3|Kim Chaeri

1.6K 242 12
                                    

"Kak, lo nggakpapa?" Renjun hanya diam tak menanggapi pertanyaan Chaeri. Ia mulai memijat pelipisnya pelan karena merasa begitu sakit.

Sepertinya dia kurang tidur semalam, karena mengerjakan tugas dan proposal osis. Ngomong-ngomong soal osis, Renjun sebentar lagi akan lepas jabatan menjadi ketua osis. Ya sekitar empat bulan lagi. Maka dari tadi itu, ia sedang sibuk membuat laporan dan rekap kegiatan selama ia menjabat. Terlebih ia juga harus membantu anggotanya untuk merekap nilai sikap siswa terhadap siswa.

Dan sudah ditebak, siapa saja langganan buku biru milik Renjun. Yaps, Jaemin, Haechan, Hyunjin, Felix alias Gyuri, dan tentu saja gadis di sebelahnya ini.

Bus pun berhenti. Haechan, Jaemin dan Hyunjin sudah turun duluan karena memang dia berada di paling belakang dan dekat pintu. Sementara Renjun masih menunggu Chaeri untuk keluar.

"Cepat!" Sarkas Renjun pada Chaeri.

"Iya, iya sabar." Chaeri pun sedikit berlari keluar bus di susul Renjun di belakangnya.

Namun begitu turun, Chaeri memelankan sedikit langkahnya. Menunggu Renjun berjalan di sampingnya. Tapi, tak kunjung sampai, Chaeri pun berbalik dan melihat Renjun yang bersandar lemas di tiang bendera depan gerbang.

"Eh, kak!" Chaeri buru-buru menahan Renjun yang hampir saja terjatuh kalau tidak segera ia tangkap. "Kak! Kak jangan pingsan dong, gue nggak bisa angkat lo. Berat tau!"

Renjun memegangi kepalanya sambil mengerjap berusaha untuk bisa sadar dan kembali jalan. Akhirnya Chaeri membantu Renjun untuk masuk ke dalam sekolah. Ya, sudah di pastikan tatapan para murid disini seperti apa.

Tapi, sudah bukan hal baru bagi mereka melihat Chaeri dan Renjun dekat, meski mereka dekat karena sering bertikai. Jadi, mereka hanya memandang sekilas kemudian pergi. Yang Chaeri jengkelkan adalah KENAPA MEREKA TIDAK MEMBANTU CHAERI!?

"Udah, disini aja. Lo bisa masuk kelas." Ucap Renjun kemudian pergi meninggalkan Chaeri di lobby.

Chaeri masih diam mematung. Memandang punggung gontai Renjun yang perlahan hilang di balik pilar.

"Wah! Bener-bener tuh orang nggak tau terimakasih. Tau gitu kan gue biarin aja pingsan di luar. Atau kenapa nggak gue cekik aja tadi pas di bus! Wah bener-bener!" Omel Chaeri sambil menunjuk-nunjuk arah kepergian Renjun.

"Kasian Chaeri sarafnya terganggu."

"Mana masih muda."

Chaeri menoleh. "Apa lo!?" Dua gadis itu membelak kemudian pergi berlari. "Berani-berani lo sama gue, huh!"

🎠🎠🎠

"Chae!" Chaeri menghentikan langkahnya dan menoleh. Jaemin berlari mendekati Chaeri dan berhenti di depan gadis itu. "Mau ke loker kan?"

Chaeri mengangguk. Jaemin tersenyum simpul kemudian ngubah posisinya menjadi di sebelah Chaeri. "Bareng."

Gadis berseragam olahraga itu tidak menghiraukan Jaemin yang terus berceloteh di sampingnya. Rambut coklat panjang yang ia ikat menyadarkan Jaemin tentang betapa cantik dan berkharismanya gadis ini. Bagaimana bisa ia terlihat anggun dan tegas secara bersamaan?

"Ngeliatin apa si!?" Bentak Chaeri saat menyadari tatapan Jaemin. Jaemin hanya tersenyum yang membuat Chaeri membelak sampai bulu kuduknya merinding.

"Lo kok cantik banget sih Chae?" Tanya Jaemin yang menyandarkan badannya ke loker.

"Iyalah, emak bapak gue cakep."

Little Thing | Na Jaemin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang