Maaf ya kalo ada typo
.
.
."Makasih kak." Kak Renjun ngangguk terus nyantolin helm yang habis gue pake ke stir motor. "Hati-hati."
"Oke." Setelah motor kak Renjun pergi gue langsung naik ke atas.
Hari juga udah mulai gelap dan kayaknya mau turun hujan. Semoga nggak turun dulu sampe kak Renjun di rumah.
"Dari mana?" Baru juga gue buka pintu, suara ayah udah masuk ke indra pendengaran gue.
"Beli buku."
"Sama siapa?"
"Kak Renjun."
"Kenapa nggak izin dulu?"
Gue mendengus sambil memutar bola mata malas. "Yah, Chaeri baru pulang. Capek."
"Ayah tanya."
"Pertanyaannya simpan dulu tunggu Chaeri udah mau jawab." Gue langsung masuk kamar dan nutup pintu.
Capek banget tiap hari harus di interogasi gitu. Padahal dulu ayah nggak se-over itu buat larang-larang gue pergi. Apa salahnya sih gue deket sama cowok? Gue kan normal.
Gue ngebanting diri gue ke atas kasur. Beberapa kali gue mendesah berat, pusing. Pusing mikirin ayah yang makin hari makin annoying.
Tangan gue terarah ke atas, ngebuat gelang dari Jaemin waktu itu menggantung cantik di lengan gue. Ayah gue freak semenjak tau gue dekat sama Jaemin. Masa iya ayah gue mandang status sosial Jaemin? Padahal dia sendiri yang nyuruh gue buat nggak mandang status sosial orang.
"Chaeri." Kepala gue spontan noleh ke arah pintu.
"Iya bun."
"Ayo mandi, habis itu siap-siap kita mau makan di restoran nenek."
Haaa!! Akhirnya ketemu nenek. Gue langsung pergi ke kamar mandi dan siap-siap. Awas aja ayah ntar aku aduin ke paman Taeyong sama nenek.
🎡🎡🎡
Sekarang gue lagi di mobil bareng ayah sama bunda menuju ke restoran baru nenek. Ayah sama bunda ngobrolin om Yuta. Oh, iya gue tau kok siapa itu om Yuta dan gue beberapa kali juga di ajak bunda buat berkunjung ke makamnya. Yah, bunda emang setiap sebulan sekali selalu kesana. Bahkan kalo ada waktu luang bunda bisa seminggu sekali kesana.
"Chaeri."
"Hm?"
"Kamu ambil delegasinya?"
Kenapa harus di bahas sekarang sih? Nggak banget timmingnya.
"Nggak tau, masih mikir."
"Ayah berharap kamu ikut."
"Hm."
Males gue debat. Iyain aja lah biar cepat kelar. Setelah hampir dua puluh lima menit, akhirnya sampe di restoran nenek. Wah! Gila ini mah aesthetic parah. Pasti om Taeyong yang design.
Gue keluar dari mobil barengan sama mobilnya Gyuri datang. Eh iya, gue belum kasih tau kalian siapa itu Gyuri.
Jadi Gyuri itu Felix. Anaknya Papi Taeyong. Dulu namanya Gyuri, tapi karena dia lahir dan besar di Aussie jadi dia minta sama Papi Taeyong buat ganti namanya jadi Felix. Biar kayak bule katanya. Cih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Thing | Na Jaemin ✓
Fanfic[End] 𝐈𝐟 𝐥𝐚𝐭𝐞𝐫 𝐦𝐲 𝐝𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐬 𝐭𝐫𝐮𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐲𝐨𝐮 𝐚𝐫𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐦𝐞, 𝐩𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐲𝐨𝐮 𝐚𝐫𝐞 𝐨𝐧𝐞 𝐨𝐟 𝐦𝐲 𝐝𝐫𝐞𝐚𝐦𝐬. - 𝓝𝓪 𝓙𝓪𝓮𝓶𝓲𝓷 × Sequel Perfect × Perfect Series × Lowercase Started : 25...