devan sengaja. adiknya yang lahir 5 menit setelah dirinya itu tidak akan hidup jika tidak...